Resiliensi Remaja Dampak Broken Home di SMP Negeri 44 Semarang

Authors

  • Alfina Rizky Nur Aini Universitas PGRI Semarang

DOI:

https://doi.org/10.32585/advice.v6i2.6118

Abstract

Penelitian ini berlandaskan akan  kesulitan anak broken home untuk menerima keadaan dirinya, tidak dapat bangkit dari permasalahan masa lalu untuk menghadapi masa depan. Anak dampak broken home berhak memiliki kesempatan untuk menjadi anak yang resilien. Resiliensi menjadi kemampuan guna melakukan adaptasi, pertahanan juga mengatasi serta penyelesaian akan masalah pasca menghadapi kesengsaraan. Tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui resiliensi yang dimiliki remaja dampak keluarga broken home di SMP Negeri 44 Semarang. Analisis data Interpretative Penemenological Analysis (IPA) menjadi metode Kualitatif Fenomenologis yang dipakai dengan penghimpunan data memakai wawancara secara lebih detail dan mendalam akan tiga informan remaja di sekolah menengah pertama. Mengacu akan hasil penelitian yang telah dijalankan terhadap tiga partisipan dari SMP Negeri 44 Semarang, maka dapat ditarik kesimpulan bahwasanya subjek sudah memiliki beberapa aspek resiliensi yang positif. Pada aspek I Am, adanya penerimaan terhadap kenyataan, harapan untuk masa depan. Pada aspek I Have, adanya dukungan sosial yang didapatkan dari teman dan lingkungan sekitar, walaupun kurangnya dukungan dari keluarga tidak membuat subjek begitu menyerah. Pada aspen I Can, subjek memiliki inisiatif dengan membaca buku dongeng di perpustakaan sekolah dan berolahraga badminton serta jogging, dengan melakukan aktivitas tersebut membantu menenangkan pikiran dan mengatasi perasaan emosional.

Downloads

Download data is not yet available.

Published

2024-12-31