Eco-Efficiency dalam Green SCM: PLTSa Sebagai Alternatif Manajemen Sampah dan Sumber Listrik

Authors

  • Fauzan Yoga Pratama Departemen Teknik Mesin dan Industri, Universitas Gadjah Mada
  • Sri Hartanti Departemen Teknik Mesin dan Industri, Universitas Gadjah Mada
  • Deta Handy Prasetyo Departemen Teknik Mesin dan Industri, Universitas Gadjah Mada

DOI:

https://doi.org/10.32585/japti.v5i2.5298

Abstract

Abstrak. Karbon dioksida (CO2) dan gas metan (CH4) memberikan kontribusi terbesar terhadap pemanasan global. Salah satu cara untuk mengurangi polusi udara khususnya kandungan CO2 adalah menggunakan pembangkit listrik yang rendah emisi CO2. Hal ini sejalan dengan kondisi di TPST Piyungan yang mengalami overcapacity sampah. Sampah tersebut dapat digunakan sebagai sumber energi terbarukan yang mampu menghasilkan energi listrik melalui pembakaran incinerator.  Metode open dumping yang saat ini diterapkan di TPST Piyungan dinilai tidak efektif.bTPST Piyungan mengalami penutupan selama 1,5 bulan karena overcapacity. Integrasi teknologi Waste to Energy dalam sistem pengelolaan limbah menggunakan incinerator dapat menjadi solusi untuk menjamin pengelolaan sampah yang berkelanjutan. Hasil energi listrik dari pembakaran sampah dapat digunakan sebagai sumber energi untuk mengoperasikan incinerator, maupun untuk kebutuhan masyarakat sekitar. Strategi yang digunakan adalah Eco-Efficiency, untuk mengurangi dampak lingkungan dari setiap proses yang dilakukan di Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Piyungan. Eco-Efficiency merupakan kombinasi efisiensi ekonomi dan efisiensi ekologi. Evaluasi yang digunakan adalah EEI (Eco Efficiency Index) dan EER (Eco Efficiency Ratio). Penulis mengusulkan 2 skenario, diantaranya penggunaan spesifikasi incinerator yang memiliki kapasitas burn rate sebesar 600 kg/h, dan sebesar 12.500 kg/h. Berdasarkan perhitungan menggunakan EEI, EVR, dan EER pada penerapan PLTSa menghasilkan kesimpulan bahwa PLTSa lebih terjangkau secara finansial dan ramah lingkungan serta layak diterapkan. Skenario yang menjadi rekomendasi adalah pada skenario 2, memiliki nilai ERR sebesar 89%. Artinya nilai eko-efisiensi dari penerapan insinerator nilai eko efisiensi sebesar 89%. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan insinerator di TPST Piyungan dapat diinterpretasikan sebagai langkah yang signifikan menuju pengelolaan limbah yang lebih green.

Downloads

Download data is not yet available.

Published

2024-09-30

How to Cite

Fauzan Yoga Pratama, Sri Hartanti, & Deta Handy Prasetyo. (2024). Eco-Efficiency dalam Green SCM: PLTSa Sebagai Alternatif Manajemen Sampah dan Sumber Listrik. Jurnal Aplikasi Ilmu Teknik Industri (JAPTI), 5(2), 53–61. https://doi.org/10.32585/japti.v5i2.5298

Issue

Section

Artikel