Kawruh: Journal of Language Education, Literature and Local Culture
http://journal.univetbantara.ac.id/index.php/kawruh
<hr /> <table cellpadding="2"> <tbody align="top"> <tr> <td width="100px">Aims & scope</td> <td>Language Education, Literature, and Local Culture</td> </tr> <tr> <td>ISSN</td> <td>P-ISSN: <strong><a href="https://portal.issn.org/resource/ISSN/2657-134X">2657-134X</a></strong>| E-ISSN: <strong><a href="https://portal.issn.org/resource/ISSN/2657-1625">2657-1625</a></strong></td> </tr> <tr> <td>Editor in chief</td> <td>R. Adi Deswijaya</td> </tr> <tr> <td>Schedule</td> <td>April & October</td> </tr> <tr> <td>APC</td> <td>400.000 IDR<strong><br /></strong></td> </tr> <tr> <td>Language</td> <td>Indonesia & English<strong><br /></strong></td> </tr> <tr> <td valign="top">Indexed</td> <td><a href="https://sinta.kemdikbud.go.id/journals/profile/8552" target="_blank" rel="noopener">Sinta 4</a>, Google Scholar, Garuda, Dimensions</td> </tr> </tbody> </table> <hr />Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjoen-USKawruh: Journal of Language Education, Literature and Local Culture2657-134X<p>Authors who publish with the <strong>Kawruh: Journal of Language Education, Literature and Local Culture</strong> agree to the following terms:</p><ol><li>Authors retain copyright and grant the journal the right of first publication with the work simultaneously licensed under a <a href="http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/">Creative Commons Attribution License (CC BY-SA 4.0)</a> that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal. </li><li>Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.</li><li>Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.</li></ol>Peribahasa Jawa Dialek Tegal
http://journal.univetbantara.ac.id/index.php/kawruh/article/view/4463
<p>Peribahasa Jawa merupakan sekelompok kata atau kalimat yang mengkiaskan suatu maksud tertentu dalam susunannya. Kegunaan dari peribahasa Jawa mengandung nilai luhur berisi nasihat, prinsip hidup, atau tingkah laku dan juga terdapat petuah-petuah, penggambaran hidup yang bermanfaat bagi hidup dan kehidupan. Penggunaan peribahasa Jawa khususnya pada masyarakat Tegal biasanya muncul ketika menemukan seseorang yang berperilaku melanggar norma-norma kehidupan. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan bentuk, makna peribahasa dialek Tegal dengan kajian semantik yang berlokasi di Kecamatan Lebaksiu. Penelitian yang mengandung peribahasa Jawa ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Data yang diperoleh bersumber dari tuturan-tuturan masyarakat yang diteliti. Metode untuk memperoleh data melalui observasi lapangan dan melakukan wawancara pada narasumber. Setelah memperoleh data, kemudian analisis data dengan mengidentifikasi data, mengklasifikasi data, mengolah data, dan mendeskripsikan hasil analisis data. Penelitian ini menghasilkan empat jenis peribahasa Jawa, yaitu <em>paribasan, bebasan, saloka, pepindhan.</em> Dari semua data yang diperoleh pada peribahasa Jawa dialek Tegal makna yang ditemukan yaitu makna kias.</p>Izma Ainur RosadyPrembayun Miji Lestari
Copyright (c) 2023 Izma Ainur Rosady, Prembayun Miji Lestari
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2023-12-032023-12-0352819510.32585/kawruh.v5i2.4463Kehidupan Sosial Ekonomi R.Ng. Ranggawarsita Yang Tercermin Dalam Naskah Surat-Surat Pribadinya
http://journal.univetbantara.ac.id/index.php/kawruh/article/view/4695
<p>Ranggawarsita adalah pujangga penutup Karaton Surakarta yang produktif. Jumlah karyanya banyak dan isinya mengandung beragam nilai. Penelitian tentang kehidupan pribadi Ranggawarsita secara sosial ekonomi masih sedikit. Hal itu penting diungkapkan untuk melengkapi info latarbelakang kehidupannya secara utuh. Naskah surat pribadi Ranggawarsita, merupakan cerminan kehidupan sosial ekonominya. Permasalahan penelitian: bagaimana kehidupan sosial ekonomi Ranggawarsita yang tercermin dalam naskah surat pribadinya.Tujuan : mengungkapkan kehidupan sosial ekonomi Ranggawarsita melalui naskah surat pribadinya. Sumber data : naskah surat pribadi Ranggawarsita koleksi Yayasan Sastra Lestari Surakarta. Teknik pengumpulan data: observasi partisipatif, unduh dokumen, wawancara mendalam dan <em>content analysis</em>. Analisis data kualitatif : reduksi data, penyajian data, dan penarikan simpulan. Hasil penelitian: pekerjaan Ranggawarsita pujangga karaton Surakarta, pengajar bahasa Jawa bagi misionari dan membantu C.F. Winter dalam pembuatan kamus bahasa Jawa. Kehidupan pribadi Ranggawarsita secara ekonomi tidak berbanding lurus dengan kebesaran namanya. Ranggawarsita mengalami kesulitan ekonomi, untuk kebutuhan hidup sehari-hari harus meminjam uang kepada sahabatnya.</p>Sisyono Eko WidodoSiti Muslifah -Yohanes Suwanto
Copyright (c) 2023 Sisyono Eko Widodo, Siti Muslifah -, Yohanes Suwanto
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-01-302024-01-305211512710.32585/kawruh.v5i2.4695Implementasi Prinsip Ekowisata Di Desa Wisata (Studi Kasus Desa Ekowisata Burai)
http://journal.univetbantara.ac.id/index.php/kawruh/article/view/2973
<p>Desa wisata merupakan salah satu bentuk destinasi wisata yang diminati di era saat ini. Banyak desa wisata di Indonesia yang mengusung berbagai konsep pengembangan, salah satunya ialah konsep ekowisata. Namun, tak jarang desa wisata yang melabel dirinya sebagai destinasi ekowisata hanya sekedar latah dan mengikuti tren. Oleh sebab itu, penting adanya identifikasi prinsip ekowisata yang diimplementasikan di suatu destinasi pariwisata dalam suatu penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekaan kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara secara langsung dan menggunakan platform media online, observasi, dan dokumentasi. Identifikasi implementasi prinsip ekowisata di Desa Burai dilakukan dengan tiga tahapan yakni mereduksi data, menyajikan data dan menarik kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa desa ini telah banyak menerapkan prinsip-prinsip dari ekowisata, namun masih terdapat beberapa prinsip yang belum dipenuhi yakni kegiatan konservasi alam secara langsung yang dapat dilakukan oleh wisatawan. Padalah, kegiatan konservasi alam dalam konsep ekowisata merupakan salah satu prinsip yang sangat penting dilakukan dalam pengembangan pariwisata yang mengusung konsep ekowisata.</p>Debby FifiyantiAgnes Caesarika Githanto Putri
Copyright (c) 2023 Debby Fifiyanti, Agnes Caesarika Githanto Putri
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2023-12-252023-12-25529610310.32585/kawruh.v5i2.2973Kesialan dari Gugon Tuhon Angka 13 dalam Teks Serat Gugon Tuhon
http://journal.univetbantara.ac.id/index.php/kawruh/article/view/4470
<p>Angka 13 adalah salah salah satu angka yang dianggap sial oleh sebagian orang. Terbukti dari adanya <em>gugon tuhon</em> angka 13 dalam teks <em>Serat Gugon Tuhon </em>yang menyebutkan bahwa angka 13 harus dihindari. Penelitian ini bertujuan untuk menyajikan teks <em>Serat Gugon Tuhon </em>sesuai dengan kajian filologi dan menjelaskan bentuk kesialan dari <em>gugon tuhon </em>angka 13 dalam teks <em>Serat Gugon Tuhon</em>. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif dan filologi modern. Objek penelitian ini berupa naskah dan teks <em>Serat Gugon Tuhon </em>koleksi Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Data penelitian ini dikumpulkan melalui langkah-langkah penelitian filologi, yaitu inventarisasi naskah, deskripsi naskah, transliterasi teks, suntingan teks, dan terjemahan teks. Data penelitian ini disahkan menggunakan validitas semantik, reliabilitas intrarrater, dan reliabilitas interrater. Data penelitian ini dianalisis menggunakan metode analisis deskriptif, yaitu reduksi data, klasifikasi data, display data, dan interpretasi data. Hasil dari penelitian ini menunjukan adanya enam bentuk kesialan dari <em>gugon tuhon </em>angka 13, yaitu menyebabkan pikiran tidak jernih, menyebabkan keluarga terpisah-pisah, menyebabkan pertikaian antarsaudara, menyebabkan sial ketika berkumpul di satu tempat, menyebabkan sering difitnah, dan menyebabkan karma buruk.</p>Rokhimah FitriVenny Indria Ekowati
Copyright (c) 2023 Rokhimah Fitri, Venny Indria Ekowati
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2023-11-202023-11-2052678010.32585/kawruh.v5i2.4470Tuturan Imperatif, Apakah Santun? Analisis Kolom Komentar Instagram Presiden Joko Widodo
http://journal.univetbantara.ac.id/index.php/kawruh/article/view/2275
<p>Tuturan imperatif banyak digunakan dalam <em>instagram </em>sebagai media interaksi sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tipe-tipe kesantunan tuturan imperatif dalam kolom komentar <em>instagram </em>Joko Widodo. Sumber data adalah tuturan warganet dalam kolom komentar pada unggahan di <em>instagram </em>Joko Widodo dengan deskripsi “Seusai Jumatan di Masjid Al Iklhas, Kota Binjai, siang ini, saya bertolak ke Jakarta” tanggal 4 Februari 2022 yang mengandung kesantunan imperatif. Metode yang digunakan adalah metode simak dengan teknik salin. Penyimakan dilakukan dengan cara menyimak tuturan yang mengandung kesantunan imperatif dalam kolom komentar <em>instagram </em>Joko Widodo. Setelah itu, menyalin tuturan yang telah dipilih secara purposif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada dua jenis tuturan imperatif, yaitu tuturan kesantunan linguistik imperatif dan tuturan kesantunan pragmatik imperatif. Tuturan kesantunan linguistik imperatif menggunakan penanda tolong yang terdiri dari enam tuturan dan penanda mohon yang terdiri dari tiga tuturan. Tuturan kesantunan pragmatik imperatif terdiri dari dua wujud, yaitu tuturan interogatif dan tuturan deklaratif. Tuturan interogatif terdiri dari dua wujud, yaitu perintah sebanyak empat tuturan dan tuturan ajakan sebanyak dua tuturan. Tuturan deklaratif terdiri dari tiga wujud, yaitu suruhan sebanyak tiga tuturan, ajakan sebanyak tiga tuturan, dan permohan sebanyak dua tuturan.</p>Irene PabuntangGusnawatyKaharuddin
Copyright (c) 2023 Irene Pabuntang
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-01-132024-01-135210411410.32585/kawruh.v5i2.2275