PEMBELAJARAN IPS BERBASIS NILAI - NILAI KEARIFAN LOKAL TRADISI TEGAL DESA SEBAGAI CULTURAL INTELLIGENCE
DOI:
https://doi.org/10.32585/keraton.v1i2.525Abstract
Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi saat ini telah menimbulkan dampak positif dan juga dampak negatif dalam kehidupan manusia. Kemajuan Ilmu Pengetahun dan Teknologi telah mempermudah keberlangsungan hidup manusia, selain itu juga merusak tatanan kehidupan manusia seperti degradasi moralitas, pengerusakan lingkungan alam dan sosial serta mengikisnya dan bahkan hilangnya kearifan lokal. Rendahnya pengetahuan dan pemahaman peserta didik mengenai kearifan lokal menimbulkan permasalahan sehingga diperlukan solusi berupa pengintegrasian nilai-nilai kearifan lokal dalam pembelajaran. Pembelajaran IPS berbasis nilai-nilai kearifan lokal sebagai salah satu sarana untuk menanamkan pengetahuan dan pemahaman kepada peserta didik untuk ikut terlibat dalam menjaga dan melestarikan nilai dan budaya lokal. Kota Gresik merupakan kota yang kaya akan tradisi, hal ini terlihat dari tiap – tiap daerah yang memiliki aneka ragam jenis tradisi seperti upacara adat. Salah satu kearifan lokal upacara adat yang dilakukan oleh masyarakat Gresik secara turun temurun adalah tradisi upacara adat Tegal Desa. Disisi lain, peserta didik harus memiliki kecerdasan di luar kecerdasan kognitif, yaitu kecerdasan majemuk yang diperlukan individu untuk memahami kondisi keragaman budaya. Kecerdasan ini di namakan Cultural Intelligence. Jadi melalui pembelajaran IPS berbasis nilai – nilai kearifan lokal tradisi Tegal Desa dapat menghasilkan peserta didik yang memiliki Cultural Intelligence. Metodologi yang di gunakan dalam tulisan ini adalah kualitatif dengan analisis deskriptif dan teknik pengumpulan data berupa studi kepustakaan.
Downloads
References
Akhmad Arif Musadad & Wasino. 2012. Model Pelatihan IPS - Sejarah Berbasis Pendidikan Multikultural Untuk Guru SMP. Jurnal Paramita Vol.22 No.2- Juli 2012 [ISSN:0854-0039].
Andriyanto, Muslikh. 2018. Nilai-Nilai Kejuangan Sebagai Warisan Karakter Bangsa. Ombak : Yogyakarta.
Ang, S., & Van Dyne, L., .2008. Conceptualization of cultural intelligence: Definition,distinctiveness, and nomological network. Dalam S. Ang, & L. Van Dyne, (Eds.). Handbook on CulturalIntelligence: Theory, Measurementand Applications. Armonk, NY: M.E.Sharpe.
Ayatrohaedi, H.(ED). 1986. Kepribadian Budaya Bangsa (Local Genius). Jakarta: Pustaka Jaya.
Darusuprapta,dkk. 1995. Kamus Jawa Kuna – Indonesia. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Giddens, Anthony. 1990. The Qonsequences of Modernity. Stanford: Stanford University Press.
James M dan Wulandari M., P. 2014. Cultural Intelligence Key to Future of Australia-Indonesia Relationship. Artikel online pada The Conversation Academic Rigour Journalistic Flair.
Koentjaraningrat.1990. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta.
Nana Syaodih Sukmadinata 2007. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Numan Somantri. (2001). Menggagas pembaharuan pendidikan IPS. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Sariyatun. 2013. Pengembangan Model Pendidikan Nilai – Nilai Budaya Di SMP Berbasis Tradisi Seni Batik Klasik Surakarta. Paramita Vol.23 No.2 , Juli 2013.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors who publish with the Keraton: Journal of History Education and Culture agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal the right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License (CC BY-SA 4.0) that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.