Pencegahan Bullying di Sekolah Dasar melalui Pendidikan Kesehatan Reproduksi

Authors

  • Soepri Tjahjono Moedji Widodo Universitas Respati Yogyakarta
  • Vio Nita Universitas Respati Yogyakarta

DOI:

https://doi.org/10.32585/jkp.v3i1.256

Abstract

Fenomena bullying telah lama menjadi bagian dari dinamika sekolah. Data Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) sepanjang tahun 2014, sangat miris melihat adanya 19 kasus bullying di sekolah. Jumlah ini berdasarkan pengaduan langsung melalui media dan melalui surat elektronik. Mulai dari ejekan hingga perlakuan kasar yang menyebabkan luka fisik (Syarifah, 2014). Jika perilaku bullying terjadi secara terus menerus maka sekolah akan menjadi tempat yang tidak aman bagi anak yang bersekolah, banyak siswa yang bolos sekolah karena ketidaknyamanan dengan teman temannya di sekolah. Usulan pendidikan kesehatan reproduksi diberikan melalui sekolah merupakan fenomena yang menarik. Sekolah sebagai tempat mempersiapkan anak-anak menjadi anggota masyarakat, kini juga dituntut memberikan pendidikan kesehatan reproduksi yang sesuai dengan norma-norma yang berlaku (Tukiran, 2010). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas pendidikan kesehatan reproduksi dalam pencegahan bullying di Sekolah Dasar, Metode Penelitian yang digunakan adalah quasi experiment  dengan populasi siswa kelas V SD Muhammadiyah Macanan, Ngemplak, Sleman.  Sampel diambil  quota sampling Data dianalisis univariat untuk melihat karakteristik responden dan masing-masing variabel. Untuk melihat pengaruh  pendidikan kesehatan reproduksi digunakan  analisis paired t-test. Hasil yang didapat bahwa perilaku rata-rata mean sebelum pendidikan (pretest) sebesar 34,33 dan sesudah sesudah (posttest)  24,41. Nilai p: 0,000 atau < 0,05 sehingga perbedaan ini dikatakan signifikan (efektif). Kesimpulan penelitian ini adalah ada pengaruh efektif pendidikan kesehatan reproduksi terhadap perilaku bullying.

References

Andri Priyatna. 2010. Let‟s End Bullying: Memahami, Mencegah & Mengatasi Bullying. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.

Badan Pusat Statistik (BPS), Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dan ICF International. 2013. Indonesia Demographic and Health Survey 2012. Jakarta, Indonesia : BPS, BKKBN, Kemenkes, and ICF International

Cahyani, Riana, 2017, Pencegahan dan Penanganan Bullying di Sekolah, Yogyakarta, Cahaya Pustaka.

Coloroso, Barbara. 2007. Stop Bullying: Memutus Rantai Kekerasan Anak dari Prasekolah hingga SMU. Diterjemahkan oleh: Santi Indra Astuti.Jakarta: PT. Serambi Ilmu Semesta.

Department of Health & Human Services USA, 2015. What is Bullying. http://www.stopbullying.gov/what-isbullying/ diakses 24 Mei 2017

Dewantara, 2009, Menuju Manusia Merdeka, Yogyakarta:Leutika

Donegan & Richard. 2012. Bullying and cyberbullying: History, statistics, law, prevention and Analysis. The Elon Journal of Undergraduate Research in Communications, 3(1), 33-42.

Ericson, N 2007. Bullying in Schools: and what to do about it (Revised and updated). Australia: Acer Press.

Fitriani, Shinta .2011, Promosi Kesehatan, Yogyakarta : Ghraha Ilmu

Gini, G. 2006. Social cognition and moral cognition in bullying: What’s wrong?. Aggressive Behavior, 32, 528-539.

Gordon S. 2015. Peer Pressure and Bullying – What Is the Connection? http://bullying.about.com/od/Basics/a/Peer-Pressure-And-Bullying-What-Is-The-Connection.htm diakses 24 Mei 2017

Hendra Krisnadi Darmawan, 2015 Mengurangi Perilaku Bullying Melalui Metode Role- Playing Pada Siswa Kelas Viii Di Smp N 1 Tempel, Fakultas Ilmu Pendidikan, UNY, skripsi tidak diterbitkan.

Huitsing, G., & Veenstra, R. 2012. Bullying in schools: Participant roles from a social network perspective. Aggressive Behavior, 38, 494–509.

James, Alana. 2010 School Bullying. PhD Researcher. Goldsmiths University of London.

Khezri, H., Ghavam, S.E ., Mofidi, F., & Delavar, A.2013. Bullying and Victimization: Prevalence and Gender Differences in a Sample of Iranian Middle School Students. Journal of Educational and Management Studies3(3),224-229.Iran: Science-Line Publication.

Kim,M.J., Catalano, R.F., Haggerty, K.P., & Abbott,R.P. 2011. Bullying at Elementary School and Problem Behavior in Young Adulthood: a study of bullying, violence and substance use from age 11 to age 21. Criminal Behavior and Mental Health. Vol 21. No 2. 136-144

Kountur, R., 2004. Metode Penelitian. Jakarta: Penerbit PPM

Levianti. 2008. Konformitas dan Bullying Pada Siswa. Jurnal Psikologi Fakultas Psikologi Universitas Esa Unggul. Vol. 6 No 1.

Monk, Haditono, 2001, Psikologi Perkembangan, Pengantar Dalam Berbagai Bagiannya, Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.

Notoatmodjo, Sukidjo, 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku, Jakarta : Rineka Cipta

Nusantara, A. 2008. Bullying: Mengatasi kekerasan di sekolah dan lingkungan. Jakarta: PT. Grasindo

Papler, D.J., & Craig, W. 2000. Making a Difference in Bullying

Rigby, Ken. 2003. Addressing bullying in schools: Theory and practice. Australian Institute of Criminology. Canberra, Australia. http://www.aic.gov.au

Robison, Kathy. 2010. Bullies and Victims: A Primer for Parents. National Association of School Psychologists.

Sampson, R. 2002 Bullying in Schools, Problem-Oriented Guides for Police Series No.12,.

Sejiwa. 2008. Bullying:Mengatasi Kekerasan di Sekolah dan Lingkungan Sekitar Anak. Jakarta: PT. Grasindo.

Sutiretna, 1997, Bimbingan Seks Bagi Remaja, Jakarta, Remaja Rosda Karya/

Thomas P.T. 2010. Living with Peer Pressure and Bullying. An imprint of Infobase Publishing, New York. Criminology: Trend & Issues in Crime and Criminal Justice. No. 259.

Tukiran,dkk, 2010, Keluarga dan Kesehatan Reproduksi, Yogyakarta, Pusat Studi Kependudukan dan Kebijakan

Wiyani, N. A. 2012. Save our Children from School Bullying. Yogyakarta: ArRuzz Media

Published

2019-01-30

How to Cite

Widodo, S. T. M., & Nita, V. (2019). Pencegahan Bullying di Sekolah Dasar melalui Pendidikan Kesehatan Reproduksi. Jurnal Komunikasi Pendidikan, 3(1), 65–75. https://doi.org/10.32585/jkp.v3i1.256

Issue

Section

Artikel