PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENULIS NASKAH PIDATO PERSUASIF MENGGUNAKAN METODE KOLABORASI DI SMK NEGERI 2 SRAGEN

Authors

  • Joko Setyono Guru SMK Negeri 2 Sragen

DOI:

https://doi.org/10.32585/.v5i1.610

Abstract

ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan: perencanaan; pelaksanaan kendala-kendala yang dialami solusi guru atas kendala yang dialami dalam pembelajaran keterampilan menulis pidato persuasif menggunakan metode kolaborasi pada siswa kelas XI SMK Negeri 2 Sragen. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan strategi studi kasus terpancang. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi dan analisis dokumen. Keabsahan data menggunakan triangulasi metode dan sumber. Data dianalisis secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya jenuh. Berdasarkan hasil penelitian, pembelajaran keterampilan menulis teks pidato persuasif menggunakan metode kolaborasi dapat disimpulkan: 1. Proses perencanakan pembelajaran menulis teks pidato guru lebih memilih membuat rencana pembelajaran seperti penyusunan program semester, RPP, materi ajar, media ajar, agenda mengajar, kisi-kisi soal, dan pedoman penilaian secara individual. 2. Pelaksanaan kegiatan pembelajaran menulis naskah pidato persuasif menggunakan metode kolaborasi terbagi menjadi tiga tahapan, yaitu kegiatan awal atau pendahuluan, kegiatan inti atau utama, dan kegiatan akhir atau penutup. 3.Hambatan dalam melakukan pembelajaran menulis teks pidato persuasif dengan metode kolaborasi ada kendala yang dialami oleh guru dan ada beberapa siswa. Berbagai hambatan tersebut antara lain belum terpasangnya LCD tiap kelas, sedikitnya alokasi waktu untuk menulis teks pidato, jumlah siswa yang lebih dari 35, keenganan siswa berdiskusi yang bukan teman dekatnya, terjadinya penyalahgunaan Wifi sekolah, kesulitan guru dalam menyusun RPP Kurtilas. 4. Solusiyang dilakukan Guru atas Kendala yang Dialami dalam Pembelajaran Keterampilan Menulis Teks Pidato Persuasif Menggunakan Metode Kolaborasi antara lain : Guru bisa mengajukan kelengkapan media pembelajaran kepada pihak sekolah. Guru dapat menyuruh siswa untuk membaca beberapa teori mengenai pidato persuasif di rumah. Guru meminta pada pihak sekolah untuk menambah ruang kelas lagi sehingga jumlah siswa dapat dibuat menjadi 20an siswa per kelas. Guru harus mampu mengubah sudut pandang siswanya agar dapat bersinergi dengan siapapun. Guru dapat mengadukan permasalahan penyalahgunaan WIFI ini pada pihak sekolah.

References

DAFTAR PUSTAKA

Alwasilah, A. Chaedar dan Seny. 2005. Pokoknya Menulis. Bandung: PT Kiblat Buku Utama.

Alwasilah, A. Chaedar. 2007. Pengantar Sosiologi Bahasa. Bandung: Angkasa.

Aminudin, 1990.Psychologi Pendidikan anak SD.Solo: Harapan Mulia.

Arifin, Zainal. 2008. Metodologi Penelitian Pendidikan. Surabaya Lentera Cendikia.

Ismail. 2008. Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM: Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan. Semarang: Rasail Media Group.

Mulyasa. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: Rosda Karya.

Nugrahani, Farida. 2017. Pendidikan Karakter melalui Pembelajaran bahasa Indonesia dengan Materi Membaca Novel Sastra. Edudikara: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, vol 2 (2), 113-125.

_______. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif: Teori dan Aplikasi. Surakarta: UNS Press.

_______. 2014. Metode Penelitian Kualitatif. CV. Dimensi Raya Mataram. Vol 1 (ISBN : 978-602-7823-02-7), 125.

_______. 2018. Implementasi Penguatan Pendidikan Karakter Dalam Perspektif Kurikulum 2013 Pada Pembelajaran Bahasa Indonesia. SEMNAS 2018: Publikasi Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, vol 1 (1).

_______. 2015. Metode Penulisan Karya Ilmiah. Yogyakarta: Nuansa Aksara.

Sutopo, HB. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif: Teori dan Aplikasinya dalam Penelitian. Surakarta: UNS Press.

Published

2020-04-03

Issue

Section

Artikel