Faktor – Faktor Yang Berhubungan dengan Kejadian Leptospirosis di Kabupaten Boyolali Jawa Tengah

Authors

  • Dessy Elva Listianti Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo
  • Suryono Suryono Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo
  • Wartini Wartini Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo

DOI:

https://doi.org/10.32585/jikemb.v1i1.694

Keywords:

Perilaku, Lingkungan, Leptospirosis

Abstract

Leptospirosis merupakan penyakit infeksi akut yang dapat menyerang manusia maupun hewan(zoonosis). Berdasarkan data Dinkes Kabupaten Boyolali, kasus Leptospirosis tahun 2017 sebanyak 34 kasus. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor–faktor resiko kejadian leptospirosis di Kabupaten Boyolali Jawa Tengah tahun 2017.

Jenis penelitian ini adalah penelitian survei analitik dengan rancangan Case Control. Populasi dan sampel sebanyak 52 responden dan menggunakan teknik total sampling. Instrumen berbentuk checklist dan kuesioner, analisis data menggunakan uji chi-Square a = 0,05.

            Hasil penelitian sebagian besar masyarakat mempunyai perilaku beresiko (51.9%), adanya genangan air (61.5%), tidak tersedia air bersih (53.8%), keberadaan populasi tikus  (59.6%), keberadaan hewan piaraan (71.2%), pekerjaan beresiko (75%), pendidikan dasar (59.6%), dan tingkat pengetahuan (65.4%). Ada hubungan antara perilaku (p=0,012, OR=3.068), genangan air (p=0,023, OR=3.889), ketersediaan air bersih  (p=0,026, OR=2.576), keberadaan tikus (p=0,048, OR=3.167), keberadaan hewan piaraan (p=0,001, OR=2.560), pekerjaan beresiko (p=0.025, OR=2.857), tingkat pendidikan (p=0.048, OR=3.167), dan tingkat pengetahuan (p=0.004, OR=3.022) dengan kejadian leptospirosis di Kabupaten Boyolali.

Diperlukan kerjasama antara Dinas Kesehatan Boyolali dengan Dinas Pertanian dan Balai Veteriner dalam pengendalian vektor dan sebagai upaya pencegahan leptospirosis dengan cara melakukan trapping berkala di masa panen dan melakukan Uji Microscopic Aglutination Test (MAT)

References

CDC. 2011. Outbreak of Leptospirosis after Flood, the Philippines. Atlanta : Centers for Diseases Control and Prevention.

Depkes RI. 2009. Profil Kesehatan Indonesia 2008. Jakarta : Bakti Husada.

Dinkes Kabupaten Boyolali.2017. Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali 2017. Boyolali

Kemenkes RI. 2011. Profil Kesehatan Indonesia 2010. Jakarta : Bakti Husada.

Sejvar J. 2005. Faktor Resiko Lingkungan yang Berpengaruh terhadap Kejadian Leptospirosis Berat (Studi Kasus di Rumah Sakit dr Kariadi Semarang). Tesis. Universitas Diponegoro. Semarang.

Shakinah, Sharifah. 2015. Leptospirosis dan penyakit Weil’s. Kalimantan Utara : FK UNPAD. Journal Medical Review Vol.28, No.2.

Published

2019-11-25