Keraton: Journal of History Education and Culture
https://journal.univetbantara.ac.id/index.php/keraton
<hr /> <table cellpadding="2"> <tbody align="top"> <tr> <td width="100px">Aims & scope</td> <td>History Education and Culture</td> </tr> <tr> <td>ISSN</td> <td>P-ISSN: <strong><a href="https://portal.issn.org/resource/ISSN/2686-0082" target="_blank" rel="noopener">2685-9114</a></strong> | E-ISSN: <strong><a href="https://portal.issn.org/resource/ISSN/2686-0082" target="_blank" rel="noopener">2686-0082</a></strong></td> </tr> <tr> <td>Editor in chief</td> <td>Andriyanto</td> </tr> <tr> <td>Schedule</td> <td> June & December</td> </tr> <tr> <td>APC</td> <td>400.000 IDR<strong><br /></strong></td> </tr> <tr> <td>Language</td> <td>Indonesia & English<strong><br /></strong></td> </tr> <tr> <td valign="top">Indexed</td> <td><a href="https://sinta.kemdikbud.go.id/journals/profile/9043" target="_blank" rel="noopener">Sinta 5</a>, Google Scholar, Garuda, Dimensions</td> </tr> </tbody> </table> <hr />Universitas Veteran Bangun Nusantaraen-USKeraton: Journal of History Education and Culture2685-9114<p>Authors who publish with the <strong><strong>Keraton: Journal of History Education and Culture</strong> </strong>agree to the following terms:</p><ol><li>Authors retain copyright and grant the journal the right of first publication with the work simultaneously licensed under a <a href="http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/">Creative Commons Attribution License (CC BY-SA 4.0)</a> that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal. </li><li>Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.</li><li>Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.</li></ol>Pura Dharma Yanti di Desa Sumberbulu, Songgon, Banyuwangi (Studi tentang Sejarah, Struktur dan Fungsi Pura)
https://journal.univetbantara.ac.id/index.php/keraton/article/view/4416
Penelitian ini dilakukan di Desa Sumberbulu, Songgon, Banyuwangi yang bertujuan untuk mengetahui :(1) Sejarah Pura Dharma Yanti; (2) Struktur Pura Dharma Yanti; (3) Fungsi Pura Dharma Yanti. Penelitian ini merupakan penelitian sejarah, sehingga langkah yang dilakukan (1) Heuristik pengumpulan data (observasi, wawancara, studi dokumen), (2) Kritik sumber, (3) Interpretasi dan (4) Historiografi penulisan sejarah. Berdasarkan temuan di lapangan Pura Dharma Yanti merupakan Pura pecahan dari Pura Dewata agung. Sebelum Pura Dharma Yanti di bangun, umat Hindhu yang bersembahyang di Pura Dharma Yanti masih ikut bersembahyang di Pura Dewata Agung. Pada tahun 2011 umat Hindhu yang berdomisili Sumberbulu sepakat untuk membangun Pura sendiri, hingga akhirnya pada tahun 2012 Pura Dharma Yanti di resmikan dan di pangku oleh bapak Sukaji anak kandung dari pemangku pertama Pura Dewata Agung. Struktur Pura Dewata Agung menggunakan konsep Dwi Mandala yang mana konsep ini membagi bagian Pura menjadi dua bagian yaitu Nista Mandala dan Utama Mandala. Fungsi Pura Dewata Agung dibagi menjadi tiga yakni, (1) Fungsi Religius; Pura merupakan tempat suci untuk memuja tuhan dengan berbagai manifestasinya sehingga pura merupakan tempat paling utama untuk melangsungkan aktifitas keagamaan (2) Fungsi Pendidikan; belajar membuat banten, penjor dan perlengkapan upacara lainnya yang dibuat oleh kaum laki-laki maupun perempuan. Pura Dharma Yanti juga digunakan sebagai tempat pendidikan persantian dan juga pendidikan agama pasraman (3) Fungsi Sosial; Pura Dharma Yanti digunakan sebagai tempat musyawarah masyarakat yang ada disekitar pura, selain itu juga digunakan sebagai tempat untuk menjadikan perekat solidaritas sosial dengan berinteraksi sosial melalui rapat ataupun musyawarah yang dilakukan di Pura Dharma Yanti (4) Fungsi Ekonomi; ketika ada acara penting masyarakat memanfaatkannya untuk berjualan (5) Fungsi Budaya; Pura Dharma Yanti, setiap adanya upacara keagamaan di dalam pura masyarakat mengadakan atau memainkan alat musik tradisional yaitu ble ganjur.Adzam BachtiarI kadek YudianaI Wayan MerthaMahfud Mahfud
Copyright (c) 2023 Adzam Bachtiar, I kadek Yudiana, I Wayan Mertha, Mahfud Mahfud
2023-07-302023-07-3052466110.32585/keraton.v5i2.4416Kajian Garap Musikal Reog Bulkiyo di Kabupaten Blitar
https://journal.univetbantara.ac.id/index.php/keraton/article/view/4837
<p>Jurnal berjudul “Kajian Garap Musikal Reog Bulkiyo di Kabupaten Blitar” mengungkap kajian garap musikal dari musik Reog Bulkiyo yang berkembang di Blitar, Jawa Timur. Dua permasalahan yang diungkap pada penelitian ini adalah: (1) Fungsi musik di dalam Pementasan Reog Bulkiyo di Kabupaten Blitar, Jawa Timur, dan (2) Keterkaitan musik dengan sajian Reog Bulkiyo di Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Kedua persoalan tersebut dikaji melalui konsep garap dari Rahayu Supanggah, dan konsep fungsi menurut Merriam. Penelitian ini mengikuti tiga tahap proses penelitian kualitatif: pengumpulan data, analisis, dan penyajian hasil. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa. Pertama, menjelaskan fungsi musik dalam pementasan Reog Bulkiyo. Kedua , Keterkaitan musik dengan sajian pementasan Reog Bukiyo. Garap instrumen musik Reog Bulkiyo terdiri atas pola-pola sederhana, karena tujuan utama pementasan bukan terletak pada garap musikalnya, namun terpenuhinya kebutuhan masyarakat untuk memroses mekanisme emosional atas kejadian lampau yang pernah terjadi.</p>Mujib Choirul HudaSiswati
Copyright (c) 2023 Mujib Choirul Huda, Siswati
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2023-12-282023-12-2852627310.32585/keraton.v5i2.4837