NOVEL SANG PEMIMPI KARYA ANDREA HIRATA DAN NOVEL NEGERI 5 MENARA KARYA AHMAD FUADI SERTA IMPLEMENTASINYA SEBAGAI BAHAN AJAR SASTRA DI SMP (Kajian Intertekstual)

Authors

  • Suprapti Suprapti Universitas Veteran Bangun Nusantara

DOI:

https://doi.org/10.32585/stilistika.v4i2.325

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskrisikan Struktur novel dan mengungkapkan Persamaan dan perbedaan unsur pembangun Novel Sang Pemimpin karya Andrea Hirata dan Negeri 5 Menara karya A. Fuadi, serta Implementasinya sebagai Bahan Ajar Sastra di SMP. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan menggunakan pendekatan intertekstual. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik non interaktif dan melakukan pencatatan secara aktif dengan metode contens analysis. Hasil temuan penelitian struktur adalah bahwa unsur – unsur struktur yang terdiri atas (1) tema (2) alur / plot, (3) Penokohan atau perwatakan, (4) setting atau latar, (5) Point of view kedua novel tersebut terjalin erat sehingga mendukung totalitas makna novel. Hasil temuan penelitian menggunakan pendekatan intertektual menunjukan bahwa kedua novel tersebut : (1) memiliki unsur pembangun yang padu., (2) unsur-unsur pembangun kedua novel memiliki persamaan dan perbedaan diantaranya: tema kedua novel sama, yaitu perjuangan dalam mengarungi kehidupan serta kepercayaan terhadap kekuatan mimpi, cita-cita atau harapan, alur atau plot kedua novel memiliki persamaan, yaitu : alur campuran (gabungan atara alur maju dan mundur), penokohan dan perwatakan kedua novel terdiri atas tokoh protagonis, tokoh antagonis, tokoh sentral, dan tokoh tambahan, setting atau latar kedua novel memiliki perbedaan dalam latar tempat, latar primer novel Sang Pemimpin Manggar-Mangar, Bangka Belitung, sedangkan novel Negeri 5 Menara yaitu Kabupaten Agam, Pondok Madani, Ponorogo, Jawa Timur, Sudut pandang (Point of View), memiliki persamaan yaitu sama – sama menggunakan sudut pandang campuran antara sudut pandang persona pertama yaitu “aku” dan sudut pandang ketiga “dia” kepada tokoh lain. Kedua novel tersebut sarat dengan nilai-nilai karakter. Nilai-nilai yang mampu membangun semangat juang untuk meraih mimpi, harapan dan cita-cita generasi muda Indonesia. Implementasi Novel Sang Pemimpin dan Negeri 5 Menara sebagai bahan ajar sastra di SMP memang tepat.

References

Depdiknas. 2003. Pedoman Umum Pendidikan Budi Pekerti Pada Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta : Depdiknas. Fuadi, A. 2011. “Negeri 5 Menara”. Jakarta. Gramedia Pustaka Utama. Hirata Andrea.2012. “Sang Pemimpi”. Yogyakarta. Bentang Anggota IKAPI. Ratna Kutha Nyoman. 2014. “Karya Sastra, Seni, dan Budaya dalam Pendidikan Karakter”. Yogyakarta. Pustaka Pelajar. Semi Atar, 1993. Anatomi Sastra,

Padang: Angkasa raya Nurgiyantoro Burhan. 2013. “Teori Pengkajian Fiksi”. Yogyakarta. Gadjah Mada University Press. Nugrahani Farida. 2008. “Metode Penelitian Sastra, Teori dan Aplikasi dalam Analaisis Karya Sastra”. Yogyakarta. Pilar Media Anggota IKAPI. Tarigan, Henry Guntur. 1984. Prinsip prinsip Dasar Sastra. Bandung: Angkasa. Widayati, Mukti. 2002. “Wanita Dulu, Kini, dan Masa Datang dalam Sastra Indonesia”, Prosiding Bahasa dan Sastra Indonesia Menuju Peran Transformasi Sosial Budaya Abad XXI. Panitia Seminar PIBSI XXIII Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta.

Published

2018-08-30

Issue

Section

Artikel