PEMBELAJARAN MENYIMAK CERITA PENDEK DENGAN TEKNIK SATU MULUT SATU KELAS

Authors

  • Ulin Tanti Abadi SD Negeri Jurangjero 3, Karangmalang

DOI:

https://doi.org/10.32585/stilistika.v4i2.331

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan (3) kendaladan (4) solusi atas kendala yang dialami dalam pembelajaran menyimak cerita pendek pada siswa kelas VI SD Negeri   Jurangjero 3. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Data penelitian adalah informasi yang berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan, kendala, dan upaya guru untuk mengatasi kendala yang dihadapi dalam pembelajaran menyimak cerita pendek di kelas VI SD Negeri Jurangjero 3 yang diperoleh dari informant (narasumber), peristiwa atau aktivitas, dokumen dan arsip. Teknik pengumpulan data adalah observasi, wawancara mendalam, dan analisis dokumen. Teknik validasi data adalah teknik triangulasi, yaitu triangulasi data dan triangulasi sumber. Teknik validasi data adalah model interaktif Miles & Humberman. Hasil penelitian: 1. Perencanaan pembelajaran menyimak cerpen telah dirancang dengan baik, guru telah menyiapkan program tahunan, program semester, silabus, RPP, media pembelajaran, bahan ajar, format penilaian pembelajaran, dan alat tes pembelajaran. 2. Pelaksanaan pembelajaran menyimak cerpen telah dilaksanakan dengan cukup baik, karena setiap tahapan kegiatan pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah disiapkan oleh guru sebelumnya. 3. Kendala yang dialami dalam pembelajaran menyimak cerpen adalah: (a) pretes guru tidak sesuai dengan materi yang tercantum dalam RPP, (b) siswa tidak menjawab setiap pertanyaan yang diajukan oleh guru, (c) siswa bersikap pasif dan kurang konsentrasi dalam pembelajaran menyimak cerpen, dan (d) guru tidak melaksanakan evaluasi diakhir pembelajaran menyimak cerpen. 4. Solusi yang dilakukan oleh guru atas kendala yang dialami dalam pembelajaran menyimak cerpen adalah (a) guru hendaknya menyiapkan pretes sesuai dengan materi dalam RPP, (b) guru hendaknya memberikan motivasi terhadap siswa sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran, (c) guru hendaknya memberikan dorongan kepada siswa untuk lebih aktif dalam pembelajaran, dan (d) guru hendaknya melakukan evaluasi atas pembelajaran yang telah dilaksanakan.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Darmadi Hamid. 2010. Kemampuan Dasar Mengajar Landasan Konsep dan Implementasi.Bandung: Alfabeta. Departemen Pendidikan Nasional. 2003. Undang-Undang RI No.2 Tentang Pendidikan Nasional. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Dimyati dan Mudjiono. 2013. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dan Rineka Cipta. Ghazali, H. A. Syukur. 2010. Pembelajaran Keterampilan Berbahasa dengan Pendekatan Komunikatif- Interaktif. Bandung: PT. Refika Aditama. Hamlik, Oemar. 2002. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru Agen Sindo. Hermawan, Herry. 2012. Menyimak Keterampilan Berkomunikasi yang Terabaikan. Yogyakarta: Geraha Ilmu. Iskandarwassid dan Sunendar, Dadang. 2011. Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Ismawati, Esti. 2012. Telaah Kurikulum dan Pengembangan Bahan Ajar. Yogyakarata: Ombak.

Kozma, R. 1994. “Will Media Influence Learning: Reframing the Debate.Educational Technologi Resarch and Development, Vol. 42, No: 2, pp: 1-29”. http//www.elcevier.com. Lumunturningsih, Enderas. 2013. Pembelajaran Menyimak Cerita Anak (Studi Kasus di Kelas 5 SD Negeri Amongrogo 02, Limpung Kabupaten Batang,Tahun Pelajran 2011/2012). Tesis Prodi S2 Pendidikan Bahasa Indonesia.Klaten. UNWIDA. Majid, Abdul. 2013. Strategi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Mantja W. 2005. Etnografi Desain Penelitian Kualitatif dan Manajemen Pendidikan. Malang: Wineka Media. Miles B dan A.M. Huberman. 2004. Analisis Data Kualitatif. Jakarta: UI Press. Moleong, Lexy J. 2007. Metodologi Pendidikan Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Mulyasa, E. 2011. Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Nurgiyantoro, Burhan. 2012. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Priyatni, Endah Tri. 2012. Membaca Sastra dengan Ancangan Literasi Kritis. Jakarta: Bumi Aksara. Pujiharto. 2012. Pengantar Teori Fiksi. Yogyakarta: Ombak. Rahmanto, B. 1988. Metode Pengajaran Sastra. Yogyakarta: Kanisius. Sanjaya, H. Wina. 2013. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Pernadamedia Group. Sardiman, AM. 2005. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Sayuti A., Suminto. 2000. Perkenalan dengan Prosa Fiksi. Yogyakarta: Gama Media. Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Stilistika, Vol. 4, No. 1 2018 : 163 - 170

Sugandi, Achmad. 2000. Belajar dan Pembelajaran. Semarang: IKIP Pers. Sugiyono. 2012. Memahami Penelitian Kualitataif. Bandung: CV. Alfabeta. ________. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: CV. Alfabeta. Sumardjo, Jakob dan Kosim, Saini. 1986. Apresiasi Kesusastraan. Jakarta: PT Gramedia. Supatmi. 2009. Pelaksanaan Pembelajaran Menyimak dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (Studi Kasus di Kelas VII SMP Negeri 3 Bendosari).Tesis Prodi S2 Pendidikan Bahasa Indonesia. Surakarta. UNS. Suryosubroto, B. 2009. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Surakarta: Pustaka Cakra. Sutopo. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif, Dasar Teori dan

Penerapanya dalam Penelitian. Surakarta: UNS Press. Suyono dan Hariyanto. 2012. Belajar dan Pembelajaran Teori dan Konsep Dasar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Syamsuddin AR dan Damianti Vismaia S. 2009. Metode Penelitian Pendidikan Bahasa. Bandung: PT Remaja Rodakarya. Tarigan, Henry Guntur. 2008. Menyimak Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. Waluyo, Herman J. 2011. Pengajian dan Apresiasi Prosa Fiksi. Surakarta: UNS Press.

Widayati, Mukti. 2017. Forgrouding dalam Kumpulan Cerpen Adam Ma’rifat karya Danarto. Jurnal Stilistika Kajian Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya. Volume 3 No. 1 Februari 2017.

Published

2018-08-31

Issue

Section

Artikel