https://journal.univetbantara.ac.id/index.php/stilistika/issue/feedStilistika: Kajian Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya2020-04-03T04:00:27+00:00Wahyu Dini Septiariwahyudiniseptiari@gmail.comOpen Journal Systems<hr /> <table cellpadding="2"> <tbody align="top"> <tr> <td width="100px">Aims & scope</td> <td>Linguistics, Indonesian Language, Foreign Language, etc</td> </tr> <tr> <td>ISSN</td> <td>E-ISSN: <span style="vertical-align: inherit;">2987-4025</span></td> </tr> <tr> <td>Editor in chief</td> <td><span style="vertical-align: inherit;">Hariyanto</span></td> </tr> <tr> <td>Schedule</td> <td>May & November</td> </tr> <tr> <td>APC</td> <td>FREE<strong><br /></strong></td> </tr> <tr> <td>Language</td> <td>Indonesia & English<strong><br /></strong></td> </tr> <tr> <td valign="top">Indexed</td> <td>Google Scholar, Garuda, Dimensions</td> </tr> </tbody> </table> <hr />https://journal.univetbantara.ac.id/index.php/stilistika/article/view/605NILAI KEAGAMAAN DALAM NOVEL ASMARA DI ATAS HARAM KARYA ZULKIFLI L. MUCHDI (Kajian Sosiologi Sastra dan Implementasinya sebagai Bahan Ajar Sastra di SMP)2020-04-03T04:00:26+00:00Agustina Setyaniagustina.543@gmail.com<p>ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan: (1) struktur; (2) nilai-nilai keagamaan; dan (3) implementasi hasil penelitian sebagai bahan ajar sastra di SMP. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data primer yakni novel Asmara di atas Haram karya Zulkifli L. Muchdi. Pengumpulan data menggunakan teknik pustaka dan simak serta teknik catat. Teknik trianggulasi sumber dan teori digunakan sebagai pemeriksaan keabsahan data. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik dialektik. Hasil penelitian; (1) Struktur novel Asmara di Atas Haram difokuskan pada tema dan fakta cerita. Novel Asmara di Atas Haram mengangkat tema religius, cinta dan perjuangan. Fakta cerita novel ini meliputi: alur yang digunakan adalah tarik balik (backtracking) dengan latar ruang cerita terjadi di Arab Saudi, tepatnya di Mekkah dan Madinah. Latar waktu yang ditampilkan saat menunaikan ibadah haji pada tahun 2003. Latar sosialnya, dapat dilihat bahwa penulis novel ini adalah seorang yang religius dan juga menjujung tinggi akidah Islam dalam kehidupannya: (2) Nilai Aqidah (Iman kepada Allah yang Esa, Iman kepada Malaikat Allah, Iman kepada Kitab Allah, Iman (Shalat, Doa, Zikir, Haji). Nilai Akhlak (Akhlak kepada Allah, Akhlak kepada Diri Sendiri, Akhlak kepada Orangtua, Akhlak kepada Anak, Akhlak kepada Sesama, Akhlak kepada Ketentuan Allah); dan (3) Implementasi nilai-nilai keagaman yang terdapat dalam novel Asmara di Atas Haram dapat digunakan sebagai bahan ajar sastra di kelas VII, VIII, dan IX SMP. Kelas VII, KD.3.9, kelas VIII , KD. 3.18, kelas IX, KD. 3.15.<br /><br /></p>2020-04-03T00:00:00+00:00Copyright (c) 2020 Stilistika: Kajian Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannyahttps://journal.univetbantara.ac.id/index.php/stilistika/article/view/606PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MEMBACA PERMULAAN BERBASIS MEDIA FLASH CARD VARIATIF UNTUK SEKOLAH DASAR2020-04-03T04:00:26+00:00Dasih Mulyatidasihmulyati1968@gmail.comFarida Nugrahanifarida.nugrahani1@gmail.com<p>ABSTRAK<br />Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui prosedur pengembangan media, validitas media, keefektifan media, dan kepraktisan media pembelajaran Flash Card Variatif pada materi membaca permulaan ditingkat Sekolah Dasar. Model penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian pengembangan (Research and Development) yang dikembangkan oleh Borg & Gall dengan 10 langkah. Untuk menganalisis data digunakan teknis analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) mengetahui prosedur pengembangan media yang dirujuk dari Borg & Gall; (2) penggunaan bahan ajar media pembelajaran Flash Card Variatif pada materi membaca permulaan ditingkat sekolah layak digunakan; (3) bahan ajar media Flash Card Variatif pembelajaran pada materi membaca permulaan ditingkat sekolah sangat efektif dan akurat untuk meningkatkan minat belajar siswa; (4) pembelajaran menjadi lebih praktis setelah menggunakan media pembelajaran Flash Card Variatif pada materi membaca permulaan ditingkat sekolah</p>2020-04-03T00:00:00+00:00Copyright (c) 2020 Stilistika: Kajian Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannyahttps://journal.univetbantara.ac.id/index.php/stilistika/article/view/607PEMBELAJARAN MENULIS NARASI DENGAN MEDIA GAMBAR SERI DI SEKOLAH DASAR NEGERI 1 GIRITIRTO2020-04-03T04:00:26+00:00Dwi Prihatindwiprihatin@gmail.comMukti Widayatimuktiwidayati65@gmail.com<p>ABSTRACT<br />Objectives to be achieved in this research are: 1) Describe the learning plan writing narrative with media image series for students 4th grade N 1 Giritirto, 2) Describe the lesson implementation narrative writing with the picture series in the 4th SD N 1 Giritirto, 3) describe the challenges and solutions in teaching narrative writing using picture media series in the 4th SD N 1 Giritirto, 4) describe the learning outcomes narrative writing with picture media series learners 4th SD N 1 Giritirto. This study includes a descriptive qualitative research that focuses on gathering information about the ongoing situation. Obtained data include: 1) planning data that syllabus and lesson plans; 2) Data implementation of learning; 3) the data constraints and solutions in learning; 4) data of learning to write the narrative. Source of data used in the study include: 1) the informant / source, 2) places, events/activities. 3) documents or records, and 4) the results of the test. The data collection technique is by 1) interview, 2) observation, 3) technical analysis of documents or records, and 4) the testing techniques. Mechanical validity of data used source triangulation and methode triangulation. The results showed that: 1) In the planning of learning: teachers are already preparing syllabi and lesson plans in accordance with curriculum and school environment; 2) The observation of the implementation of learning can be seen: the teachers implementing the learning properly, using the picture media series well, learning materials in accordance with the purpose of learning, master classes with good teachers, students can complete the tasks assigned by the teacher; 3) The problem faced during the course are: a) learning materials are still centered on one textbook; b) Media images are used less attractive; c) the lack of student interest in learning to write the narrative; d) students are confused to start writing, e) lack of time in learning to write the narrative. Solutions to address the above constraints are: a) Increase the reference books; b) Provide the media image series with more attractive; c) provide motivation to the students; d) Adding the mastery of vocabulary; e) the giving of time outside of school hours. 4) The ability of students in essay writing narrative well. It can be seen from the average results of essay writing narrative reaches 78.44, 93.75% classical completeness or 30 students achieving grades above KKM 66</p>2020-04-03T00:00:00+00:00Copyright (c) 2020 Stilistika: Kajian Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannyahttps://journal.univetbantara.ac.id/index.php/stilistika/article/view/608PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI MEDIA GAMBAR PADA SISWA SMA 1 BAE KUDUS TAHUN PELAJARAN 2016/20172020-04-03T04:00:26+00:00Farida Noor Hayatifaridanoorsaba@gmail.com<p>ABSTRAK<br />Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan kemampuan siswa pada materi Menulis puisi kelas X IPS4 SMA 1 Bae Kudus semester 2 tahun pelajaran 2016/2017.Metode penelitian tindakan kelas ini dengan analisis deskriptif komparatif dilanjutkan refleksi.Tindakan tersebut dibagi dalam dua siklus yaitu siklus I dengan pemanfaatan media gambar sebanyak 1 gambar untuk tiap siswa dengan tema pendidikan dan siklus 2 dengan pemanfaatan media gambar sebanyak 1 gambar juga untuk tiap siswa dengan tema lingkungan hidup. Hasil penelitian melalui pemanfaatan media gambar dapat meningkatkan kemampuan menulis puisi siswa kelas X IPS4 SMA 1 Bae Kudus semester 2 tahun pelajaran 2016/2017 dari kondisi awal dalam kategori kemampuan siswa dalam menulis puisi rendah .Dari kondisi awal/ pra tindakan hasil belajar kemampuan menulis puisi rata-rata siswa 66 dengan nilai tertinggi 85 nilai terendah 55 dengan kategori siswa sangat mampu menulis puisi sebanyak 8 siswa (23%), mampu sebanyak 8 siswa (28%), kurang mampu sebanyak 19 siswa (54%); Siklus I rata-rata 73 dengan nilai tertinggi 90 nilai terendah 60 dengan kategori siswa sangat mampu menulis puisi sebanyak 12 siswa (34%), mampu sebanyak 14 siswa (40%), kurang mampu sebanyak 9 siswa (26%); Siklus II rata-rata siswa 79 dengan nilai tertinggi 90 nilai terendah 60 dengan kategori siswa sangat mampu menulis puisi sebanyak 23 siswa (66%), mampu sebanyak 11 siswa (31%), kurang mampu sebanyak 1 siswa (3%). Simpulan, penggunaan media gambar dapat meningkatkan kemampuan siswa pada materi menulis puisi siswa kelas X IPS4 semester 2 tahun pelajaran 2016/2017.</p>2020-04-03T00:00:00+00:00Copyright (c) 2020 Stilistika: Kajian Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannyahttps://journal.univetbantara.ac.id/index.php/stilistika/article/view/609ANALISIS BUTIR SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER (UAS) MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS XI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2015/20162020-04-03T04:00:26+00:00Gimo Gimogimo.gimo@gmail.comFarida Nugrahanifarida.nugrahani1@gmail.com<p>ABSTRAK<br />Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan (1) kesesuaian isi (content Validity) butir soal ulangan Akhir Semester (UAS) kelas XI mata pelajaran bahasa Indonesia dengan indikator yang terdapat dalam kisi-kisi soal Sekolah Menengah Kejuruan, (2) penyebaran soal UAS kelas XI mata pelajaran bahasa Indonesia di SMK Negeri 1 Wonogiri tahun pelajaran 2015/2016, dan (3) pemakaian bahasa dalam penyusunan butir soal UAS kelas XI mata pelajaran bahasa Indonesia di SMK Negeri 1 Wonogiri tahun pelajaran 2015/2016 sesuai dengan petunjuk yang berlaku. Penelitian ini termasuk kualitatif deskriptif. Desain penelitian ini dirancang dalam bentuk studi kasus terpancang (embedded research and case study) dengan fokus utama penelitian soal uas gasal dan genap mata pelajaran bahasa Indonesia kelas XI. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian kualitatif menggunakan purpusive sampling Data dan sumber penelitian berupa informan, kisi-kisi, silabus, soal uas gasal dan genap mata pelajaran bahasa Indonesia kelas XI SMK Negeri 1 Wonogiri Tahun Pelajaran 2015/2016. Teknik pengumpulan data analisis dokumen dan wawancara mendalam. Teknik validasi data review informan, trianggulasi data, dan ketekunan peneliti dengan teman sejawat yang seprofesi. Teknik analisis data dilakukan dengan wawancara secara induktif dengan pola interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) kesesuaian butir soal semester gasal yang sesuai indikator sebanyak 36%. Soal semester genap 80% soal pilihan ganda, 100% soal uraian, sehingga soal semester gasal termasuk soal yang kurang baik. 2) penyebaran soal semester gasal: ranah kognitif ingatan (C1) 24%, pemahaman (C2) 16%, penerapan (C3) 20%, analisis (C4) 27%, sintesis (C5) 2%. Soal semester genap penyebaran kognitif jenjang ingatan (C1) 40%, pemahaman (C2) 11%, penerapan (C3) 11%, analisis (C4) 13%, sintesis (C5) 2%, menilai (C6) 4%. Penyebaran aspek afektif 16% butir soal, dan aspek psikomotor sebesar 2%. Penyebaran soal semester gasal dan genap belum memenuhi kriteria soal yang baik. 3) Pemakaian bahasa yang sesuai kaidah bahasa Indonesia semester gasal sebanyak 12 (30%), menggunakan bahasa yang komunikatif sebesar 70%, pilihan jawaban yang tidak mengulang kata/kelompok kata yang sama sebesar 97%. Soal semester genap yang sesuai kaidah bahasa Indonesia sebesar 25%, menggunakan bahasa yang komunikatif 80%, pilihan jawaban yang tidak mengulang kata/kelompok kata yang sama sebesar 98%. Pemakaian kaidah bahasa Indonesia terutama (ejaan dan tanda baca) termasuk soal yang kurang baik karena tidak sesuai dengan kaidah yang diberlakukan.<br /><br /></p>2020-04-03T00:00:00+00:00Copyright (c) 2020 Stilistika: Kajian Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannyahttps://journal.univetbantara.ac.id/index.php/stilistika/article/view/610PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENULIS NASKAH PIDATO PERSUASIF MENGGUNAKAN METODE KOLABORASI DI SMK NEGERI 2 SRAGEN2020-04-03T04:00:26+00:00Joko Setyonojokosetyono28@gmail.com<p>ABSTRAK<br />Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan: perencanaan; pelaksanaan kendala-kendala yang dialami solusi guru atas kendala yang dialami dalam pembelajaran keterampilan menulis pidato persuasif menggunakan metode kolaborasi pada siswa kelas XI SMK Negeri 2 Sragen. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan strategi studi kasus terpancang. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi dan analisis dokumen. Keabsahan data menggunakan triangulasi metode dan sumber. Data dianalisis secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya jenuh. Berdasarkan hasil penelitian, pembelajaran keterampilan menulis teks pidato persuasif menggunakan metode kolaborasi dapat disimpulkan: 1. Proses perencanakan pembelajaran menulis teks pidato guru lebih memilih membuat rencana pembelajaran seperti penyusunan program semester, RPP, materi ajar, media ajar, agenda mengajar, kisi-kisi soal, dan pedoman penilaian secara individual. 2. Pelaksanaan kegiatan pembelajaran menulis naskah pidato persuasif menggunakan metode kolaborasi terbagi menjadi tiga tahapan, yaitu kegiatan awal atau pendahuluan, kegiatan inti atau utama, dan kegiatan akhir atau penutup. 3.Hambatan dalam melakukan pembelajaran menulis teks pidato persuasif dengan metode kolaborasi ada kendala yang dialami oleh guru dan ada beberapa siswa. Berbagai hambatan tersebut antara lain belum terpasangnya LCD tiap kelas, sedikitnya alokasi waktu untuk menulis teks pidato, jumlah siswa yang lebih dari 35, keenganan siswa berdiskusi yang bukan teman dekatnya, terjadinya penyalahgunaan Wifi sekolah, kesulitan guru dalam menyusun RPP Kurtilas. 4. Solusiyang dilakukan Guru atas Kendala yang Dialami dalam Pembelajaran Keterampilan Menulis Teks Pidato Persuasif Menggunakan Metode Kolaborasi antara lain : Guru bisa mengajukan kelengkapan media pembelajaran kepada pihak sekolah. Guru dapat menyuruh siswa untuk membaca beberapa teori mengenai pidato persuasif di rumah. Guru meminta pada pihak sekolah untuk menambah ruang kelas lagi sehingga jumlah siswa dapat dibuat menjadi 20an siswa per kelas. Guru harus mampu mengubah sudut pandang siswanya agar dapat bersinergi dengan siapapun. Guru dapat mengadukan permasalahan penyalahgunaan WIFI ini pada pihak sekolah.</p>2020-04-03T00:00:00+00:00Copyright (c) 2020 Stilistika: Kajian Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannyahttps://journal.univetbantara.ac.id/index.php/stilistika/article/view/611MAJAS DALAM NOVEL KETIKA CINTA BERTASBIH 2 KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY: (Kajian Stilistika dan Relevansinya sebagai Bahan Ajar Bahasa Indonesia2020-04-03T04:00:26+00:00Ma'rifatun Ma'rifatunrifatun@gmail.comMukti Widayatimuktiwidayati65@gmail.com<p>ABSTRAK<br />Tujuan penelitian; mendeskripsikan latar sosiohistoris, bentuk dan makna majas, kekhususan majas, relevansi majas dalam novel Ketika Cinta Bertasbih 2 karya Habiburrahman El Shirazy sebagai bahan ajar Bahasa Indonesia di SMP. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan metode analisis isi, sedangkan pendekatan yang digunakan adalah pendekatan stilistika. Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik studi pustaka yaitu meliputi teknik baca dan teknik catat, serta wawancara. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode pembacaan model semiotik yang terdiri atas model heuristik dan model hermeneutik. Hasil penelitian meliputi latar sosiohistoris pengarang meliputi biografi pengarang, karya dan prestasi pengarang dan ciri khas pengarang, bentuk majas yang terdapat dalam novel Ketika Cinta Bertasbih 2 antara lain: simile, personifikasi, hiperbola, metafora, metonimia, anaphora. Fungsi dari berbagai majas yang digunakan antara lain untuk memperbandingkan antara dua hal, baik yang memiliki kesamaan ataupun perbedaan, untuk memberikan penekanan terhadap suasana atau keadaan tertentu. Makna majas yang digunakan adalah menunjukkan keindahan alam sebagai ciptaan Tuhan, menggambarkan keadaan hati tokoh ketika sedang menghadapi persoalan. Kekhususan majas novel Ketika Cinta Bertasbih 2 meliputi diksi keagamaan, kalimat majemuk dan majas hiperbola, hasil penelitian majas yang terdapat dalam novel Ketika CintaBertasbih 2 dapat digunakan sebagai alternatif pembelajaran bahasa Indonesia di SMP karena memenuhi kriteria sebagai bahan ajar bahasa Indonesia karena memiliki aspek bahasa,</p>2020-04-03T00:00:00+00:00Copyright (c) 2020 Stilistika: Kajian Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannyahttps://journal.univetbantara.ac.id/index.php/stilistika/article/view/612PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MEMBACA PUISI DENGAN METODE DEMONSTRASI DI SEKOLAH DASAR2020-04-03T04:00:26+00:00Mulyono MulyonoMuyono_yono@gmail.com<p>ABSTRAK<br />Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan perencanaan, (2) pelaksanaan pembelajaran, (3) hambatan, dan (4) mendeskripsikan upaya guru mengatasi kesulitan belajar dalam membaca puisi dengan metode demonstrasi di Sekolah Dasar Negeri Pengkok 4. Metode penelitian ini menggunakan studi kasus penelitian dengan pendekatan kualitatif. Strategi penelitian ini menggunakan studi kasus didirikan. Data dalam penelitian ini berupa informasi tentang pembelajaran membaca puisi dengan metode demonstrasi, masalah-masalah yang timbul dalam kesulitan belajar dan cara mengatasi masalah tersebut. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari dokumen dan orang yang diwawancarai. Teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi, dan dokumen. Teknik analisis data menggunakan model interaktif Milles dan Huberman. Hasil penelitian dan observasi diperoleh sebagai berikut: (1) perencanaan pembelajaran pembacaan puisi dengan metode demonstrasi dilakukan dengan menyusun RPP berdasarkan silabus dan kurikulum yang telah ditetapkan; (2) pelaksanaan pembelajaran membaca puisi dengan metode demonstrasi yaitu guru membuat kelompok, berbagi bacaan, meminta siswa untuk mengajukan pertanyaan, meminta siswa untuk membacakan puisi yang dialamatkan oleh guru, guru mengevalusi penampilan dan penampilan siswa; (3) hambatan yang muncul dalam pembelajaran membaca puisi dengan metode demonstrasi adalah terbatasnya kemampuan siswa dalam membaca puisi; (4) solusi dalam mengatasi hambatan adalah membimbing siswa dengan cara bertanya mengarah pada materi pelajaran.</p>2020-04-03T00:00:00+00:00Copyright (c) 2020 Stilistika: Kajian Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannyahttps://journal.univetbantara.ac.id/index.php/stilistika/article/view/613PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN METODE QUANTUM PADA SISWA KELAS V SD NEGERI LABAN 01 KECAMATAN MOJOLABAN2020-04-03T04:00:26+00:00Puji Hastutipujihastuti2601@gmail.comABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan perencanaan; (2) pelaksanaan pembelajaran; (3) kendala; dan (4) solusi atas kendala dalam pembelajaran menulis puisi dengan metode Quantum. Berdasarkan datanya, jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah siswa dan guru kelas V SD Negeri Laban 01 Kecamatan Mojolaban.Teknik cuplikan yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik purposive sampling.Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah pembelajaran menulis puisi pada siswa kelas V SD Negeri Laban 01.Teknik pengumpulan data dilakukan melalui (1)Wawancara mendalam, (2) Observasi (3) Analisis dokumen.Teknik validitas data penelitian ini digunakan triangulasi metide dan sumber. Teknik analisis data menggunakan model interaktif. Hasil penelitiannya meliputi: (1) Perencanaan pembelajaran menulis puisi dengan metode Quantum yang disusun oleh guru sudah cukup lengkap, yaitu prota, promes, pemetaan SK dan KD, silabus pembelajaran, RPP, daftar penilaian siswa, agenda mengajar, media pembelajaran, dan bahan ajar; (2) Pelaksanaan pembelajaran menulis puisi yang meliputi pemilihan materi dan metode, penggunaan media pembelajaran, dan pelaksanaan evaluasi dapat dikatakan sesuai dengan metode Quantum. (3) Kendala-kendala dalam pembelajaran menulis puisi di Sekolah Dasar Negeri Laban 01 Kecamatan Mojolaban adalah kurangnya waktu yang tersedia, karena pembelajaran menulis puisi dengan metode Quantum membutuhkan waktu untuk membangun pengalaman yang mengesankan . Hal itu melibatkan proses imajinatif siswa, sehingga diperlukan waktu yang cukup banyak. Adanya beberapa media elektronik yang tidak disediakan di sekolah membuat guru harus kerepotan membawa media itu dari rumah. Selain itu, ketidakbiasaan siswa dalam mendengarkan musik saat belajar membuat guru harus melatih dari awal. (4) Usaha-usaha yang dilakukan oleh guru untuk mengatasi kendala-kendala pembelajaran puisi tersebut dengan memberikan motivasi kepada siswa supaya tetap belajar menulis puisi dan membiasakan diri mendengarkan musik-musik Mozart saat belajar dengan diawali musik yang tidak terlalu keras.2020-04-03T00:00:00+00:00Copyright (c) 2020 Stilistika: Kajian Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannyahttps://journal.univetbantara.ac.id/index.php/stilistika/article/view/614EVALUASI REFLEKSI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MATA KULIAH BAHASA INDONESIA2020-04-03T04:00:27+00:00Santi ParamitaSanti_paramita@gmail.comFarida Nugrahanifarida.nugrahani1@gmail.comMukti Widayatimuktiwidayati65@gmail.com<p>ABSTRAK<br />Tujuan dari penelitian evaluasi ini untuk memberikan masukan perbaikan dan peningkatan kualitas pelaksanaan program pembelajaran Bahasa Indonesia bagi Sekolah Tinggi Agama Buddha yang diteliti, meliputi context: latar belakang pendidikan, status kepegawaian, dan profesionalisme dosen, serta fasilitas sarana/prasarana, juga kondisi fisik kampus dan lingkungannya. Berkaitan dengan input, meliputi silabus dan perencanaan pembelajarannya, serta materi/bahan ajarnya. Berkaitan dengan process, meliputi peran dosen, dalam menerapkan materi/bahan ajar, strategi/metode, media, evaluasinya. Berkaitan dengan product, meliputi kuantitas, kualitas dan manfaat capaian nilai-nilai karakter dalam mata kuliah Bahasa Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian terapan yang berbentuk evaluasi formatif, yang jika dilihat dari jenisnya merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan analisis mempergunakan model CIPP. Hasil penelitian menunjukkan bahwa context, sudah memiliki kesesuaiannya. Input, telah dilakukan penyesuaian, sehingga proses pembelajaran berlangsung dengan baik. Process, berupa pembelajaran melalui dosen, telah melaksanakan persiapan, pelaksanaan, mempergunakan strategi dan evaluasinya dengan baik. Product, telah dicapai dengan cukup baik, serta capaian kuantitas dan kualitas nilai-nilai karakter, mahasiswa memiliki kompetensi, ketrampilan dan sikap yang baik, sesuai dengan nilai-nilai karakter.</p>2020-04-03T00:00:00+00:00Copyright (c) 2020 Stilistika: Kajian Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannyahttps://journal.univetbantara.ac.id/index.php/stilistika/article/view/615PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MEDIA AUDIO VISUAL BERBASIS POWERPOINT UNTUK MENUMBUHKAN MINAT MEMBACA PERMULAAN SEKOLAH DASAR2020-04-03T04:00:27+00:00Sudarto Sudartodartosudarto13@gmail.comFarida Nugrahanifarida.nugrahani1@gmail.comHeri Agus Susantoheri.agus@gmail.com<p>ABSTRAK<br />Penelitian ini bertujuan: (1) mengetahui prosedur pengembangan media pembelajaran audiovisual berbasis powerpoint pada materi pembelajaran membaca permulaan di tingkat sekolah dasar; (2) mendeskripsikan validitas media pembelajaran audio visual berbasis powerpoint pada materi membaca permulaan di tingkat sekolah dasar; (3) mendeskripsikan keefektifan media pembelajaran audio visual berbasis powerpoint pada materi membaca permulaan di tingkat sekolah dasar; dan (4) mendeskripsikan kepraktisan mendeskripsikan validitas media pembelajaran audio visual berbasis powerpoint pada materi membaca permulaan di tingkat sekolah dasar. Model penelitian ini menggunakan penelitian pengembangan (Research and Development) oleh Borg & Gall. Penelitian dengan 10 tahapan. Hasil penelitian: (1) mengetahui prosedur pengembangan media yang dirujuk dari Borg & Gall; (2) penggunaan bahan ajar media pembelajaran audio visual berbasis powerpoint pada materi membaca permulaan di tingkat sekolah layak digunakan; (3) bahan ajar media pembelajaran audio visual berbasis powerpoint pada materi membaca permulaan di tingkat sekolah sangat efektif dan akurat untuk meningkatkan minat belajar siswa; (4) pembelajaran menjadi lebih praktis setelah menggunakan media pembelajaran audio visual berbasis powerpoint pada materi membaca permulaan di tingkat sekolah.</p>2020-04-03T00:00:00+00:00Copyright (c) 2020 Stilistika: Kajian Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannyahttps://journal.univetbantara.ac.id/index.php/stilistika/article/view/616NILAI PENDIDIKAN KARAKTER PADA BUKU TEKS BAHASA INDONESIA SEKOLAH DASAR KELAS IV KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN2020-04-03T04:00:27+00:00Yohana Subektiyohanasubekti@gmail.comMukti Widayatimuktiwidayati65@gmail.com<p>ABSTRAK<br />Tujuan penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan pendidikan karakter yang terdapat dalam buku teks Bahasa Indonesia Sekolah Dasar Kelas IV Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan,(2) mendeskripsikan Implementasi nilai-nilai pendidikan karakter yang terkandung dalam buku teks Bahasa Indonesia Sekolah Dasar Kelas IV Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebagai bahan ajar di Sekolah Dasar. Penelitian ini adalah penelitian deskripstif kualitatif yang termasuk dalam penelitian kebahasaan dengan strategi penelitian studi kasus terpancang. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan wawancara mendalam (in depth interview) dan observasi. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini bersifat purposive sampling atau sampling bertujuan. Teknik analisis data dalam penelitian ini mengikuti konsep Miles dan Huberman yang terdiri dari reduksi data, penyajian data dan penarikan simpulan. Hasil penelitian menunjukkan (1) Buku Teks Bahasa Indonesia Sekolah Dasar kelas IV karangan Umri Nur’aini dan Indriyani terdapat 9 pilar nilai pendidikan karakter seperti yang disyaratkan oleh pemerintah yaitu meliputi (1) nilai cinta Tuhan dan segenap ciptaanNya terdapat 4 kutipan; (2) nilai kemandirian dan tanggung jawab terdapat 3 kutipan; (3) nilai kejujuran/amanah dan diplomatis terdapat 6 kutipan; (4) nilai hormat dan santun terdapat 10 kutipan; (5) nilai dermawan dan suka tolong menolong dan gotong royong/kerjasama terdapat 4 kutipan; (6) nilai percaya diri dan kerja keras terdapat dalam 14 kutipan; (7) nilai kepemimpinan dan keadilan terdapat dalam 2 kutipan; (8) nilai baik dan rendah hati terdapat dalam 7 kutipan; dan (9) nilai toleransi, kedamaian dan kesatuan terdapat dalam 8 kutipan. (2) Buku ini layak menjadi bahan ajar di Sekolah Dasar karena sudah memenuhi sebagai bahan ajar yang baik dan dari indikator dan jenis karakter yang ada dalam buku sudah sesuai dengan empat nilai karakter utama yakni jujur (dari olah hati), cerdas (dari olah pikir), tangguh (dari olah raga), dan peduli (dari olah rasa dan karsa) Namun demikian, dalam perimbangan nilai karakter yang terdapat dalam buku ini masih kurang berimbang.</p>2020-04-03T00:00:00+00:00Copyright (c) 2020 Stilistika: Kajian Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannyahttps://journal.univetbantara.ac.id/index.php/stilistika/article/view/617PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENULIS SURAT DINAS DENGAN MODEL MAKE A MATCH SEKOLAH DASAR KABUPATEN SUKOHARJO2020-04-03T04:00:27+00:00Yuli Astutiyulibambang73@gmail.comFarida Nugrahanifarida.nugrahani1@gmail.comSuwarto Suwartosuwatowarto@gmail.com<p>ABSTRAK<br />Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan; 1) perencanaan pem- belajaran; 2) pelaksanaan; 3) hambatan; 4) dan solusi untuk mengatasi hambatan pembelajaran keterampilan menulis surat dinas dengan model make a match di SD Negeri Bulakrejo 02 Sukoharjo. Penelitian deskriptif kualitatif ini subjeknya siswa dan guru kelas V. Data diperoleh dengan teknik dokumentasi, observasi dan wawancara. Validasi data dengan triangulasi sumber dan metode. Analisis data dilkukan dngan model interaktif. Hasil penelitiannya: (1) perencanaan pembelajaran keterampilan menulis surat dinas dengan model make a match dilakukan dengan penyusunan silabus dan RPP (2) Dalam pelaksanaan pembelajaran denga make a match guru menyiapkan kartu, siswa kooperatif berdiskusi untuk mencari pasangan kartu yang cocok, dan dilanjutkan dengan presentasi. Selanjutnya siswa lain menaggapi, dilakukan konfirmasi dan disimpulkan. (3) Hambatan pembelajarannya adalah kurangnya media, dan sumber belajar. Selain itu siswa kurang memahami langkahnya dan belum termotivasi sehingga kurang kooperatif. (4) Solusi utuk mengatasi hambatan dengan cara memberi pertanyaan, pujian dan hadiah kepada siswa, serta saran untuk belajar kelompok. Pemanfaatan media yaitu LCD Proyektor.</p>2020-04-03T00:00:00+00:00Copyright (c) 2020 Stilistika: Kajian Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya