PENGARUH PEMBERIAN KULIT PISANG KEPOK (Musa Paradisiaca L.) SEBAGAI PUPUK ORGANIK CAIR PADA PERTUMBUHAN CABAI RAWIT (Capsicum frutescens L.)

Authors

  • sabbrina Adelia Universitas Bung Hatta
  • Azrita

DOI:

https://doi.org/10.32585/ags.v7i2.4467

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kadar N, P, dan K yang terdapat pada pupuk organik cair yang berasal dari kulit pisang kepok, serta menganalisis pengaruh pemberian dosis pupuk organik cair tersebut terhadap pertumbuhan cabai rawit (Capsicum frutescens). Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari 2023 hingga Maret 2023 di Laboratorium dan Rumah Kaca Kampus Proklamator 2, Universitas Bung Hatta, Kota Padang, Sumatera Barat. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen murni dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL), yang terdiri dari empat perlakuan dengan lima ulangan. Hasil analisis menunjukkan bahwa pupuk organik cair kulit pisang kepok mengandung kadar N sebesar 1,68%, P sebesar 0,90%, dan K sebesar 3,11%. Meskipun kadar K memenuhi persyaratan SNI pupuk organik cair, kadar N dan P masih belum memenuhi persyaratan tersebut. Selama percobaan, pemberian dosis pupuk organik cair sebanyak 100 ml menunjukkan hasil terbaik dalam meningkatkan pertumbuhan tinggi tanaman cabai rawit. Namun, pemberian dosis 300 ml menunjukkan hasil yang terendah untuk parameter tinggi batang, jumlah daun, dan lebar daun. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa pupuk organik cair kulit pisang kepok mengandung nutrisi penting, terutama K, namun masih perlu perhatian lebih lanjut untuk memenuhi persyaratan SNI pada kadar N dan P. Pemberian dosis pupuk organik cair sebanyak 100 ml menunjukkan pengaruh signifikan terhadap pertumbuhan tanaman cabai rawit, terutama dalam meningkatkan tinggi batang. Dalam aplikasi praktis, disarankan untuk menggunakan dosis pupuk organik cair yang tepat untuk memaksimalkan pertumbuhan tanaman cabai rawit.

Kata kunci: Cabai Rawit, Kulit pisang kepok, Pupuk Organik Cair

References

Aritonang, A. M. (2018). Heritabilitas Karakter Agronomis Pada Lima Populasi Bayam Merah ( Amaranthus tricolor L.). J. Produksi Tanaman. 6(10). 2431-2438.

Huda, (2013). Pemanfaatan Limbah Kulit Pisang Sebagai Pupuk Organik Cair Untuk Pertumbuhan Semai Pala (Myristica Fragrans Houtt). Jurnal Hutan Pulau-Pulau Kecil, 5(2)

Kuswanto, 2013. Monograf Limbah Pisang, Gramedia, Jakarta.

Parintak, R. 2018. Pengaruh Pemberian Pupuk Organik Cair Dari Limbah Buah Pepaya dan Kulit Nanas Terhadap Pertumbuhan Kangkung Darat (Ipomea reptans Poir) (Skripsi) Universitas Sanata Dharma.Yogyakarta.

Rambitan, V.M.M. dan Mirna P.S., 2013, Pengaruh Pupuk Kompos Cair Kulit Pisang Kepok (Musa paradisiaca L.) terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) sebagai Penunjang Praktikum Fisiologi Tumbuhan, Jurnal EduBio Tropika, Vol.1 (1 )

Rukmana, Rahmat M.B.A., 2011, Aneka Olahan Limbah Tanaman Pisang Jambu Mete Rosella, Kanisius, Yogyakarta.

Saputra, D., Entang Inoriah Sukarjo, Masdar. 2020. Efek Konsentrasi dan Waktu Aplikasi Pupuk Organik Cair Kulit Pisang Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kumis (Orthosiphon aristatus). Jurnal ilmu-ilmu Pertanian 22(1), 31-37.

Soeryoko, Hery., 2011. Kiat Pintar Memproduksi Pupuk Cair Dengan Penguraian Buatan Sendiri, Lily Publisher, Yogyakarta.

Triyanto, Pratama., 2020. Pemanfaatan sampah organik sebagai bahan pupuk organik cair untuk pertumbuhan tanaman bayam merah (alternanthera ficoides). Jurnal Lentera Biologi, 1(3), 139-144.

Winedar, H., S. Listyawati, Sutomo. 2016. Daya cerna protein pakan, daging, dan pertambahan berat badan ayam broiler setelah pemberian pakan yang difermentasi dengan Effective Microorganism-4 (EM4). Bioteknologi 3 (1):14-19

Downloads

Published

2023-12-29

How to Cite

Adelia, sabbrina, & Azrita. (2023). PENGARUH PEMBERIAN KULIT PISANG KEPOK (Musa Paradisiaca L.) SEBAGAI PUPUK ORGANIK CAIR PADA PERTUMBUHAN CABAI RAWIT (Capsicum frutescens L.). Agrisaintifika: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian, 7(2), 212–217. https://doi.org/10.32585/ags.v7i2.4467