ANALISIS SIMPANG BERSINYAL TERKOORDINASI PADA RUAS JALAN SOEKARNO-HATTA PONOROGO

Authors

  • Mohammad Fatkhul Amal Dinas Perhubungan Kabupaten Ponorogo

DOI:

https://doi.org/10.32585/modulus.v1i2.566

Abstract

Kinerja ruas jalan dan persimpangan dipengaruhi oleh jumlah kendaraan yang melewatinya dengan kecepatan masing-masing kendaraan tersebut. Semakin padat arus lalu lintas maka kecepatan akan berkurang sehingga kinerja jalan semakin menurun, begitu juga dengan persimpangan akan menurun kinerjanya jika antrian dan tundaannya tinggi. Perlu perencanaan dan pengaturan kinerja ruas jalan maupun persimpangan sehingga dapat mengkoordinasikan masing-masing simpang yang telah diatur dengan APILL (Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas) sehingga dapat berakibat mengurangi permasalahan- permasalahan yang ada pada persimpangan. Jalan Soekano-Hatta merupakan salah satu jalan penghubung antara Kota/Kabupaten Madiun dengan Ponorogo, sehingga kelancaran arus lalu lintas pada ruas jalan tersebut sangat penting. Letak ruas jalan itu juga berada dikawasan penting perkotaan Ponorogo. Ada tiga simpang yang menjadi lingkup kajian yaitu simpang Kalimantan, simpang Pasar Legi dan simpang Ngepos yang kesemuanya jalan mayornya adalah jalan Soekarno-Hatta. Kondisi pengaturan simpang pada tiga simpang tersebut menggunakan APILL tidak terkoordinasi mengakibatkan panjangnya antrian dan lama nya tundaan untuk melintas jalan tersebut. Setelah dilakukan perubahan waktu siklus dan kecepatan rencana menjadi 40 km/jam maka terjadinya kordinasi antara ketiga simpang tersebut. Kecepatan rencana jalan Soekarno-Hatta untuk terjadinya koordinasi simpang adalah 35 km/jam dibawah batas maksimal kecepatan dikawasan perkotaan dan travel time atau waktu perjalanan yang sebelumnya 190 detik (3 menit) menjadi 65 detik..

References

AG, P., 2017. PTV VISSIM. https://en.wikipedia.org/wiki/PTV_VISSIM.

Arifin, M., 2019. Analisis Kemacetan Lalu Lintas di Persimpangan Jl. Kapten Mulyadi. Modul. Media Komun. Dunia Ilmu Sipil 1, 16–24.

Firman, B., 2016. Rancang Bangun Sistem Kendali Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas ( APILL ) Nirkabel Berbasis Wireless Sensor Network ( WSN ) M ...., in: Rancang Bangun Sistem Kendali Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL) Nirkabel Berbasis Wireless Sensor Network (WSN) Menggunakan ZigBee 2.4GHz.

Ikhwan, M., Legowo, S.J., MHM, A., 2014. Analisa dan Koordinasi Sinyal antara Simpang Sumber dan Simpang Pom Bensin Manahan ( Studi Kasus Simpang Ruas Jalan Jenderal Ahmad Yani Surakarta ). Matriks Tek. Sipil 2, 351–359.

Khafidz, L., Sumarsono, A., Mhm, A., 2016. Hubungan Tundaan dan Panjang Antrian Terhadap Konsumsi Bahan Bakar Minyak pada Lajur Pendekat Simpang (Studi Kasus pada Jalan Arteri Kota Surakarta). Matriks Tek. Sipil 774–780.

Nurdjanah, N., 2019. Biaya BBM Akibat Kemacetan di Persimpangan Wilayah Jabodetabek (Fuel Costs Because of Congestion In The Intersection of Jabodetabek). J. Penelit. Transp. Darat. https://doi.org/10.25104/jptd.v15i4.1201

Paramarto, N., Hartono, P., Ismiyati, Setiadji, B.H., 2014. Analisis Kinerja Simpang Bersinyal Dengan Menggunakan Program Synchro (Studi Kasus pada Simpang Jl. Majapahit – Jl. Fatmawati dan Jl. Majapahit – Jl. Soekarno Hatta, Semarang). J. Karya Tek. Sipil 3, 485–497.

Sari, R.R., 2017. Pengaruh Pemberlakuan Rekayasa Lalulintas Terhadap Derajat Kejenuhan Pada Simpang Jalan Pajajaran dan Jalan Pasirkaliki. Potensi J. Sipil Politek. https://doi.org/10.35313/potensi.v19i2.899

Tamin, O.Z., 2008. Perencanaan, Permodelan, & Rekayasa Transportasi : Teori, Contoh Soal, dan Aplikasi, ITB.

Zega, M., Surbakti, M.S., 2013. Analisa Koordinasi Sinyal Antar Simpang (Studi kasus : Jl. Jamin Ginting – Jl. Pattimura – Jl. Mongonsidi). J. Tek. Sipil USU 2.

Published

2019-12-31

Issue

Section

Artikel