APLIKASI METHYL EUGENOL SEBAGAI PENGENDALI LALAT BUAH (BACTROCERA SP.) PADA TANAMAN CABE RAWIT DI LAHAN KARST DESA PONJONG, GUNUNG KIDUL, YOGYAKARTA

Authors

  • Alan Handru Institut Pertanian STIPER Yogyakarta (STIPER Agricultural University)
  • M. Fajar Sidiq
  • Diyona Putri

DOI:

https://doi.org/10.32585/ags.v8i1.4988

Abstract

Dalam pembudidayaan cabe rawit (Capsicum frutescens) masih terdapat kendala seperti gangguan hama yang menyerang dari awal pertumbuhan hingga pasca panen. Salah satu jenis hama yang menyebabkan kerusakan yang cukup besar pada budidaya cabe adalah lalat buah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian dosis methyl eugenol dan ketinggian perangkap terhadap pengendalian hama lalat buah pada tanaman cabe rawit di lahan karst. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai Februari 2024 di lahan karst desa Ponjong, Gunung Kidul, Yogyakarta. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang disusun secara faktorial, terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama dosis methyl eugenol yaitu: 0.75 mL/perangkap, 1.5 mL/perangkap dan 2 mL/perangkap. Sementara faktor kedua adalah ketinggian perangkap yang terdiri dari: 90 cm, 100 cm, dan 110 cm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian dosis methyl eugenol 1.5 mL/perangkap memberikan hasil yang lebih baik tetapi tidak berbeda nyata dengan dosis 0.75 mL/perangkap dan berbeda nyata dengan pemberian dosis 2 mL/perangkap. Sementara pada perlakuan ketinggian perangkap menunjukkan bahwa perlakuan ketinggian perangkap 100 cm memberikan hasil terbaik pada parameter jumlah lalat buah yang terperangkap yaitu 30 ekor yang tidak berbeda nyata dengan ketinggian 90 cm dan berbeda nyata dengan ketinggian 110 cm.

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2024-06-28

How to Cite

Handru, A., M. Fajar Sidiq, & Putri, D. (2024). APLIKASI METHYL EUGENOL SEBAGAI PENGENDALI LALAT BUAH (BACTROCERA SP.) PADA TANAMAN CABE RAWIT DI LAHAN KARST DESA PONJONG, GUNUNG KIDUL, YOGYAKARTA. Agrisaintifika: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian, 8(1), 42–48. https://doi.org/10.32585/ags.v8i1.4988