EKSISTENSI TRADISI NYADRAN SEBAGAI PENGUATAN IDENTITAS NASIONAL DI TENGAH MODERNISASI

Authors

  • Ravita Mega Saputri Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta
  • Alil Rinenggo Universitas Darul Ulum Islamic Centre Sudirman GUPPI
  • Suharno Suharno Universitas Negeri Yogyakarta

DOI:

https://doi.org/10.32585/cessj.v3i2.2080

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui upaya pelestarian tradisi Nyadran di Desa Gabus, Kecamatan Ngrampal, Kabupaten Sragen, Provinsi Jawa Tengah sebagai penguatan identitas nasional di Indonesia terutama pada masyarakat Jawa. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif kualitatif sebagai pendekatan dalam penelitian. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi dan wawancara dengan narasumber, dan dokumentasi. Narasumber terdiri atas ketua RT, masyarakat Desa Gabus, dan tokoh agama. Dokumen berupa goto-foto kegiatan Nyadran. Analisis data secara kualitatif melalui reduksi data, penyajian data, dan pengambilan simpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa upaya tradisin Nyadran dengan cara:1) memperkenalkan tradisi Nyadran pada generasi muda yang dilibatkan dalam kepengurusan pelaksanaan dari awal sampai akhir acara. 2) keluarga membiasakan anak sejak kecil dalam segala hal yang baik. Begitu pula dengan mengajarkan mengenai tradisi Nyadran yang pada awalnya anak hanya meniru setelah dewasa dengan bimbingan orang tua memberikan pemahaman tentang tradisi Nyadran. 3) lembaga adat dan pemerintah bekerja sama memberikan pemahaman dan pelestarian terkait dengan tradisi Nyadran.

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biographies

Ravita Mega Saputri, Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Alil Rinenggo, Universitas Darul Ulum Islamic Centre Sudirman GUPPI

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Suharno Suharno, Universitas Negeri Yogyakarta

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

References

Arifah, D. N. (2021). Relasi Pendidikan Islam dan Budaya Lokal: Studi Tradisi Sadranan.

ASNA: Jurnal Kependidikan Islam dan Keagamaan, 3(1), 72-82.

Anderson, B. (2006). Imagined Communities: Reflections on the Origin and Spread of Nationalism. New York, USA: Verso.

Antonia, P., & Perry W. (1976). Social work in a Culturally Pluralistic Society: an alternate Paradigm in Cross-cultural Perspectives, in Social Work Practice and Education. Ed Marta Sotomayor. Houston, Texas, University of Houston.

Azanella, L. A., dkk. (2019). Cek Fakta: Jokowi Sebut Ada 714 Suku dan 1.001 Bahasa di Indonesia. Retrieved from https://nasional.kompas.com/read/2019/03/30/21441421/cekfakta-jokowi-sebut-ada-714-suku-dan-1001-bahasa-di-indonesia

Brata, I. B. (2017). Menyama Braya: Representasi Kesadaran Kolektif Lokal Memperkuat Identitas Nasional. Seminar Nasional dan Kongres Asosiasi Pendidik dan Peneliti Sejarah (APPS) Se-Indonesia Tahun 2017 pada tanggal 13-15 Juli 2017 di Gedung Digital Library Universitas Negeri Medan.

Effendi, O. U. (2009). Komunikasi Teori dan Praktik. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.

Erikson, E. H. (1994). Identity and the life cycle. New York: W. W. Norton & Company Inc.

Cui, C. C., & Adams, E. I. (2002). National identity and NATID: An assessment in Yemen. International Marketing Review, 19(6), 637-662. https://doi.org/10.1108/02651330210451953

Durkheim, E. (1964). The Division of Labour in Society, translated by George Simpson. New York: Free Press.

Guibernau, M. (2004). Anthony D. Smith on Nations and National Identity: a Critical Assessment. Nations and Nationalism, 10(1/2), 125-141. https://doi.org/10.1111/j.1354-5078.2004.00159.x

Han, Z. (2010). On National Identity, Ethnic Identity and Cultural Identity an Analysis and Reflection based on Historical Philosophy. Journal of Beijing Normal University (Social Science Edition), 1, 106-113.

Hasanah, H. (2013). Menakar Implikasi Psiko-sosio-religius Perayaan Imlek Etnis Thionghoa Lasem Rembang. Jurnal Penelitian Islam Empirik, 6(1), 88-106. DOI:http://dx.doi.org/10.21043/jupe.v8i1.1338

Hendrizal. (2020). Mengulas Identitas Nasional Bangsa Indonesia Terikini. Jurnal PPKn danHukum, 15(1), 1-21.

Julianto, T., et al. (2021). Local-Social Wisdom in the NyadranTradition as a Means of Gathering. Budapest International Research and Critics in Linguistics and Education (BirLE) Journal, 4(2), 830-836.

Keillor, B. D., & Tomas M. Hult, G. (1999). A Five‐country Study of National Identity. International Marketing Review, 16(1), 65–84.

https://www.emerald.com/insight/content/doi/10.1108/02651330210451953/full/html

Kusuma, F. S. D. (2021). Rasionalitas Tradisi Nyadran Masa Pandemi Masyarakat Kabupaten Sidoarjo. Inovatif, 7(2), 156-169.

Laksono, P. M. (2009). Tradisi: dalam Struktur Masyarakat Jawa, Kerajaan dan Pedesaan. Yogyakarta: Kepel Press.

Lidya, A. (2018). Konstruksi Sosial atas Tradisi Nyadran di Desa Ampeldento Kecamatan Karangploso Kabupaten Malang. PIPS, Universitas Negeri Malang.

Maeyulisari, M. (2020). Tradisi Nyadran sebagai Perekat Kerukunan Antar Umat Beragama di Dusun Kalitanjung Desa Tambaknegara Kecamatan Rawalo Kabupaten Banyumas. Skripsi, IAIN Purwokerto.

Malinowski, B. (1944). A Scientific Theory of Culture and Other Essays. Chapen Hill: The University of North Corolina Press.

Miles, M. B., and Huberman, M. (1994). An Expanded Sourcebook: Qualitative Data Analysis. London: Sage Publications.

Parji. (2016). Socio-Cultural Values of Nyadran Traditional Ceremony in Tawun, Ngawi, East Java, Indonesia. Sosio Humanika Jurnal Pendidikan Sains Sosial dan Kemanusian, 9(2), 287-296. www.mindamas-journals.com/index.php/sosiohumanika.

Prasetyo, Y. E. (2010). Mengenal Tradisi Bangsa. Yogyakarta: PT. Insist Press.

Pratiwi, A. A. (2019). Tradisi Nyadran sebagai Perwujudan Toleransi Antar Umat Beragama di Desa Balun, Kecamatan Turi, Kabupaten Lamongan. Skripsi, Universitas Negeri Malang.

Piotr, S. (2008). Sosiologi Perubahan Sosial. Yogyakarta: Prenanda Media Group.

Retnasari, L., & Hidayah, Y. (2019). Tinjauan Identitas Nasional dan Identitas Kesukuan pada Mahasiswa PGSD UAD Yogyakarta (Studi Kasus Mahasiswa Luar Jawa di PGSD UAD). Jurnal Muslim Heritage, 4(2), 317-334.

Sendjaja. S. D. (1994). Teori Komunikasi. Jakarta. Universitas Terbuka.

Smith, A. D. (1981). The Ethnic Revival. Cambridge, UK: Cambridge University Press.

Smith, A. D. (1991). National Identity. Reno, USA: University of Nevada Press.

Soniatin, Y. (2021). Makna dan Fungsi Budaya Tradisi Nyadran dalam Kearifan Lokal Masyarakat Dusun Sawen, Desa Sendangrejo, Kecamatan Ngimbang, Kabupaten Lamongan. Humanis, 3(2), 193-199.http://www.ejurnal.unisda.ac.id/index.php/Humanis/article/view/2486

Sparringa, D. T. (2003). Multikulturalisme dan Multi Perspektif di Indonesia. Surabaya: Forum Rektor Simpul Jawa Timur.

Stets, J. E., & Burke, P. J. (2000). Identity Theory and Social Identity Theory. Social Psychology Quarterly, 63(3), 224-237. doi:10.2307/2695870.

Triyoso, J. D. (2021). Makna dan Fungsi Tradisi Upacara Nyadran di Dusun Ngadiboyo, Desa Ngadiboyo, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Nganjuk (Tintingan Folklor).

UNESCO. (2003a). A Short History of UNESCO's Culture and Development Agenda. http://unesco.org/culture/development. United Nations.

Widjaja, A.W. (1993). Komunikasi dan Hubungan Masyarakat. Jakarta: Bumi Aksara.

Zheng, Y. N. (2004). China should Build National Identity. Global Times (pp. 8–16). Retrieved from http://www. people.com.cn/GB/paper68/12730/1143827.html

Published

2021-12-31

Issue

Section

Artikel