PEMAKAIAN GAYA BAHASA PERBANDINGAN PADA LIRIK LAGU-LAGU GRUP MUSIK DEWA 19 DALAM ALBUM KERAJAAN CINTA

Authors

  • Faskhalia Tri Martani
  • Sri Muryati
  • Tutik Wahyuni

DOI:

https://doi.org/10.32585/klitika.v1i2.474

Abstract

Permasalahan penelitian ini adalah (1) Bagaimana penggunaan gaya bahasa perbandingan khususnya gaya bahasa personifikasi, metafora, simile, dan hiperbola pada lirik lagu dalam albumKerajaan Cintagrup musik Dewa 19? (2) Apa sajakah makna masing-masing pemakaian gaya bahasa personifikasi, metafora, simile, dan hiperbola pada lirik lagu dalam album Kerajaan Cinta grup musik Dewa 19?. Tujuan penelitian ini adalah (1) Mendeskripsikan gaya bahasa perbandingan khususnya gaya bahasa personifikasi, metafora, simile, dan hiperbola pada lirik lagu-lagu grup musik Dewa 19 dalam album Kerajaan Cinta, (2) Menjelaskan makna gaya bahasa personifikasi, metafora, simile, dan hiperbola pada lirik lagu dalam album Kerajaan Cinta grup musik Dewa 19.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan penelitian kualitatif. Data dalam penelitian ini yaitu berupa kata, frasa, dan kalimat yang mengandung gaya bahasa personifikasi, metafora, dan simile pada lirik lagu dari album  Dewa 19Kerajaan Cinta. Sumber data dalam penelitian ini adalah kumpulan  lirik lagu album Dewa 19 Kerajaan Cinta sebanyak empat belas judul lagu. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan metode dokumentasi, teknik baca, teknik catat, dan teknik pustaka. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode padan, alat penentunya menggunakan referent, kemudian mendeskripsikan data ke dalam gaya bahasa yang sesuai dan mencantumkan kode agar mudah diketahui asalnya. Selanjutnya mengklasifikasikan dan menguraikan data tersebut agar dapat diketahui makna yang terkandung di dalamnya.

Hasil analisis data diketahui bahwa gaya bahasa perbandingan yaitu gaya bahasa personifikasi, metafora, simile, dan hiperbola dalam album lirik lagu KerajaanCinta pada grup musik  Dewa 19, penggunaanya mendominasi lirik lagu Dewa 19 dalam album Kerajaan Cinta . Dari empat belas judul lagu hanya ada tiga judul lagu yang tidak menggunakan ke empat gaya bahasa tersebut, yaituEmotional Love Song, Kangen, dan Dewi. Dari ke sebelas judul lagu ditemukan sejumlah tiga puluh dua buah data, masing-masing sepuluh gaya bahasa personifikasi, empat buahdata gaya bahasa metafora, empat belas buah data gaya bahasa simile,  dua buah data gaya bahasa hiperbola, dan dua buah data gaya bahasa pars pro toto. Masing-masing gaya bahasa memiliki makna tersendri.Gaya bahasa personifikasi memiliki makna bahwa benda-benda mati atau barang-barang yang tidak bernyawa dapat melakukan kegiatan seperti manusia atau mahkluk hidup.Gaya bahasa metafora memiliki makna bahwa pemakaian kata atau kelompok kata yang membandingkan dua hal secara langsung dan memiliki arti yang bukan sebenarnya, melainkan sebagai lukisan berdasarkan persamaan atau perbandingan. Gaya bahasa simile memiliki makna bahwa  suatu pernyataan yang langsung menyatakan dua hal yang berlainan dan dianggap sama dan ditandai kata seperti, bagai, seindah, dan sedalam. Gaya bahasa hiperbola memiliki makna bahwa sesuatu pernyataan yang diungkapkan secara berlebihan dengan membesar-besarkan sesuatu hal dapat memberi penekanan, sehingga menampilkan makna yang berlebihan.Gaya bahasa pars pro toto mempergunakan sebagaian dari sesuatu hal untuk menyatakan keseluruhan.

References

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Chaer, Abdul. 2003. Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.

———. 2007. Linguistik Umum. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Chaer, Abdul dan Leonie Agustina. 2010. Sosiolinguistik Perkenalan Awal. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Keraf, Gorys. 2004. Komposisi. Flores: Nusa Indah.

———. 2009. Diksi Dan Gaya Bahasa. Jakarta: PT Gramedia Pustakak Utama.

Kridalaksana, Harimurti. 2008. Kamus Linguistik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Penyusun, Tim. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Tarigan, Henry Guntur. 1985. Pengajaran Gaya Bahasa. Bandung: Angkasa.

Waluyo, Herman J. 2002. Apresiasi Puisi. Jakarta: Gramedia Pustakak Utama.

Widayati, Mukti. 2002. Teori Apresiasi Puisi. Sukoharjo: Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo Pers.

Published

2019-12-17

Issue

Section

Artikel