Pengaruh Penambahan Eceng Gondok dan Limbah Cair Pengolahan Tahu Pada Produksi Biogas Terhadap Kualitas Fisik dan Kimia Sludge

Authors

  • Ludfia Windyasmara Universitas Veteran Bangun Nusantara
  • Kunty Novi Gamayanti Universitas Gadjah Mada

DOI:

https://doi.org/10.32585/ags.v1i1.33

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan pupuk organik dari sludge biogas dengan bahan dasar feses sapi dengan penambahan eceng gondok (Eichornia crassipes) yang berbeda dan penggunaan limbah cair pengolahan tahu sebagai pengencer. Penelitian ini terdiri dari tiga perlakuan untuk perlakuan control (P0), perlakuan pertama (P1) dan perlakuan kedua (P2), dengan perbandingan eceng gondok 0%, 2,5% dan 5%. Parameter yang diamati meliputi pH sludge, temperatur sludge, temperature dan kelembaban lingkungan, analisis kadar air, bahan organik, N, P dan K. Data yang diperoleh dihitung dengan analisis variansi rancangan acak lengkap pola searah dan apabila menunjukkan perbedaan dilanjutkan uji brda mean Duncan’s New Multiple Range Test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan perbedaan komposisi eceng gondok mempunyai pengaruh yang tidak nyata (P>0,05) terhadap pH sludge, temperatur sludge, temperature dan kelembaban lingkungan, analisis kadar air, bahan organiK, N, P dan K. Kandungan N, P dan K menunjukkan kecenderungan meningkat dengan meningkatnya volume eceng gondok. Hasil rata-rata N, P, K, C/N rasio, BOD dan COD sludge  adalah 0,72±0,57 (P0), 0,87±0,78 (P1), 0,85±0,25 (P2) rata-rata kadar N, 0,25±0,14 (P0), 0,24±0,22 (P1), 0,38±0,32 (P2) rata-rata kadar P, 0,36±0,11 (P0), 0,44±0,14 (P1), 0,63±0,32 (P2) rata-rata kadar K. Kesimpulan yang dapat digunakan sebagai sumber bahan baku biogas menghasilkan pupuk organik yang dapat membantu mengembalikan kondisi kesuburan tanah.

Downloads

Published

2017-06-29

How to Cite

Windyasmara, L., & Gamayanti, K. N. (2017). Pengaruh Penambahan Eceng Gondok dan Limbah Cair Pengolahan Tahu Pada Produksi Biogas Terhadap Kualitas Fisik dan Kimia Sludge. Agrisaintifika: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian, 1(1), 9–14. https://doi.org/10.32585/ags.v1i1.33