ANALISIS KERAGAMAN GEN Follicle Stimulating Hormone (FSH) PADA ITIK PITALAH SUMATERA BARAT
DOI:
https://doi.org/10.32585/ags.v7i2(is).4344Abstract
Abstrak
Itik Pitalah merupakan salah satu sumber daya genetik yang telah disahkan sebagai rumpun itik lokal asli Sumatera Barat. Keunggulan yang dimiliki oleh itik Pitalah adalah daya adaptasi yang baik. Follicle Stimulating Hormone (FSH) berperan dalam proses perkembangan folikel dan sekresi hormon steroid yang berfungsi dalam proses pembentukan kuning telur. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keragaman gen Follicle Stimulating Hormone (FSH) pada itik Pitalah Sumatera Barat dengan menggunakan sampel darah dari 45 ekor itik Pitalah betina. DNA isolasi diamplifikasi dengan menggunakan sepasang primer forward dan reverse yang didesain berdasarkan GeneBank DQ232890.1 dengan target fragmen 318 bp. DNA hasil amplifikasi disekuensing menggunakan jasa 1st Base Singapore untuk mengetahui keragaman gen Follicle Stimulating Hormone (FSH). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 11 titik keragaman pada daerah target gen Follicle Stimulating Hormone (FSH). Keragaman gen Follicle Stimulating Hormone (FSH) ini bersifat polimorfik dan populasi itik Pitalah tidak berada dalam keseimbangan Hardy-Weinberg.
Kata kunci: FSH; Itik Pitalah; Keragaman; Mutasi; Sekuensing
Downloads
References
DAFTAR PUSTAKA
Aisyah, S. I. 2006. Mutasi Induk Fisik dan Pengujian Stabilitas Mutan yang Diperbanyak Secara Vegetatif pada Anyelir (Dianthus caryophyllus L.). IPB, Bogor.
Grigorova, M., K. Rull, dan M. Laan. 2007. Haplotype Structure of FSHB, the Beta-Subunit Gene for Fertility-Associated FSH: Possible Influence of Balancing Selection. Annals of Humans Geneticis. 71(1): 18-28.
Irmawati. 2003. Perubahan Keragaman Genetik Ikan Kerapu Tikus Generasi Pertama pada Stock Hatchery. IPB, Bogor.
Joshi, M. dan J. D. Deshpande. 2010. Polymerase Chain Reaction: Methods, Principles, and Application. Journal of Biomedical Research pp 81-97.
Malik, A. dan A. Gunawan. 2008. Efek Penyuntikan Dosis Rendah Hormon Gonadotropin Terhadap Jumlah dan Besar Telur Itik Alabio. Jurnal Ilmu Ternak. 8(1): 91-94.
Nei, M. dan S. Kumar. 2000. Molecular Evolution and Phylogenetics. Oxford University Press, Oxford.
Noor, R. R. 2008. Genetika Ternak. Penebar Swadaya, Jakarta.
Purwantini, D., S. A. Santoso, dan Ismoyowati. 2017. Single Nucleotide Polymorphism Genotypes of The Follicle Stimulating Hormone Gene Associated with Egg Production From Tegal and Magelang Ducks With Their Resulting Reciprocal Crosses. International Journal Of Poultry Science pp 434-442.
Stansfield, I., K. M. Jones, P. Herbert, A. Lewendon, W. V. Shaw, dan M. F. Tuite. 2003. Missense Translation Errors in Saccharomyces cerevisiae. Journal of Molecular Biology. 282:13-24.
Suharno, B. dan K. Amri. 2010. Panduan Beternak Itik Secara Intensif. Penebar Swadaya, Jakarta.
Vasconcellos, L. P. M. K., D. T. Talhar, A. P. Pereira, L. L. Coutinho, dan L. C. A. Regitano. 2003. Genetic Characterization of Aberdeen. Genetic and Molecular Biology. 26: 133-137.
Warwick, E. J., J. M. Astuti, W. Hardjosoebroto. 1990. Pemuliaan Ternak, Edisi ke Empat. UGM Press, Yogyakarta