Percepatan Alih Fungsi (Konversi) Lahan Pertanian Ke Non Pertanian di Kecamatan Galis Kabupaten Pamekasan

Authors

  • Hossaimah Hossaimah mahasiswa universitas trunojoyo madura
  • Slamet Subari

DOI:

https://doi.org/10.32585/ags.v1i2.45

Abstract

Kecamatan Galis Kabupaten Pamekasan memiliki perbandingan luas lahan pertanian dan non pertanian sebesar 50%.  Rencana Strategis Kabupaten Pamekasan tahun 2012 - 2032, kecamatan Galis direncanakan menjadi pemukiman perkotaan.  Dengan persentase lahan pertanian tersebut, jika terus terjadi pembangunan yang merelakan lahan pertanian produktif sebagai sasarannya, dikhawatirkan lahan pertanian produktif akan habis dan mengakibatkan kecamatan Galis mengalami rawan pangan. 

Tujuan penelitian adalah menganalisis perkembangan alih fungsi lahan dari tahun 2006-2016 dan menganalisis hubungan antara faktor ekonomi, faktor sosial dan peran pemerintah terhadap alih fungsi lahan.  Penentuan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive).  Metode penelitian menggunakan analisis deskriptif dengan pendekatan tabulasi silang chi square. 

Hasilnya adalah faktor - faktor yang memiliki hubungan terhadap alih fungsi lahan yaitu produktivitas lahan; peruntukan lahan, asal lahan, perubahan perilaku, hubungan lahan dengan pemilik; dan pengurusan izin.  Selama tahun 2009 – 2015 terjadi perubahan fungsi lahan tegal menjadi pemukiman pada tahun 2011 sebesar 1,46 Ha yang digunakan untuk tempat tinggal, tempat usaha dan layanan umum.  Saran dari penelitian ini adalah pemerintah perlu menjaga perilaku petani dengan lebih persuasif tentang pertanian agar tidak mengalihfungsi lahan; Adanya peraturan tentang pembatasan penggunaan lahan pertanian dan nonpertanian; Mempersulit izin alih fungsi lahan pertanian ke nonpertanian

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2017-12-30

How to Cite

Hossaimah, H., & Subari, S. (2017). Percepatan Alih Fungsi (Konversi) Lahan Pertanian Ke Non Pertanian di Kecamatan Galis Kabupaten Pamekasan. Agrisaintifika: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian, 1(2), 97–108. https://doi.org/10.32585/ags.v1i2.45