KAJIAN PERTUMBUHAN DAN HASIL PADI DI AREAL PERSAWAHAN DEKAT PERTANAMAN BUNGA KAMBOJA (SEBAGAI REFUGIA) DI DESA JATEN KECAMATAN JATEN KABUPATEN KARANGANYAR

Authors

  • Tri Rahayu uniba surakarta
  • Shalahuddin Mukti Prabowo Universitas Islam batik Surakarta

DOI:

https://doi.org/10.32585/ags.v5i1.899

Abstract

 

Tanaman padi merupakan salah satu tanaman pangan utama di Indonesia. Untuk meningkatkan produksi padi, pada tahun 70-an pemerintah mencanangkan program yang dikenal dengan Revolusi Hijau. Dengan program ini, mulai digunakan varietas unggul, pupuk, pestisida kimia, dan saluran irigasi. Cara budidaya ini dikenal dengan pertanian konvensional.Dalam upaya peningkatan produktivitas padi, masih terdapat kendala diantaranya adalah adanya serangan hama. Hama utama yang menyerang tanaman padi diantaranya adalah wereng coklat dan penggerek batang padi. Beberapa hama lainnya yang berpotensi merusak pertanaman padi adalah wereng punggung putih, wereng hijau, lembing batu, ulat grayak, pelipat daun, dan walang sangit (Effendi, 2009). Rata-rata kehilangan hasil produksi pertanian karena serangan OPT ±30% dari potensi hasil, dan kehilangan hasil karena hama sekitar 20-25% (Untung, 2010).

Penggunaan pestisida secara intensif memang dapat meningkatkan produksi sawah cukup tinggi, namun dampak negatif yang ditimbulkan dapat menyebabkan ketidakseimbangan rantai sistem di lahan pertanian yang menyebabkan populasi hama meningkat. Hal ini seperti yang telah disampaikan oleh (Muhibah dan Leksono, 2015), bahwa jika penggunaan pestisida sintetik yang digunakan berlebihan dapat merusak keseimbangan ekosistem, karena jika aplikasi pestisida yang digunakan tidak selektif akan mengakibatkan populasi hama meningkat namun populasi musuh alami yang mampu mengendalikan populasi hama berkurang.

Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mempertahankan keanekaragaman hayati karena dampak negatif penggunaan bahan kimia yaitu dengan cara memanfaatkan tumbuhan berbunga yang pada pematang sawah. Tanaman refugia salah satunya bunga dapat dijadikan sebagai tempat perlindungan bagi musuh alami serta sebagai penyedia pakan.

Hasil penelitian dan  pengamatan dengan net penangkap serangga,  di lahan terdapat 8 jenis hama, Serangga parasid ada 3 jenis Dan predator yang tertangkap ada 7 jenis. Hasil analisis regresi untuk peubah tinggi tanaman, Berat brangkasan basah, Berat brangkasan kering, Jumlah anakan produktif,  dan Berat gabah kering per petak berpola cubic. Refugia efektif dari jarak 10 m sampai  40 m. Setelah  jarak 40 m akan menurun  hingga batas minimum  pada jarak 80 m. Demikian juga pada peubah pertumbuhan dan hasil  tanaman  (tinggi tanaman, berat brangkaan basah per rumpun, berat brangkasan kering per rumpun, berat gabah kering per rumpun, berat gabah kering per petak dan berat 1000 butir gabah) tinggi pada jaran 40 m dari refugia dan menurun hingga  terendah pada jarak 80 m dari refugia

Downloads

Download data is not yet available.

References

Allifah AF.AN.; Bagyo Yanuwiadi; Zulfaidah Panata Gama; Amin Setyo Laksono.Refugia sebagai microhabitat untuk meningkatkan peran musuh alami di lahan pertanian.Prosiding FMIPA Universitas Pattimura 2013.ISBN : 978-602-97522-0-5. Jurusan Biologi. Fakultas MIPA. Universitas Brawijaya Malang

Dadi, 2010. Potensi Agroforestri Pendukung Eksistensi Arthropoda Predator Wereng Padi diEkosistem Sawah. Disertasi. Program Studi Ilmu-Ilmu Pertanian. Program PascaSarjana Fakultas Pertanian. Universitas Brawijaya Malang.

Effendi, BS. 2009. Strategi pengendalian hama terpadu tanaman padi dalam perspektif praktek pertanian yang baik (Good Agricultural Practices). Jurnal Pengembangan Inovasi. 2(1): 65-78.

Frei, G., and Manhart, C. 1992. Nutzlinge und Schadlinge an kunstlich angelegtenAckerkrauststreifen in Getreidefeldern. Agrarokologie 4:1-140.

Irvany, PN. 2011. Penerapan teknologi pertanian padi organic di kampung Ciburuy, Desa Ciburuy, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor. [Skripsi]. Fakultas Ekologi Manusia. Institut Pertanian Bogor.

Kalshoven, L. G. E., (1981). The Pest of Crops in Indonesia. Revised andTranslated By P.A. Van der laan. Jakarta: PT. Ichtiar Baru-Van Hoeve

Kartini, N.L. 2001. Strategi meningkatkan dan melestarikan kesuburan tanah berkelanjutan.Ceramah Agroindustri dan Agribisnis. Dinas Koperasi Bali. 15 Agustus 2001.14 halaman.

Kartohardjono, Arifin. 2011. Penggunaan Musuh Alami Sebagai Komponen Pengendalian Hama Padi Berbasis Ekologi. Jurnal Pengembangan Inovasi Pertanian, 4(1): 29-46

Kurniawati N. dan Edhi M. 2015.“Peran Tumbuhan Berbunga sebagai Media Konservasi Artropoda Musuh Alami”.Jurnal Perlindungan Tanaman Indonesia, Vol. 19, No. 2, 2015: 53–59

Las, I., K. Subagyono, & A.P. Setiyanto. 2006. Isu dan pengelolaan lingkungan dalam revitalisasi pertanian. Indonesia Agricultural Research and Development Journal. Vol. 25(3):173-193.

Letourneaua, D. and Miguel, A. 2003. Vegetation management and biological control inagroecosystems. Journal of Biological Control. University of California, Berkeley,Albany CA94706, USA.

Muhibah, T. I., & Leksono, A. S. (2015). Ketertarikan Arthropoda Terhadap Blok Refugia (Ageratum Conyzoides l., Capsicum Frutescens l., dan Tagetes Erecta l.) Dengan Aplikasi Pupuk Organik Cair dan Biopestisida di Perkebunan Apel Desa Poncokusumo. Jurnal Biotropika, 3(3), 123–127.

Nentwig, 1998. Weedy Plant Species and Their Benefecial Arthropods: Potential forManipulation in Field Crops. In. C.H Pickett and R.L Bugg (ed) Enhancing BiologicalControl, Habitat Management to Promote Natural Enemies of Agricultural Pest.University of California Press. Berkeley. Los Angles. London. 49 – 71.

Pujiastuti Y, H.W.S.Weni, Abu U. 2015. “Peran Tanaman Refugia terhadap Kelimpahan Serangga Herbivora pada Tanaman Padi Pasang Surut”.Prosiding Seminar Nasional Lahan Suboptimal (8-9 Oktober 2015)

Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan. 2010. Masalah lapang hamd, penyakit, hara pada padi. Kerja sama Balitpa, BP2TP, BPTP Sumut, BPTP Jabar, BPTP Jateng, BPTP DIY, BPTP Jatim, BPTP NTB, BPTP Sulsel, BPTP Kalsel, BPTP Kaltim dan IRRI.

Sinar Tani. 2016. “Refugia bukan sekedar penghias sawah”. Sinar Tani Edisi 12-18 Oktober 2016. No. 3674. Tahun XLVII

Sitompul, M dan B.Guritno. 1995. Analisis pertumbuhan tanaman. Gadjah Mada University Press.Yogyakarta.

Solichah, I.W. 2001. Uji Preferensi Serangga Syrpidhae Terhadap Beberapa TumbuhanFamili Mimosaceae. Skripsi. Jurusan Biologi Fakultas MIPA Biologi. UNISMA.Malang.

Tjitrosoepomo, Gembong. 2013. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta. Gajah Mada University press

Untung K. 2010. Diktat Dasar-dasar Ilmu Hama Tanaman. Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.

Wahyuni R, Wijayanti R, Supriyadi. 2013. “Peningkatan keragaman tumbuhan berbunga sebagai daya tarik predator hama padi”. Journal of Agronomy Research2(5): 40-46

Wangiyana, Wayan, Z.Laiwan dan Sanisah. 2009. Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Padi Var.Ciherang Dengan Teknik Budidaya “SRI (System Of Rice Intensification)” Pada Berbagai Umur Dan Jumlah Bibit Per Lubang Tanam. Crop Agro (2): 1.

Weni, H. W. S., Pujiastuti, Y., & Umayah, A. (2016).Efek Refugia terhadap Arthropoda Tanaman Padi (Oryza sativa) di Sawah Pasang Surut.In Prosiding Seminar Lahan Suboptimal (pp. 638–647).

Downloads

Published

2021-06-24

How to Cite

Rahayu, T., & Prabowo, S. M. (2021). KAJIAN PERTUMBUHAN DAN HASIL PADI DI AREAL PERSAWAHAN DEKAT PERTANAMAN BUNGA KAMBOJA (SEBAGAI REFUGIA) DI DESA JATEN KECAMATAN JATEN KABUPATEN KARANGANYAR. Agrisaintifika: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian, 5(1), 84–94. https://doi.org/10.32585/ags.v5i1.899