Analisis Implementasi Program Posyandu Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Sidorejo Kidul Kota Salatiga

Authors

  • Novita Indah Sari Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang

DOI:

https://doi.org/10.32585/jikemb.v3i1.1099

Abstract

ABSTRACT

The existence of Posyandu is very much needed in an effort to improve the nutritional status of the community, especially for maternal and child health. In 2018, 17.7% of toddlers in Indonesia suffer from malnutrition and 30.8% of children under five are stunting. In 2018, Salatiga was the district/city with the lowest achievement of posyandu mandiri in Central Java, that was 4.0%. The coverage of toddler who have been weighed (D/S) in Salatiga was 78.66% in 2018, while the WHO target was 80%.Sidorejo Kidul Health Center was the health center with the lowest achievement of posyandu mandiri in Salatiga, that was 8.45%. The main purpose of this research was to analyze the implementation of toddler posyandu’s program in the working area of Sidorejo Kidul Health Center, Salatiga. This type of research was qualitative with a case study design. Informants were selected by puposive sampling technique. The main informants were 6 people and the triangulation informants were 6 people. The data collection techniques used were in-depth interview, participatory observation and documentation. Data were analyzed using the Miles and Huberman model, that was data reduction, data presentation and conclusion. Result showed that the transmission and clarity of communication were good. The quantity and commitment of implementors were also good. The obstacle of toddler posyandu’s program implementation were the difficulty of regenerating posyandu cadres, lack of posyandu’s funding, none of SOP in each posyandu, and lack of village official’s support.

Keywords:  Implementation, Policy, Toddler Posyandu 

ABSRTAK

Keberadaan Posyandu sangat diperlukan dalam upaya peningkatan status gizi masyarakat, terutama upaya kesehatan ibu dan anak. Pada Tahun 2018, sejumlah 17,7% balita di Indonesia menderita gizi buruk/gizi kurang dan sejumlah 30,8% balita berstatus gizi pendek dan sangat pendek (stunting). Pada Tahun 2018, Kota Salatiga merupakan Kabupaten/kota dengan pencapaian posyandu mandiri terendah se Provinsi Jawa Tengah, yaitu 4,0%. Cakupan balita di timbang (D/S) di Kota Salatiga adalah 78,66% pada Tahun 2018, sedangkan target WHO adalah 80%. Puskesmas Sidorejo Kidul merupakan puskesmas dengan capaian posyandu mandiri terendah di Kota Salatiga yaitu 8,45%. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis implementasi pelaksanaan program posyandu balita di wilayah kerja Puskesmas Sidorejo Kidul Kota Salatiga. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan rancangan studi kasus. Informan dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Informan utama berjumlah 6 orang dan informan triangulasi berjumlah 6 orang. Teknik pengambilan data yang digunakan adalah wawancara mendalam, observasi partisipasi dan dokumentasi. Data dianalisis menggunakan model Miles dan Huberman dengan tahapan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa transmisi dan kejelasan komunikasi sudah baik, namun untuk konsistensi komunikasi masih kurang. Kuantitas dan komitmen pelaksana juga sudah baik. Kendala dalam pelaksanaan program posyandu balita di wilayah kerja Puskesmas Sidorejo Kidul adalah sulitnya proses regenerasi kader posyandu, minimnya pendanaan posyandu, belum adanya SOP di masing-masing posyandu, dan kurangnya dukungan dari desa/kelurahan.

Kata kunci: Implementasi, Kebijakan, Posyandu Balita

References

Asriyani, W., Suryawati, C., & Fatmasari, E. Y. (2017). Analisis Pelaksanaan Revitalisasi Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Gayam Sari Kota Semarang (Studi Kasus di Kelurahan Sambirejo). Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal), 5. Retrieved from http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm%0AANALISIS

Budi, I. S. (2011). MANAJEMEN PARTISIPATIF; SEBUAH PENDEKATAN DALAM MENINGKATKAN PERAN SERTA KADER POSYANDU DALAM PEMBANGUNAN KESEHATAN DI DESA. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat (JIKM), 2, 153–159.

Hafifah, N., & Abidin, Z. (2020). Peran Posyandu dalam Meningkatkan Kualitas Kesehatan Ibu dan Anak di Desa Sukawening , Kabupaten Bogor ( The Role of Posyandu in Improving Mother and Child Quality Health in Sukawening Village Communities , Bogor District ). Jurnal Pusat Inovasi Masyarakat, 2(5), 893–900.

Hartono. (2016). Status Gizi Balita dan Interaksinya. Retrieved November 5, 2020, from Mediakom Sehat Negeriku website: http://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/blog/20170216/0519737/

Kemenkes RI. (2011a). Buku Panduan Kader Posyandu. In Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta: Direktorat Bina Gizi.

Kemenkes RI. (2011b). Pedoman Umum Pengelolaan posyandu. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Kemenkes RI. (2017a). 100 Kabupaten/Kota Prioritas Untuk Intervensi Anak Kerdil (Stunting). In Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta.

Kemenkes RI. (2017b). Warta Kesmas: GIZI, Investasi Masa Depan Bangsa. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Kemenkes RI. (2018). Hasil Utama Riskesdas Tahun 2018. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Kemenkeu RI. (2017). Buku Saku Dana Desa. Jakarta: Kementrian Keuangan Republik Indonesia.

Lanoh, dkk., M. (2015). HUBUNGAN PEMANFAATAN POSYANDU DENGAN STATUS RANOTANA WERU KOTA MANADO. EJournal Keperawatan (e-Kp), 3(2).

Nafis, B. (2019). ANALISIS PELAKSANAAN PROGRAM POS PELAYANAN TERPADU (POSYANDU) DI GAMPONG MEUNASAH KULAM KECAMATAN MEURAH DUA KABUPATEN PIDIE JAYA. Banda Aceh.

Saepudin dkk, E. (2017). Peran Posyandu Sebagai Pusat Informasi Kesehatan Ibu dan Anak. RECORD AND LIBRARY JOURNAL, 3(2), 201–208.

Wisnuwardani, R. W. (2010). Insentif Uang Tunai dan Peningkatan Kinerja Kader Posyandu (Cash Insentive and Posyandu Cadre Increasing Performance). Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional, (7)1.

Published

2021-06-30