Analisis Ketidakpatuhan Pengobatan Pasien TB-MDR Fase Intensif di Rumah Sakit X Surakarta

Authors

  • Farid Setyo Nugroho Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo

DOI:

https://doi.org/10.32585/jikemb.v1i1.698

Keywords:

TB, ketidakpatuhan, pengobatan

Abstract

Latar Belakang:Faktor penyebab kekebalan Myobacterium tuberculose terhadap Obat Anti TB (OAT) adalah perilaku manusia, baik penyedia layanan, pasien, maupun program atau sistem layanan kesehatan yang berakibat terhadap tatalaksana pengobatan pasien TB yang tidak sesuai dengan standar dan mutu yang ditetapkan. Ketidakpatuhan untuk berobat secara teratur bagi penderita TB tetap menjadi sebuah hambatan untuk mencapai angka kesembuhan yang tinggi. Tingginya angka putus obat akan meningkatkan jumlah kasus TB-MDR dan bertambah lamanya masa pengobatan.

Metode: Penelitian ini menggunakan metode mix method, secara kuantitatif menggunakan rancangan cross sectional, secara kualitatif dengan studi kasus.

Hasil: Terdapat hubungan antara sikap dengan ketidakpatuhan pengobatan TB MDR dimana p value sebesar 0,002. Tidak terdapat hubungan antara pengetahuan, efek samping obat dan dukungan keluarga dengan ketidakpatuhan pengobatan TB MDR, dimana p value > 0,050.

Kesimpulan: Terdapat hubungan antara sikap dengan ketidakpatuhan pengobatan TB MDR. Tidak terdapat hubungan antara pengetahuan, efek samping dan dukungan keluarga dengan ketidakpatuhan pengobatan TB MDR.

References

WHO. Guidelines for the programmatic management of drug-resistant tuberculosis Emergency update. Geneva. WHO Press; 2008.

WHO. Companion handbook to the WHO guidelines for the programmatic management of drug-resistant tuberculosis. Geneva. WHO Press; 2014.

Kemenkes RI. Riset Kesehatan Dasar 2013. Jakarta. Kementrian Kesehatan RI; 2013.

Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. Buku Saku Kesehatan Tri Wulan 3 tahun 2013. Semarang. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah; 2013.

Selamawit Hirpa, Girmay Medhin, Belaineh Girma, Muluken Melese, Alemayehu Mekonen, Pedro Suarez and Gobena Ameni. Determinants of multidrug-resistant tuberculosis in patients who underwent first-line treatment in Addis Ababa: a case control study. BMC Public Health. 2013. 13:782

Laura Jean Podewils, Maria Tarcela S. Gler, Maria Imelda Quelapio, Michael P. Chen. Patterns of Treatment Interruption among Patients with Multidrug-Resistant TB (MDR TB) and Association with Interim and Final Treatment Outcomes. PloS ONE. 2013 Juli.

Vijay S, Kumar P, Chauhan LS, Hanumanthappa B, Kizhakkethil, Rao SG. Risk Factors Associated With Default Among New Smear Positive Tuberkulosis Patients Treated Under DOTS in India. Plos ONE. 2010;5:1-9.

I Made Bagiada, Ni Luh Putri Primasari. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Ketidakpatuhan Penderita Tuberkulosis Dalam Berobat Di Poliklinik DOTS RSUP Sanglah Denpasar. Jurnal Penyakit Dalam. 2010;11:158-163

Saira Zai, Tyaba Haron, Khawaja Tahir Mehmood. Socioeconomic Factors Contributing Multidrug-Resistant Tuberculosis (MDR-TB). Jounal Biomed Sci and Res. 2010;2:279-283

Blanc AT, et al. Management of Chronic and Multi Drug Resistance Case in teratment of tuberculosis: Guidlines for National Programmes, 3rd ed. Geneva. WHO; 2003

Iseman MD. Mycobacterial Disease of The Lungs in Hanley M, Welsh CH (eds), Current diagnosis and Treatment in Pulmonary Medicine. New York. . Mc Graw Hill; 2003

Kemenkes RI. Petunjuk Teknis Manajemen Terpadu Pengendalian Tuberkulosis Resistan Obat 2013. Jakarta. Kemenkes RI; 2013

Kemenkes RI. Terobosan Menuju Akses Universal Strategi Nasional

Pengendalian TB Di Indonesia 2010-2014. Jakarta. Kemenkes RI; 2011

Riyanto BS, Wilhan. Management of MDR TB Current and Future dalam Buku Program dan Naskah Lengkap Konferensi Kerja Pertemuan Ilmiah Berkala. Bandung. PERPARI; 2006.

Kemenkes RI. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Tuberkulosis. Jakarta. Kemenkes RI; 2013

Notoatmodjo, Soekidjo. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Penerbit Rineka Cipta. Jakarta. 2007

Notoatmodjo, Soekidjo. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Penerbit Rineka Cipta. Jakarta. 2003.

Notoatmodjo, Soekidjo. Ilmu Perilaku Kesehatan. Penerbit Rineka Cipta. Jakarta. 2010

Sarwono, EW. Teori-Teori Sosial, CV. Rajawali, Jakarta; 1993

Green, L.W, et al. 1980. Health Education Planning: a Diagnosyic Approach.Mayfield Publishing Company, Palo Alto, California

Ubaidillah. Faktor Yang Mempengaruhi Ketidakteraturan Berobat Penderita TB Paru Di Kabupaten Lahat Propinsi Sumatera Selatan. (Tesis). Jakarta. FKM UI; 2011

Sabate E. WHO Adherence meeting report. WHO. Geneva; 2001

WHO. Adherence to long-term therapies: Evidence for Action. WHO. Geneva; 2003

Notoatmojo, Soekidjo. Metodologi Penelitian Kesehatan. Penerbit Rineka Cipta Jakarta; 2010.

Stanley Lemeshow, David W Hosmer Jr, Janelle Klar. Besar Sampel dalam Penelitian. Gajah Mada University Press. Yogyakarta; 1997

Syukra, Alhamda. Buku Ajar Sosiologi Kesehatan. Deepublish. Yogyakarta; 2015

Becker M.H, Psychossosial Aspect of Health Related Behaviour, 1979.

Erni Erawatyningsih, Purwanta, Heru Subekti. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ketidakpatuhan berobat Pada Penderita Tuberkulosis Paru. Jurnal Berita Kedokteran Masyarakat.2009. Vol. 25, No. 3.

Bart Smet, Psikologi kesehatan, PT Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta. 1994.

CDC. Reported Tuberculosis in the United States, 2008. Atlanta, GA: U.S. Department of Health and Human Services, CDC, September 2009.

Priska P. H Kondoy,Dina V Rombot, Henry M.F Palandeng, Trevino A Pakasi. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepatuhan Berobat Pasien Tuberkulosis Paru di Lima Puskesmas di Kota Manado. Jurnal Kedokteran Komunitas Tropik. 2014. Vol II No 1

Priska P. H Kondoy,Dina V Rombot, Henry M.F Palandeng, Trevino A Pakasi. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepatuhan Berobat Pasien Tuberkulosis Paru di Lima Puskesmas di Kota Manado. Jurnal Kedokteran Komunitas Tropik. 2014. Vol II No 1.

Sianturi, Ruslanti. Analisis Faktor Yang Berhubungan Dengan Kekambuhan TB Paru (Studi Kasus di BKPM Semarang Tahun 2013). Unnes Journal Of Public Health. 2014. Vol 3 No 1.

Azwar, Saifuddin. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Pustaka Pelajar Yogyakarta. 1995

Erni Erawatyningsih, Purwanta, Heru Subekti. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ketidakpatuhan Berobat Pada Penderita Tuberkulosis Paru. Berita Kedokteran Masyarakat.2009. Vol 2 No 3

Aditama TY, Sepuluh masalah TB dan penanggulangannya, Jurnal Respirasi Indonesia, 2000;20(1):8-12.

Pandit N, Choudhary SK. A Study of treatment compliance in directly observed therapy for tuberculosis. Indian J Comm Med. 2006;31(4):241-3.

Hutapea TP. Pengaruh dukungan keluarga terhadap kepatuhan minum obat anti tuberkulosis. Jurnal respirologi Indonesia; 2009. Vol: 29 (2).

Niven, N. Psikologi kesehatan: Pengantar untuk perawat & professional kesehatan lain. EGC. Jakarta. 2012

Murtiwi.Keberadaan Pengawasan Minum Obat (PMO) Pasien Tuberculosis Paru di Indonesia.Jurnal Keperawatan Indonesia, 2006. Vol: 10: 1

Nugroho, Kristiawan Prasetyo Agung, Fitrianto Agus, Anugerahni, Harni Seyla. Pengetahuan Keluarga Terkait Faktor Penyebab Kekambuhan Pada Penderita TB MDR Di Rumah Sakit Paru Dr. Ario Wirawan Salatiga.Jurnal KesMaDaSka, 2018. Vol: 1:1

Kristiono R.S, Wardani Yuniar. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pola Pencarian Pengobatan Ke Pelayanan Kesehatan Alternatif Pasien Suspek Tuberculosis Di Komunitas. Jurnal KESMAS, 2013. Vol: 7: 2

Published

2019-11-25