Perhitungan Kebutuhan Perawat Berdasarkan Full Time Equivalent di Rawat Inap Rumah Sakit X Kabupaten Sukoharjo

Authors

  • Iik Sartika Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo

DOI:

https://doi.org/10.32585/jikemb.v1i1.699

Keywords:

pedoman Depkes RI, full time equivalent (FTE), kebutuhan perawat.

Abstract

Perencanaan sumber daya manusia di rumah sakit adalah proses menetapkan strategi untuk memperoleh sumber daya manusia sesuai dengan kebutuhan rumah sakit saat ini dan perkembangannya di masa depan. Sumber daya manusia terbanyak di rumah sakit adalah perawat. Perencanaan kebutuhan perawat akan lebih efisien baik jumlah maupun kualitas tenaga perawatnya dengan melakukan perhitungan kebutuhan tenaga perawat. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbandingan kebutuhan tenaga perawat berdasarkan Pedoman Depkes RI dan Full Time Equivalent (FTE) di Instalasi Rawat Inap RS X Sukoharjo.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif untuk menggambarkan kebutuhan tenaga perawat di instalasi rawat inap. Penelitian termasuk studi cross sectional karena pengumpulan data dilakukan dalam satu waktu. Data diperoleh dengan observasi menggunakan  metode work  sampling dan wawancara mendalam. Observasi work sampling untuk mengetahui rerata jam  perawatan langsung dan tidak langsung. Wawancara mendalam untuk mengetahui tingkat ketergantungan pasien di  instalasi rawat inap. Unit analisis dalam penelitian ini adalah Instalasi Rawat Inap RS X Sukoharjo yang terdiri dari 16 perawat.

Hasil penelitian berdasarkan observasi work sampling menunjukkan rerata jam perawatan langsung dan tidak langsung adalah 6,3 jam. Waktu perawatan tidal langsung lebih besar daripada perawatan langsung. Kebutuhan tenaga perawat sebesar 25 perawat berdasarkan Pedoman Depkes RI dan 30 tenaga perawat berdasarkan Full Time Equivalent (FTE). Perhitungan berdasarkan Pedoman Depkes RI memiliki selisih 9 perawat dan 14 perawat berdasarkan Full Time Equivalent (FTE) dari jumlah perawat yang bertugas sebanyak 16 perawat.

Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini yaitu tenaga perawat yang ada di IRNA RS X Sukoharjo kurang sesuai dengan kebutuhan sehingga perlu rencana penambahan tenaga perawat. Pihak manajemen rumah sakit juga harus mengaktifkan tenaga administrasi dan meningkatkan sistem informasi sehingga perawat lebih fokus pada perawatan langsung. Manajemen rumah sakit juga harus menambah jumlah perawat sesuai Pedoman Depkes RI, karena dianggap lebih mudah direalisasikan

References

Depkes, RI., 2002. Standar Tenaga Keperawatan di Rumah Sakit. Jakarta: Direktorat Jenderal Pelayanan Medik.

Depkes, RI., 2005. Standar Tenaga Keperawatan di Rumah Sakit. Jakarta: Direktorat Jenderal Pelayanan Medik.

Fried, B.J., Fottler, M.D. & Johnson, J.A., 2005. Human Resources For Health Care: Managing For Success. Health Administration Press, pp.331-50.

Hasibuan, M., 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.

Hendrich, A., Chow, M., Skierczynski, B.A. & Lu, Z., 2008. A 36 Hospital Time and Motion Study: How Do Surgical Nurses Spend Their Time? The Permanent Journal, 12.(3).

Jones, R.A.P., 2007. Nursing Leadership and Management: Theories, Processes, and Practice. Philadelphia: FA Davis Company.

Kalisch, B.J. & Lee, K.H., 2011. Nurse Staffing Levels and Teamwork: A Cross Sectional Study of Patient Care Units Acute Care Hospitals. Journal of Nursing Scholarship Sigma Theta Tau International.

Kuntoro, H., 2008. Metode Sampling dan Penentuan Besar Sampel. Surabaya: Pustaka Melati.

Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 340/Menkes/SK/II/2010 Tentang Klasifikasi Rumah Sakit.

Nursalam, 2011., Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam Praktik Keperawatan Profesional Edisi 3. Jakarta: Salemba Medika

Published

2019-11-25