Proses Internalisasi Kearifan Lokal Intangible Melalui Pendidikan Informal Untuk Memperkuat Karakter Bangsa

Authors

  • Lilis Sumantri SMA Negeri 1 Mojolaban

DOI:

https://doi.org/10.32585/jp.v30i3.1759

Abstract

Di tengah maraknya pengaruh globalisasi terhadap budaya bangsa, penguatan karakter bangsa menjadi sesuatu yang penting. Untuk itu diperlukan upaya untuk memperkuat karakter bangsa melalui media yang mudah dipahami dan mudah diterapkan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Penelitian ini bertujuan menggali proses internalisasi kearifan lokal intangible dalam pendidikan informal guna memperkuat karakter bangsa dan mencari tahu hambatan-hambatannya. Pendidikan informal yaitu pendidikan di keluarga yang seharusnya mampu melakukan internalisasi atau proses pembelajaran nilai-nilai luhur, sehingga dapat memperkuat karakter bangsa.  Media  yang dapat digunakan untuk memperkuat karakter bangsa pada penelitian ini adalah melalui kearifan lokal intangible. Kearifan lokal intangible merupakan nilai-nilai luhur bangsa yang terdapat dalam budaya tidak berwujud, seperti pantun, cerita dan nyanyian tradisional, serta nasihat-nasihat. Proses internalisasi kearifan lokal intangible dilakukan melalui aktivitas sehari-hari dalam sebuah keluarga. Anak-anak dinyanyikan atau dibacakan cerita tradisional menjelang tidur. Aktivitas berupa pembiasaan sehari-hari, misal penggunaan bahasa Jawa krama serta memberi dan menerima dengan menggunakan tangan kanan. Aktivitas lainnya  saat bercengkrama bersama, misal saat makan atau bersantai. Hambatan dalam proses internalisasi berupa kurangnya waktu orang tua untuk berinteraksi dengan anak-anak dan kurangnya keteladanan orang tua.

References

Ba’daun, Laila. (2002). Sosialisasi Pada Keluarga Orang Tua Tunggal (Studi Kasus Perempuan Kepala Keluarga Di Desa Lembang Kecamatan Kajang Kabupaten Bulukumba). Skripsi Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik Universitas Hasanudin

Dihamri, Haimah, dan Abditama. (2018). “Pembangunan Karakter Bangsa Generasi Milenial Berbasis kearifan Lokal Suku Jawa”. Geografflesia. Vol:3 No:2

Kamus Besar Bahasa Indonesia, Kamus Versi Online/Daring (dalam jaringan). https://kbbi.web.id (diakses Hari Sabtu 5 Juni 2021 jam 11.15 WIB)

La Belle, T. J. (1982). Formal, nonformal and informal education: A holistic perspective on lifelong learning. International review of education, 28(2), 159-175.

Maryati, Kun dan Juju Suryawati. (2017).Sosiologi Kelompok Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosisl untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta:ESIS

Mawardi, Lusiana. (2017). “Pengembangan Karakter Kebangsaan berbasis Kearifan lokal Sebagai Alternatif Pada Pendidikan Informal Di Kabupaten Sintang”. Jurnal PEKAN. Vol:2 N0:2. https://jurnal.stkippersada.ac.id/jurnal/index.php/PEKAN/article/view/184/160

Samani, M dan Haryato. (2011). Konsep dan Model Pendidikan Karakter. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Nuraini. Pepak Basa Jawa Lengkap. Lingkar Media

Saryono, D. (2019). Model Pendidikan Karakter Bangsa Berbasis Kearifan Lokal Di Sekolah Di Provinsi Jawa Timur. Waskita: Jurnal Pendidikan Nilai dan Pembangunan Karakter, 1(1), 137-148.

Suwarto, D. (2013). Pengembangan Tes Diagnostik Dalam Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Suwarto, S. (2017). Pengembangan tes ilmu pengetahuan alam terkomputerisasi. Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan, 21(2), 153-161.

Undang-Undang Republik Indonesia No 20 Tahun 2003

Wardhani, N. W. (2013). Pembelajaran nilai-nilai kearifan lokal sebagai penguat karakter bangsa melalui pendidikan informal. Jurnal Penelitian Pendidikan, 13(1).

Downloads

Published

2021-11-07

How to Cite

Sumantri, L. (2021). Proses Internalisasi Kearifan Lokal Intangible Melalui Pendidikan Informal Untuk Memperkuat Karakter Bangsa. Jurnal Pendidikan, 30(3), 421–432. https://doi.org/10.32585/jp.v30i3.1759

Issue

Section

Artikel