Pendidikan Segregasi, Mainstreaming, Integrasi dan inklusi, apa bedanya?

Authors

  • Ibdaul Latifah IAIN Salatiga

DOI:

https://doi.org/10.32585/jp.v29i2.676

Abstract

Penelitian ini bertujuan menjelaskan tentang perbedaan istilah pendidikan segregasi, mainstreaming, integrasi dan inklusi. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kepustakaan dengan metode dokumentasi sebagai emtode pengumpulan data.Teknik analisis datanya menggunakan analisis isi. Hasil penelitian ini adalah adanya perbedaan istilah dalam pendidikan segregasi, mainstreaming, integrasi dan inklusi. Perbedaannya terletak pada jenis layanan, pendidikan segregasi layanan pendidikan yang memisahkan anak berkebutuhan khusus dengan anak normal, pendidikan mainstreaming, integrasi dan inklusi menggabungkan layanan pendidikan anak berkebutuhan khusus dengan anak normal pada sekolah reguler. Mainstreaming adalah model layanan pendidikan yang didalamnya terdapat konsep integrasi dimana peserta didik menyesuaikan dengan kegiatan yang ada disekolah sedangkan inklusi layanan pendidikan anak berkebutuhan khusus dengan konsep sekolah yang menyesuaikan dengan kebutuhan peserta didik.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Baharun, Hasan, R. A. (2018). Berkebutuhan Khusus Dalam Perspektif. Program Studi PGMI, 5 Nomor 1(3), 60.

Botha, J., & Kourkoutas, E. (2016). A community of practice as an inclusive model to support children with social, emotional and behavioural difficulties in school contexts. International Journal of Inclusive Education, 20(7), 784–799.

Casmini, M. (2007). Pendidikan segregasi. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Desiningrum, D. R. (2016). Psikologi Anak Berkebutuhan Khusus. In Depdiknas (cetakan pe). Yogyakarta: Psikosain Ruko Jambusari 7A Yogyakarta.

Firdaus, E. (2010). Disampaikan dalam Seminar Nasional Pendidikan di Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED) Purwokerto, 24 Januari 2010. Pendidikan Inklusif Dan Implementasinya Di Indonesia, p. 2.

Lópe, Ag. F. (2016). Social Skills Training for Autistic Children: A Comparison Study Between Inclusion and Mainstreaming Education. Academic Journal of Pediatrics & Neonatology, 1(3), 65–74.

Mambela, S. (2010). Mainstreaming sebagai Alternatif Penanganan Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus di Indonesia. Sosiohumanika, 3(2), 295–304.

Nazir, M. (2003). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Pramartha, I. N. B. (2015). Sejarah Dan Sistem Pendidikan Sekolah Luar Biasa Bagian a Negeri Denpasar Bali. Historia, 3(2), 67.

Rahim, A. (2016). Pendidikan Inklusif Sebagai Strategi Dalam Mewujudkan Pendidikan Untuk Semua. Jurnal Pendidikan Ke-SD-An, 3, 68–71.

Stubbs, S. (2008). Inclusive Education Where there are few resources. In I. Lewis (Ed.), North.

Shofa, M. F. (2018). Implementasi Manajemen Pendidikan Inklusi di PAUD Inklusi Saymara Kartasura. At-Tarbawi: Jurnal Kajian Kependidikan Islam, 3(2).

Downloads

Published

2020-08-02

How to Cite

Latifah, I. (2020). Pendidikan Segregasi, Mainstreaming, Integrasi dan inklusi, apa bedanya?. Jurnal Pendidikan, 29(2), 101–108. https://doi.org/10.32585/jp.v29i2.676

Issue

Section

Artikel