Penerapan Sains dalam Pengembangan Penelitian Arkeologi Epigrafi di Indonesia

Authors

  • A’ang Pambudi Nugroho Universitas Gadjah Mada

DOI:

https://doi.org/10.32585/keraton.v3i2.2683

Keywords:

Sains, Arkeologi, Epigrafi, Indonesia

Abstract

Berdasarkan pembahasan di atas, ternyata penggunaan metode sains dapat diterapkan dalam penelitian arkeologi epigrafi di Indonesia. Hal ini berkaitan dengan adanya perhitungan matematis pada sistem pertanggalan dan konsep astronomi dalam prasasti maupun naskah kuno, mengungkap aspek-aspek keruangan seperti yang diceritakan dalam sumber data tekstual prasasti maupun naskah kuno dengan dukungan data-data dan pendekatan geologi dan geo-morfologi terutama berkaitan dengan peristiwa-peristiwa alam tertentu, dan selanjutnya dalam penggunaan teknologi sains untuk melakukan perekaman data dan analisis material bahan khususnya cat pada inskripsi atau tulisan kuno ditulis menggunakan media tersebut. Selain itu dalam penerapan teknologi sains, para ahli arkeologi epigrafi juga harus ikut dalam melindungi bagaimana tulisan-tulisan yang berbahan mudah pudar terutama dari cat supaya tidak hilang atau aus. Hal ini juga sebagai kewajiban untuk melindungi warisan budaya tersebut.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Andreastuti, S.D., Newhall, C., & Dwiyanto, J. 2006. “Menelusuri Kebenaran Letusan Gunung Merapi 1006”, Jurnal Geologi Indonesia I: 201-207.

Andrika, R. 2011. “Prasasti Pendek dan Gambar Bercat pada Kompleks Candi Prambanan (Kajian Paleografis, Isi, dan Fungsi)”, Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada.

Bakry. 2010. “Sarana Berpikir Ilmiah”, Filsafat Ilmu: Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu Pengetahuan. Yogyakarta: Liberty.

Boechari. 1986. Prasasti Koleksi Museum Nasional (Jilid I). Jakarta: Museum Nasional.

Damais, LC. 1995. “Agama dan Sistem Pemikiran”, Epigrafi dan Sejarah Nusantara. Jakarta: Pusat Penelitian Arkeologi Nasional.

Darmosoetopo, R. 2003. Sima dan Bangunan Keagamaan di Jawa Abad IX-X TU (S. Jasmine, Ed.). Jogjakarta: Prana Pena.

Darmosoetopo, R. 2008. “Sistem Penanggalan Saka”, Makalah Seminar Nasional Menelusuri Sejarah Penanggalan Nusantara: 133-156.

Gomperts, A. 2005. “The Muhūrtalakṣaṇa: A Brief Text on Time of Day, Gnomonic Shadow and Divination from Java, Compared to the Inscriptions and the Sanskrit Ātmajyoṣita”, Seminar Internasional Jawa Kuna. Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia.

Hardiati, E.S., Djafar H., Soeroso, Ferdinandus, P.E.J., & Nastiti, T.S. 2010. Sejarah Nasional Indonesia II: Zaman Kuno. (E.S. Hardiati, Ed.). Jakarta: Balai Pustaka.

Kartakusuma, R. 1981. “Prasasti Rukam”, Skripsi. Depok: Fakultas Sastra, Universitas Indonesia.

Mastuti, D.W.R. & Bramantyo, H. 2009. Kakawin Sutasoma: Mpu Tantular (S.O. Robson, N. Magetsari, H. Santiko, P. Wahyono, & R.P. Soejono, Eds.). Depok: Komunitas Bambu.

Muchtar, A.S. 2014. “Wanua i Rukam, Nama Asli Situs Liangan?: Kajian terhadap Prasasti Rukam 907 M sebagai Data Pendukung Penelitian Situs Liangan”, Liangan Mozaik Peradaban Mataram Kuno di Lereng Sindoro (N. Abbas, Ed.). Yogyakarta: Kepel Press.

Munandar, A.A. 2008. Ibukota Majapahit, Masa Jaya dan Pencapaian. Depok: Komunitas Bambu.

Munandar, A.A. 2010. “Arkeologi dalam Kajian Poerbatjaraka”, https://hurahura.wordpress.com/2010/04/15/arkeologi-dalam-kajian-r-m-ng-poerbatjaraka. Diakses pada 4 Juli 2019, Pukul 11.30 WIB.

Nasoichah, C. 2007. “Prasasti Mṛwak 1108 Śaka (1186 Masehi)”, Skripsi. Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia.

Nastiti, T.S. 2003. Pasar di Jawa Masa Mataram Kuna Abad VIII-XI Masehi. Jakarta: Dunia Pustaka Jaya.

Poerbatjaraka. 1968. Tjerita Pandji dalam Perbandingan. Terj. Z. Usman & H.B. Jassin. Djakarta: Gunung Agung.

Prasodjo, T. & Yuwono, J.S.E. 2018. “Ḍawuhan, Wluran, dan Pañcuran: Penelusuran Aspek Hidrologi terhadap Isi Prasasti Tlu Ron”, Seminar Nasional Epigrafi: Penelitian Terkini Prasasti Indonesia: 274-291.

Riana, I.K. 2009. Kakawin Dēśa Warṇnana uthawi Nāgarakṛtāgama. Jakarta: Kompas.

Sambodo, G.A. 2018. “Prasasti Waruṅgahan: Sebuah Data Baru dari Masa Awal Majapahit”, Amerta 36: 1-66.

Sedyawati, E. 1985. “Pengarcaaan Gaṇesa Masa Kaḍiri dan Siŋhasāri: Sebuah Tinjauan Sejarah Kesenian”, Disertasi. Depok: Pascasarjana Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia.

Soeprapto, S. 2010. “Metode Ilmiah”, Filsafat Ilmu: Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu Pengetahuan. Yogyakarta: Liberty.

Subroto, Ph. 1982. “Arkeologi: Humanisme dan Sains”, Berkala Arkeologi III: 6-13.

Suhadi, M., Najib, T., & Indrajaya, A. 2012. Aksara dan Makna (M. Suhadi, M. Muntadhim, & K.H. Saputra, Eds.). Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Sukendar, H., Simanjutak, T., Eriawati, Y., Suhadi, M., Prasetyo, B., Harkantiningsih, N., & Handini, R. 1999. Metode Penelitian Arkeologi. Jakarta: Pusat Penelitian Arkeologi Nasional.

Susanti, N. 2010. Airlangga: Biografi Raja Pembaru Jawa Abad XI (F. Kurniawan, Ed.). Depok: Komunitas Bambu.

Trigangga. 2012. “Kajian Arkeoastronomi: Melacak Peristiwa Gerhana Bulan dalam Sumber Tertulis”, Aksara dan Makna (M. Suhadi, M. Muntadhim, & K.H. Saputra, Eds.). Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Wibowo, A.S. 1976. “Riwayat Penyelidikan Prasasti di Indonesia”, 50 Tahun Lembaga Purbakala dan Penginggalan Nasional. Jakarta: Karya Nusantara.

Yuwono, J.S.E. 2015. “Ancaman Banjir Lahar Dingin Merapi di Kali Opak terhadap Eksistensi Kompleks Candi Prambanan”, geoarkeologi.blog.ugm.ac.id. Diakses pada 4 Juli 2019, Pukul 11.40 WIB.

Zoetmulder, P.J. 1974. Kalangwan: Sastra Jawa Kuno Selayang Panjang. Terj. Dick Handoko S.J. 1985. Jakarta: Djambatan.

Zoetmulder, P.J. 1982. Kamus Jawa Kuna Indonesia. Terj. Darusuprapta & Sumarti S. 1994. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Published

2022-07-24

Issue

Section

Artikel