Pengaruh Migrasi Tionghoa Muslim Terhadap Akulturasi Budaya dan Pembangunan Masjid Cheng Ho Surabaya

Authors

  • Anita Dwi Aprillia UIN Sayyid Ali Rahmatullah
  • Elsa Estusani UIN Sayyid Ali Rahmatullah

DOI:

https://doi.org/10.32585/keraton.v5i1.4220

Keywords:

Akulturasi, Budaya, Etnis, Tionghoa

Abstract

Bertujuan untuk mengetahui proses migrasi etnis tinghoa ke Indonesia, pembangunan masjid Cheng Ho, dan akulturasi budaya oleh Etnis Tionghoa. Seperti diketahui percampuran dua kebudayaan atau akulturasi sering di jumpai di Indonesia, seperti pada pembangunan Masjid Cheng Ho Surabaya. Kebiasaan atau budaya yang sering dilakukan oleh orang tionghoa menjadi berbaur dengan budaya yang ada di Indonesia seperti pada acara Cap Go Meh, perayaan hari- hari besar Imlek, CengBeng, Idul Fitri, IdulAdha, Isra Mi’raj dan juga upacara pernikahan yang dilakukan di Masjid Cheng Hoo. Metode penulisan yang digunakan dalam adalah kajian pustaka atau studi kepustakaan (Library Research) dimana studi kepustakaan adalah kegiatan mengumpulkan bahan dan materi yang berkaitan dengan penulisan yang berasal dari jurnal-jurnal ilmiah, literatur-literatur, dan penulis. Dilakukan untuk mendapatkan informasi yang bersifat teoritis sehingga pada jurnal ini memiliki landasan teori sebagai bentuk dari hasil ilmiah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya pengaruh perubahan budaya karena adanya migrasi yang dilakukan oleh etnis tionghoa pada jaman dahulu, mulainya bangunan-bangunan yang bercorak budaya cina, arab, dan jawa pada Masjid Cheng Ho Surabaya. Unsur budaya tionghoa terlihat pada warna merah & kuning emas, sedangkan unsur budaya jawa terlihat bentuk Masjid yang seperti rumah adat jawa yaitu Joglo.

References

Benny G. Setiono. 2002. Tionghoa Dalam Pusaran Politik, Elkasa: Jakarta.

Ibrahim T.Y, 1979. Muslim in China atau Perkembangan Islam di Tionghoa, terj: Joesoef Sou’b, Jakarta.

Justian Suhandinata, SE, 2009. WNI Keturunan Tionghoa dalam Stabilitas Ekonomi dan Politik di Indonesia, Jakarta; Gramedia Pustaka Utama.

KBBI, 2023. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). [Online, diakses tanggal 10 mei 2023].

Khozyn Arief. 2019. Sejarah dan Perkembangan PITI Kiprah PITI di Gelanggang Nasional (Seminar dan Musyawarah Wilayah PITI DIY, Yogyakarta, 1994); dalam Eva Putriya Hasanah, “Peran Persatuan Islam Tionghoa (PITI) Jawa Timur dalam Membantu Pemerintah Tiongkok untuk Mempererat Hubungannya dengan Pemerintah Indonesia “ (skripsi,, Surabaya, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel)

Lihat., Kong Yuangzhi dalam I Wibowo dan Syamsul Hadi. 2019. Merangkul Cina: Hubungan Cina Indonesia Pasca Soeharto, Jakarta: Gramedia Pustaka.

Lily Wibisono. 2006. Emak Tionghoa di Indonesia, Jakarta: Intisari Mediatama.

Peter Carey. 1986. Orang Jawa dan Masyarakat Cina 1755-1825, Jakarta: Pustaka Azet.

Setiawan dkk. 2017. Akulturasi kebudayaan pada masyarakat di wilayah 3T. Jakarta:Kemdikbud.

Tegar Bima Sakti, dkk, 2022, Dinamika Kehidupan Etnis Tionghoa di Surabaya Sejak Kedatangan sampai Perang 10 November 1945 di Surabaya, Klaten; Penerbit Lakeisha.

Tim riset. 2020. ISLAM, INDONESIA & TIONGKOK; Analisis Potensi Peningkatan People to People Connectivity Antara Indonesia-Tiongkok Perspektif Elite Muslim Indonesia.

Victor Purcell. 2010. The Chinese in Southeast Asia, Oxford University Press, Kuala Lumpur, 1981. Temuan-temuan tersebut dapat berupa tembikar, piring besar yang terbuat dari keramik dll. Lihat., M. Ikhsan dkk, Menghidupkan kembali Jalur Sutera Baru, Jakarta: Gramedia Pustaka.

Published

2023-07-03

Issue

Section

Artikel