Analisis Sattlement Puncak Bendungan Akibat Proses Konsolidasi dalam Penentuan Camber
DOI:
https://doi.org/10.32585/modulus.v5i1.4397Keywords:
Bendungan, Konsolidasi, Camber, Sigma WAbstract
Bendungan Pidekso merupakan bendungan tipe urugan random dengan inti tegak di tengah, panjang puncak bendungan 387 meter, dan tinggi bendungan maksimum 32,00 m dari dasar sungai atau 44,00 m dari dasar galian. Konstruksi timbunan inti terbentuk dari bahan material clay yang bersifat kedap namun memiliki nilai plastisitas yang tinggi sehingga pada timbunan inti cenderung akan mengalami proses konsolidasi. Proses konsolidasi tanah dipengaruhi oleh massa lapisan tanah mengalami tambahan beban di atasnya. Analisis perhitungan dalam menentukan total penurunan akibat proses konsolidasi puncak bendungan menggunakan program Geostudio Versi 2018. Dalam perhitungan sattlement pada bendungan, dimodelkan bahwa timbunan melalui beberapa tahapan. Perhitungan setiap tahapan konstruksi 5m untuk tiap layernya. Dari hasil analisis penurunan timbunan coverdam sebesar 0,14 cm, pada ketinggian bendungan mencapai ½ H penurunan sebesar 0,45 m. Penyesuaian puncak bendungan berdasarkan total perhitungan proses konsolidasi. Pasca konstruksi penurunan sebesar 0,65 cm. Dan setelah selesai proses konsolidasi selama 10 tahun sebesar 0,95 m. Maka di tentukan timbunan extra sebesar 1m.Downloads
References
Balai Bendungan. (2008). Prinsip Perencanaan Bendungan Tingkat Dasar. In Diklat Teknis Perencanaan Bendungan Tingkat Dasar.
Soetjiono, C. (2010). Gagasan Revitalisasi Bendungan Urugan dalam Mendukung Pengelolaan Sumber Daya Air. Jurnal Sumber Daya Air, 6(1), 59–74.
PT Metana. (2011). Review FS dan DD Waduk Pidekso di Kabupaten Wonogiri. Laporan Akhir.
Departemen Kimpraswil, 2002. Pedoman Desain Tubuh Bendungan Tipe Urugan. RSNI T01-2002.
Downloads
Published
Issue
Section
License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.