Smart Learning Torso Berbasis IoT: Tool Cerdas Pembelajaran Mandiri untuk Menumbuhkan Self-Effycacy Anak Berkebutuhan Khusus
DOI:
https://doi.org/10.32585/ijecs.v2i2.1850Keywords:
Smart learning torso, anak berkebutuhan khusus, self-efficacyAbstract
Anak berkebutuhan khusus (ABK) merupakan anak yang memiliki keunikan pada jenis dan karakter tertentu. Anak-anak ABK yang kehilangan salah satu indra tubuhnya akan menggunakan sisa indra yang ada, hal ini menyebabkan terganggu fungsi penerimaan informasi sebagai kebutuhan pengetahuannya. Mereka memerlukan perhatian khusus untuk hidup seperti anak-anak normal lainnya seperti pemenuhan kebutuhan informasi untuk mendapatkan penghidupan yang layak. Kehidupan yang layak salah satunya pemenuhan pendidikan agar anak-anak ABK dapat menikmati pendidikan yang sama dengan anak normal lainnya sesuai dengan kebutuhannya. Oleh karena itu untuk memenuhi kebutuhan anak berkebutuhan khusus di SLB terpadu Muhammadiyah Purworejo di kembangkan media pembelajaran smart learning torso sebuah media pembelajaran media cerdas dalam bentuk torso alat peraga bilogi organ tubuh manusia untuk meningkatkan pengetahuan pemahaman materi IPA Biilogi dan kemandirian siswa. Pembuatan media pembelajaran menggunakan model pengembangan ADDIE dimulai dari proses analisis kebutuhsn, tahap desain, tahap pengembangan, tahap implementasi, dan tahap evaluasi. Media yang dihasilkan menghasilkan kemampuan kognitif sebesar 78,3 %, kemampuan afektif sebesar 80%, dan kemampuan psikomotorik sebesar 86,25%. Adanya 3 kemampuan ini siswa paling tidak dapat menunjukkan nama-nama organ utama tubuh manusia dan letaknya.
Downloads
References
Anggriana, T. M., & Trisnani, R. P. (2016). Kompetensi guru pendamping siswa ABK di sekolah dasar. Jurnal Konseling GUSJIGANG, 2(2).
Hajar, S., & Mulyani, M. G. S. R. (2017). Analisis Kajian Teoritis Perbedaan, Persamaan Dan Inklusi Dalam Pelayanan Pendidikan Dasar Bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Jurnal Mitra Swara Ganesha, 4(2).
Hakim, A., & Kadarullah, O. (2016). Pengaruh informasi media massa terhadap pengetahuan kesehatan reproduksi pada siswa sma. Psycho Idea, 14(1).
Hesty, M., Nevrita, N., & Nur Eka Kusuma, H. (2020). Pengembangan Media Pembelajaran Biologi berupa Torso pada Materi Sistem Pencernaan Manusia Kelas VIII. Universitas Maritim Raja Ali Haji.
Indonesia, P. R. (2003). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta.
Kamil, P. M. (2018). Perbedaan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Sistem Pencernaan Pada Manusia Dengan Menggunakan Media Power Point Dan Media Torso. Bioedusiana: Jurnal Pendidikan Biologi, 3(2), 64–68.
Marani, A. (2017). Kurikulum Bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Jurnal Studia Insania, 5(2), 105–119.
Nirma, N., Pratama, R. A., & Permatasari, B. I. (2021). Media Pembelajaran Buku Pintar (BUPI) Matematika Bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Jurnal Cendekia: Jurnal Pendidikan Matematika, 5(2), 1359–1374.
Pane, A., & Dasopang, M. D. (2017). Belajar dan pembelajaran. Fitrah: Jurnal Kajian Ilmu-Ilmu Keislaman, 3(2), 333–352.
Sari, L., Pratama, R. A., & Permatasari, B. I. (2020). Media Pembelajaran Puzzle Angka dan Corong Angka (PANCORAN) Bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Kreano, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif, 11(1), 88–100.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Authors who publish with the IJECS: Indonesian Journal of Empowerment and Community Services agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal the right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License (CC BY-SA 4.0) that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.