Nilai Budaya Tradisi Penarikan Pusaka Bedhah Bumi di Gunungkidul

Penulis

  • Alfian Anggoro Mukti Universitas Negeri Yogyakarta
  • Endang Nurhayati Universitas Negeri Yogyakarta
  • Suwardi Universitas Negeri Yogyakarta
  • Azis Heru Iswanto

Abstrak

Tujuan penelitian ini untuk memberi penjelasan mendalam tentang nilai-nilai budaya yang terkandung dalam tradisi penarikan pusaka Bedhah Bumi di Gunungkidul. Penelitian uni juga memberikan ilmu tentang kebudayaan, agar kebudayaan Jawa khususnya tradisi yang ada di tempat tertentu masih tetap dilestarikan.

Jenis penelitian yang digunakan mengunakan metode penelitian keualitatif. Subjek penelitian adalah satu-satunya keluarga yang menjadi pewaris pemimpin tradisi penarikan pusaka Bedhah Bumi. Objek penelitian merupakan tradisi penarikan pusaka Bedhah Bumi di Kalurahan Gari Kapanewon Wonosari Kabupaten Gunungkidul. Cara pengumpulan data dengan menggunakan metode observasi dan wawancara. Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan cara deskriptif. Keabsahan data menggunakan cara validitas teori, dan reliabilitas menggunakan reliabilitas stabilitas.

Hasil dari penelitian ini menjelaskan nilai budaya yang terkandung dalam tradisi penarikan pusaka Bedhah Bumi. Nilai budaya yang dijelaskan dalam penelitian ini antara lain nilai budaya hubungan manusia dengan Tuhan, nilai budaya hubungan manusia dengan alam, nilai budaya hubungan manusia dengan masyarakat, nilai budyaa manusia dengan sesama, dan nilai budaya manusia dengan dirinya sendiri

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

Adung Abdur Rohman. (2020). “Isi Kandungan Al-Mulk Dan Al-Wai’ah Dan Korelasinya Dengan Konsep Keberkahan Hidup.” Jurnal Iman Dan Spiritualitas 1 (33): 272–79.

Ahmad, Ichsanudin, Bagas Syafrijal N, Ajeng Octa N, and Avatara Rizky P. (2021). “Tradisi Upacara Sekaten Di Yogyakarta.” Kawruh: Journal of Language Education, Literature and Local Culture 3 (2): 49. https://doi.org/10.32585/kawruh.v3i2.1718.

Ale Sandya Rindi Amida, Yuli Kurniati Werdiningsih, and Sunarya. (2024). “Struktur Dan Fungsi Mantra Tradisi Nyapih Di Desa Karangwotan Kecamatan Pucakwangi Kabupaten Pati.” Kawruh: Journal of Language Education, Literature and Local Culture 6 (2): 103–10. https://doi.org/10.32585/kawruh.v6i2.5814.

Ayatullah Humaeni. (2012). “Makna Kultural Mitos Dalam Budaya Masyarakat Banten.” Antropologi Indonesia 33 (3).

Bambang Subahri, and Ahmad Arif Ulin Nuha. (2022). “BUDAYA PANDALUNGAN SEBAGAI MEDIA PENDIDIKAN EGALITER.” Bidayatuna 5 (2).

Budiono Harusatoto. (2008). Simbolisme Jawi. Yogyakarta: Ombak.

Edward Djamaris. (1996). Nilai Budaya Dalam Karya Sastra Nusantara. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Eleazer, Julio, Nendissa Teologi, / Program, Studi Magister, and Sosiologi Agama. (2022). “TEORI KONFLIK SOSIOLOGI MODERN TERHADAP PEMBENTUKAN IDENTITAS MANUSIA.” Journal Jurnal Pendidikan Sosiologi Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Sejarah, Sosiologi Dan Perpustakaan. Vol. 4.

FX Rahyono. (2009). Kearifan Budaya Dalam Kata. Jakarta: Wedatama Widya Sastra.

Hanafi, Arman, and Muhammad Yasin. (2023). “Upaya Memperkuat Hubungan Sosial Dalam Kehidupan Bermasyarakat.”

J Lexy Maleong. (2010). Metode Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Jonathan Roberge. (2016). “What Is Critical Hermeneutics?” Sage 105 (1).

Luwiyanto, M. Mukhtasar Syamsuddin, and Lasiyo. (2025). “Konsep Keseimbangan Dalam Wayang Tauhid Lakon ‘Wedhare Sadat Tembayat’ Sajian Ki Sunardi Wirocarito.” Kawruh: Journal of Language Education, Literature and Local Culture 6 (2): 123–31. https://doi.org/10.32585/kawruh.v6i2.5763.

Maryaeni. (2005). Metode Penelitian Kebudayaan. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Matsudaira, Tomomi. (2006). “Measures of Psychological Acculturation: A Review.” Transcultural Psychiatry 43 (3): 462–87. https://doi.org/10.1177/1363461506066989.

M. Muslich, Ks. (2004). “Pandangan Hidup Dan Simbol-Simbol Dalam Budaya Jawa.” Millah: Journal of Religious Studies 3 (2).

Nurjannah Sintya Sihotang, Megawati Manullang, and Warseto Freddy Sihombing. (2023). “Penghormatan Terhadap Leluhur: Perspektif Masyarakat Batak Kristen Terhadap Ritual Mangongkal Holi Di Desa Sinom Hudon Tonga.” Lumen: Jurnal Pendidikan Agama Katekese Dan Pastoral 2 (2): 65–79. https://doi.org/10.55606/lumen.v2i2.213.

Nurmalasari, Eka. (2023). “NILAI KEARIFAN LOKAL UPACARA PETIK LAUT MUNCAR SEBAGAI SIMBOL PENGHARGAAN NELAYAN TERHADAP LIMPAHAN HASIL LAUT.” Vol. 10. https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/artefak/article/view/9749.

Paul Bohannan. (1995). How Cultural Works. United States of America: Library of Congress Cataloging in Publication.

Puddin, Ali, Al Ubaidillah, and Bagus Wahyu Setyawan. (2021). “Pengaruh Budaya Dan Tradisi Jawa Terhadap Kehidupan Sehari-Hari Pada Masyarakat Di Kota Samarinda.” Jurnal Adat Dan Budaya 3.

Ramli, Yusri Mohamad. (2012). “Agama Dalam Tentukur Antropologi Simbolik Clifford Geertz.” International Journal of Islamic Thought 1 (June):62–73. https://www.proquest.com/scholarly-journals/agama-dalam-tentukur-antropologi-simbolik/docview/1773262949/se-2?accountid=31324.

Richley H Crapo. (2002). Cultural Anthropology. United States of America: Library of Congress Cataloging in Publication Data.

S Nasution. (2003). Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung: Tarsito.

Sukandi. (2006). Penelitian Kualitatif Naturalistik Dalam Pendidikan. Yogyakarta: Usaha Keluarga.

Syamsudin Saleh. (2014). “Agama, Kepercayaan, Dan Kelestarian Lingkungan Studi Terhadap Gaya Hidup Orang Rimba Menjaga Lingkungan Di Taman Nasional Bukit Dua Belas (TNBD) Jambi.” Jurnal Kawistara 4 (3).

Syamsul Bahri, and Maezan K. Gibran. (2015). “Tradisi Tabuik Di Kota Pariaman.” Jurnal Online Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Riau 2 (2).

Watsiqotul, Sunardi, and Leo Agung. (2018). “Peran Manusia Sebagai Khalifah Allah Di Muka Bumi Perspektif Ekologis Dalam Ajaran Islam.” Lembaga Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat Institut Agama Islam Negeri Kudus 12 (2).

Unduhan

Diterbitkan

2025-06-14

Cara Mengutip

Anggoro Mukti, A., Endang Nurhayati, Suwardi, & Heru Iswanto, A. (2025). Nilai Budaya Tradisi Penarikan Pusaka Bedhah Bumi di Gunungkidul. Kawruh: Journal of Language Education, Literature, and Local Culture, 7(1), 26–40. Diambil dari https://journal.univetbantara.ac.id/index.php/kawruh/article/view/6514

Terbitan

Bagian

Artikel