Dampak Pembangunan Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) di Yogyakarta Terhadap Perubahan Penggunaan Lahan
DOI:
https://doi.org/10.32585/modulus.v3i1.1770Abstrak
Di Pulau Jawa, daerah yang pembangunan dan pertumbuhan ekonominya baik pada umumnya berada di sepanjang pantai utara seperti kota Semarang, Pati, Rembang dan Jepara. Sedangkan di bagian selatan pertumbuhan ekonominya cenderung lebih lambat. Sehingga untuk memacu perkembangan wilayah selatan, pemerintah meningkatkan tersedianya infrastruktur berupa Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS). Oleh karena itu dilskuksn penelitian yng bertujuan untuk menganalisis perubahan tata guna lahan yang terjadi di Desa Jetis, dengan adanya pembangunan JJLS. Metode dalam penelitian ini merupakan metode kualitatif, dimana data awal penelitian ini diambil dengan menggunakan observasi langsung di lapangan dan juga wawancara dengan aparat desa dan masyarakat sekitar. Dengan model Miles and Huberman. Analisis dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung dan setelah selesai pengumpulan data pada periode waktu tertentu sampai diperoleh data yang kredibel dan sesuai dengan data yang dibutuhkan. Uji keabsahan data pada penelitian kualitatif meliputi uji, credibility (validitas internal), transferability (validitas eksternal), dependability (reliabilitas) , dan confirmability (obyektivitas). Hasil penelitian yang dilakukan melalui pendekatan analisis peta digital (sistem informasi geografis) dengan cara tumpang susun peta penggunaan lahan hasil interpretasi citra sebelum dan sesudah pembangunan JJLS, diperoleh bahwa belukar/ semak sebesar 1.68 %, sawah tadah hujan 1 % dan tegalan mengalami pengurangan hampir 10,16%. Sedangkan penambahan terjadi pada lahan pemukiman kurang lebih 13%. Pola perubahan penggunaan lahan yang terjadi adalah pola tersebar. Perubahan penggunaan lahan yang terjadi dari lahan belukar, sawah tadah hujan dan tegalan menjadi pemukiman.
Unduhan
Referensi
Eko, T. dan Rahayu, S., 2012, “Perubahan Penggunaan Lahan dan Kesesuaiannya terhadap RDTR di Wilayah Peri-Urban Studi Kasus: Kecamatan Mlati”, Jurnal Pembangunan Wilayah & Kota, ISSN: 1858-3903, Vol: 8, Issue: 4, Page: 330-340
Jayadinata, Johara T., 1999. Tata Guna Lahan Dalam Perencanaan Pedesaan Perkotaan dan Wilayah. ITB Bandung, Bandung
Kaiser, J.,E., Godschalk, D., R., Chafin, S., F., 1995, Urban land use planning. Fourth edition. University of Illinois Press.
Marsista Buana Putri, 2015, Pengaruh Pembangunan Jalan Lingkar Selatan Salatiga terhadap Perubahan Karakteristik sosial Ekonomi Penduduk di Sekitarnya. Jurnal Pembangunan Wilayah dan Kota, Vol 11 (2), hal 222-241, Undip, Semarang
Satori Djamán, 2010, Metodologi Penelitian Kualitatif, Alfabeta, Bandung.
Valentine Kirana Herhayuningtyas, R. Rijanta, 2012, Persepsi Stakeholder Terhadap Implementasi Pembangunan Jalur Jalan Lintas Selatan Kabupeten Gunungkidul, Jurnal Bumi Indonesia, Volume 1 Nomor 2, UGM, Yogyakarta
Winoto J. dan Siregar H., 2006, Peranan Pembangunan Infrastruktur Dalam Menggerakkan Sektor Riil. Jurnal Ekonomi Indoenesia. No.1 Juni 2006, Jakarta
Wahyunto, M.Z. Abidin, A. Priyono, dan Sunaryo. “Studi Perubahan Lahan di Sub DAS Citarik, Jawa Barat dan DAS Kaligarang Jawa Tengah.” Prosiding Seminar Nasional Multifungsi Lahan Sawah. Hal 39‐40. Bogor 1 Mei 2001.
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.