Analisis Reduksi Waktu Dalam Percepatan Pelaksanaan Proyek Konstruksi Gedung Menggunakan Metode Crashing
DOI:
https://doi.org/10.32585/modulus.v4i2.2764Kata Kunci:
Faktor Percepatan, Metode Crashing, Percepatan Pelaksanaan, Penambahan Jumlah Pekerja, Sistem ShiftAbstrak
Keterlambatan yang terjadi pada proyek sering kali diakibatkan pada produktifitas pekerjaan yang kurang baik. Dalam menyelesaikan masalah keterlambatan perlu dilakukan percepatan pelaksanaan proyek. Pada penelitian ini dilakukan percepatan menggunakan metode Crashing. Pada metode Crashing dilakukannya percepatan hanya pada pekerjaan yang berada di jalur kritis. Percepatan pada proyek Pembangunan Rumah Susun TOD Pondok-Cina dilakukan dengan 2 alternatif, yaitu penerapan sistem shift dan penambahan jumlah tenaga kerja. Pada alternatif pertama yaitu penerapan sistem Shift terjadi percepatan durasi sebesar 54,20% dari 203 hari menjadi 95 hari dengan penambahan Anggaran langsung sebesar 13,07% yaitu Rp 7.453.049.381 dengan Anggaran proyek menjadi Rp 63.538.632.389,00. Sedangkan pada alternatif kedua yaitu penambahan jumlah tenaga kerja terjadi percepatan durasi sebesar 20,69% dari 203 hari menjadi 161 hari dengan penambahan Anggaran langsung sebesar 2,58% yaitu Rp 1.469.522.727,00 dengan Anggaran proyek menjadi Rp 58.116.727.413,00. Dalam pelaksanaan percepatan proyek faktor tenaga kerja, bahan, lokasi dan lingkungan, perencanaan dan penjadwalan, manajerial, peralatan, metode dan teknologi, kesesuaian upah, motivasi, dan keselamatan kerja merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi percepatan pelaksanaan proyek. Pada proyek Pembangunan Rumah Susun TOD Pondok-Cina didapatkan Pengalaman Kerja para pekerja pada proyek menjadi faktor utama terjadinya percepatan pada proyek. Sedangkan metode desain yang digunakan dan metode yang digunakan proyek berada pada posisi ke-2 dan 3.
Unduhan
Referensi
Angraeni. (2016). Analisis Percepatan Proyek Menggunakan Metode Crashing dengan Penambahan Tenaga Kerja dan Shift Kerja. Tugas Akhir.
Armalisa, A. (2017). Metode Crashing Terhadap Penambahan Jam Kerja Optimum Pada Proyek Konstruksi. Tugas Akhir.
Atmaja, J., Wijaya, y. P., & Hartati. (2016). Pengendalian Biaya dan Waktu Pada Proyek Kontruksi Dengan konsep Earned Value. 1.
Ervianto, L. (2005). Manajemen Proyek Kontruksi Edisi Revisi. Yogyakarta: Andi.
Ningrum. (2016). Penerapa Metode Crashing Dalam Percepatan Durasi Proyek Dengan ALternatif Penambahan Jam Lembur Dan Shift Kerja. Tugas AKhir.
PUPR. (2005, 12). Retrieved from Pelatihan Pelaksanaan TCE-08: https://sibima.pu.go.id/pluginfile.php/32062/mod_resource/content/1/08-HO-Pengendalian%20Biaya%2C%20Mutu%20dan%20Waktu.pdf di akses pada tanggal 17 April 2022 jam 15.04 WIB
Santoso, W. (2017). Analisis Percepatan Proyek Menggunakan Metode Crashing dengan Penambahan Jam Kerja Emoat Jam dan Sistem Shift. Jurnal Teknik Sipil UII.
Santoso, W. (2017). Analisis Percepatan Proyek Menggunakan Metode Crashing dengan Penambahan Jam Kerja Empat Jam dan Sistem Shift Kejra. Teknik Sipil UII.
Tempo.co. (2021, Juni 24). Tercepat di Dunia, Kontraktor Cina Bangun Apartemen 10 Lantai Cuma Sehari. Retrieved from https://video.tempo.co/read/25087/tercepat-di-dunia-kontraktor-cina-bangun-apartemen-10-lantai-cuma-sehari di akses pada tanggal 12 Mei 2022 jam 10.32 WIB
Virine, L., & Trumper, M. (2008). Schedule Network Analysis Using Event Chain Methodology. Predicting the unpredictable how to analyze risks using event chain methodology.
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.