KAIDAH PENANDAAN DALAM WANGSALAN TEMBANG
DOI:
https://doi.org/10.32585/kawruh.v2i1.650Abstrak
Wangsalan merupakan konstruksi bahasa Jawa yang mengandung unsur teka-teki dan jawabannya (tebakannya) secara tersembunyi di dalam konstruksi bahasa tersebut. Ekspresi wangsalan dapat dipandang sebagai upaya penempaan orang Jawa dalam memahami relasi kehidupan manusia dengan manusia, manusia dengan alam, dan manusia dengan Tuhan. Upaya untuk memahami relasi kehidupan sebagai pencerdasan manusia Jawa untuk senantiasa mencari eksistensi dari kehidupan itu sendiri. Bentuk wangsalan bermetrum Pangkur di dalam Serat Rerepen karya KGPAA Mangkunagara IV di Surakarta sebagai data kajian. Persoalan yang muncul bagaimana orang Jawa melatih kecerdasan berfikir melalui wangsalan dalam bentuk tembang sehingga mendapatkan pemaknaan yang utuh dan padu. Pendekatan objektif dari Abram, metode deskriptif kualitatif dari Creswell, konsep etika dari Franz Magnis Suseno, dan Teori tentang tanda dari Chrales Sanders Pierce dipergunakan untuk menjawab persoalan penandaan konstruksi wangsalan tembang ini. Hasil kajian ini mengasumsikan bahwa wangsalan sebagai produk bahasa dan kebudayaan Jawa mengandung strategi pendidikan dan pemelajaran agar masyarakat menjadi cerdas dalam memaknai tanda-tanda simbolik yang terdapat di dalamnya.
Kata-kata Kunci: kaidah, tanda, wangsalan, bahasa, Jawa.
Unduhan
Referensi
Abdullah Ciptoprawiro. (1986). Filsafat Jawa. Jakarta: Balai Puataka.
Creswell, J. (2010). Research Design: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. (Achmad Fawaid, Penerjemah). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
D. Edi Subroto. (2000). Kajian Wangsalan dalam Bahasa Jawa. Jakarta: Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional.
Jong, de. (1976). Salah Satu Sikap Hidup Orang Jawa. Yogyakarta: Penerbitan Yayasan Kanisius.
Mulder, Niels. (1984). Kebatinan dan Hidup Sehari-Hari Orang Jawa: Kelangsungan dan Perubahan Kulturil. Jakarta: Gramedia.
Nӧth, winfried. (2008). Handbook of Semiotic. Bloomington and Indianapolis: Indiana University Press
Purwadi. (2018). Wangsalan Waranggana Wayang dalam Kajian Sastra Karawitan. Imaji Vol.16 No.2 Oktober 2018. Hal. 184-190.
Soemantri, G. R. (2005). Memahami Metode Kualitatif. Makara Volume 9 no 2, 57-65.
S. Padmosoekotjo. (1960). Ngengrengan Kasusastran Djawa II. Jogjakarta: Hien Hoo Sing
Sukesi Rahayu. (2018). Estetika Wangsalan dalam Lagu Sindhenan Karawitan Jawa. Surakarta: Jurusan Pedalangan Fakultas Seni Pertunjukan ISI Surakarta.
Suseno, Franz Magnis. (1993). Etika Jawa: Sebuah Analisa Filsafat Tentang Kebijaksanaan Hidup Jawa. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Teeuw, A. (2013). Sastra dan Ilmu Sastra. Bandung : PT Dunia Pustaka Jaya.
Van Peursen, C.A. (1988). Strategi Kebudayaan. Yogyakarta: Kanisisus.
Website:
https://alangalangkumitir.files.wordpress.com/2011/05/rerepen-karya-k-g-p-a-a-mangkunegara -iv.pdf
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Authors who publish with the Kawruh: Journal of Language Education, Literature and Local Culture agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal the right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License (CC BY-SA 4.0) that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.