NILAI SPIRITUAL PENGEMBARAAN PANGERAN WARIHKUSUMA DALAM NOVEL RANGSANG TUBAN KARYA PADMASUSASTRA
DOI:
https://doi.org/10.32585/kawruh.v2i2.888Abstrak
Pengembaraan merupakan proses untuk menjalankan laku dalam tradisi Jawa berupa proses pengemblengandiri dengan tujuan untuk mendapatkan kesempurnaan hidup(ngudi kasampurnan).Nilai-nilai spiritualitas pengembaraan tertanam dalam masyarakat Jawa sebagaimana digambarkan dalam karya sastra Jawa. Rangsang Tuban adalah novel Jawa yang mengangkataspek spiritual pengembaraan pangeran Warihksusuma.Penelitian ini menggunakan konsep pengembaraan dan nilai spiritual menurut Niels Mulder. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan nilai spiritual berupa nilai-nilai hidup, magis, dan lelana brata dalam pengembaraan pangeran Warihkusuma. Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana nilai-nilai spiritual digambarkan melalui penggembaraan tokoh pangeran Warihkusuma dalam novel Rangsang Tuban karya Padmasusastra. Penelitian ini menggunakan pendekatan objektif dan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menyatakan bahwa pangeran Warihkusumah merupakan manusia Jawa unik karena mampu menyeimbangkan diri sebagai seorang bangsawan dan rohaniawan dalam menjalankan pengembaraan. Pangeran Warihkusuma merupakan seorang bangsawan dari status sosial tinggi namun ia mampu menguasai diri dan menjadi seorang rohaniawan. Hal ini ditunjukkan dengan kemampunnya menyelaraskan diri dengan hal-hal magis (jagad cilik danjagad gedhe) dan mendapat anugerah Tuhan berupa weca selama masa pengembaraannya. Nilai-nilai hidup, magis, dan lelana brata dalam pengembaraan pangeran Warihkusuma menjadi kunci keberhasilan pengemblengan dirinya untuk mencapai pendewasaan dan kesempurnaan hidup.
Kata kunci : pengembaraan, nilai spiritual, Warihkusuma, karya sastra, Jawa
Pengembaraan merupakan proses untuk menjalankan laku dalam tradisi Jawa berupa proses pengemblengandiri dengan tujuan untuk mendapatkan kesempurnaan hidup(ngudi kasampurnan).Nilai-nilai spiritualitas pengembaraan tertanam dalam masyarakat Jawa sebagaimana digambarkan dalam karya sastra Jawa. Rangsang Tuban adalah novel Jawa yang mengangkataspek spiritual pengembaraan pangeran Warihksusuma.Penelitian ini menggunakan konsep pengembaraan dan nilai spiritual menurut Niels Mulder. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan nilai spiritual berupa nilai-nilai hidup, magis, dan lelana brata dalam pengembaraan pangeran Warihkusuma. Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana nilai-nilai spiritual digambarkan melalui penggembaraan tokoh pangeran Warihkusuma dalam novel Rangsang Tuban karya Padmasusastra. Penelitian ini menggunakan pendekatan objektif dan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menyatakan bahwa pangeran Warihkusumah merupakan manusia Jawa unik karena mampu menyeimbangkan diri sebagai seorang bangsawan dan rohaniawan dalam menjalankan pengembaraan. Pangeran Warihkusuma merupakan seorang bangsawan dari status sosial tinggi namun ia mampu menguasai diri dan menjadi seorang rohaniawan. Hal ini ditunjukkan dengan kemampunnya menyelaraskan diri dengan hal-hal magis (jagad cilik danjagad gedhe) dan mendapat anugerah Tuhan berupa weca selama masa pengembaraannya. Nilai-nilai hidup, magis, dan lelana brata dalam pengembaraan pangeran Warihkusuma menjadi kunci keberhasilan pengemblengan dirinya untuk mencapai pendewasaan dan kesempurnaan hidup.
Kata kunci : pengembaraan, nilai spiritual, Warihkusuma, karya sastra, JawaUnduhan
Referensi
Ciptoprawiro, Abdullah. (1986). Filsafat Jawa. Jakarta: Balai Pustaka.
Creswell, J. W. (2007). Qualitative Inquiry & Research Design: Choosing Among Five Approaches. 2nd edn. California: Sage.
Damono, Sapardi Djoko. (2002). Pedoman Penelitian Sastra. Jakarta: Pusat Bahasa
De Jong, S. (1976). Salah Satu Sikap Hidup Orang Jawa. Yogyakarta: Yayasan Kanisius.
Mulder, Niels. (1984). Kebatinan dan Hidup Sehari-Hari Orang Jawa: Kelangsungan danPerubahan Kulturil. Jakarta: Gramedia.
Padmasusastra. (2013). Rangsang Tuban. Yogyakarta: Pura Pustaka Yogyakarta.
Prapto, dkk (ed). (2004). Laku. Depok: Program Studi Jawa Fakultas Ilmu Pengetahuan BudayaUniversitas Indonesia.
Semi, Atar. (1988). Kritik Sastra. Bandung: Angkasa.
Suseno, Franz Magnis. (1991). Etika Jawa: Sebuah Analisa Filasafi tentang Kebijakan Hidup Jawa. Jakarta: Gramedia.
Teeuw, A.(1984). Sastra dan Ilmu Sastra: Pengantar Teori Sastra. Jakarta: Dunia Pustaka Jaya.
Van Peursen, C.A. (1988). Strategi Kebudayaan. Yogyakarta: Kanisius.
Wellek, Rene dan Austin Warren. (1989). Teori Kesusastraan: Penerjemah Melani Budianta. Jakarta: Gramedia
Yana, M.H. (2010). Falsafah dan Pandangan Hidup Orang Jawa. Yogyakarta: Absolut.
Yundiafi, Siti Zahrah. (2003). Unsur Didaktis dalam Fabel Nusantara: Cerita Kera. Jakarta: Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional.
Unduhan
File Tambahan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Authors who publish with the Kawruh: Journal of Language Education, Literature and Local Culture agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal the right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License (CC BY-SA 4.0) that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.