Potensi Aplikasi Bambu Sebagai Bahan Peredam kebisingan Operasional Kereta Api dengan Menggunakan Model Kristal Sonik Persegi

Penulis

  • Dewi Handayani Fakultas Teknik, Program Studi Teknik Sipil, Universitas Sebelas Maret, Surakarta
  • Widi Hartono Fakultas Teknik, Program Studi Teknik Sipil, Universitas Sebelas Maret, Surakarta
  • Sarah Nuha Fadhilah Fakultas Teknik, Program Studi Teknik Sipil, Universitas Sebelas Maret, Surakarta

Abstrak

Kebisingan adalah bunyi yang tidak diinginkan dari usaha atau kegiatan dalam tingkat dan waktu tertentu yang dapat menimbulkann gangguan kesehatan manusia dan kenyamanan lingkungan. Salah satu aktivitas transportasi yang dapat menimbulkan kebising cukup tinggi adalah kereta api. Upaya untuk mengurangi kebisingan akibat kereta api adalah dengan membangun bangunan peredam bising berupa kristal sonik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi aplikasi bambu dengan model kristal sonik persegi sebagai peredam kebisingan aktivitas jalan kereta api. Metode penelitian ini adalah metode eksperimen dengan menggunakan metode KemenLH No. 48 Tahun 1996. Peredam kebisingan terbuat dari material berbahan bambu yang disusun dengan tipe kisi persegi tiga lapis, diameter 8,7 cm ±0,2 cm, dan ketinggian 2 meter. Dari hasil penelitian ini didapatkan tingkat kebisingan ekivalen siang dan malam (LSM) menggunakan barrier diperoleh 90,70 dB, 91,20 dB, 92,09 dB pada jarak 1, 2, dan 3 meter. Potensi kristal sonik berbahan bambu kisi persegi sebagai bangunan peredam dapat mereduksi tingkat kebisingan mencapai 8,87 dB (8,91%). Bambu dengan kisi persegi ini dapat menjadi alternatif bangunan peredam kebisingan di kawasan pemungkiman sekitar rel kereta api

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Diterbitkan

2024-08-12

Terbitan

Bagian

Artikel