PERBEDAAN PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI INPARI 32 DAN INPARI 42

Authors

  • Saparto Saparto STIP Farming Semarang, Jl. Pawiyatan Luhur IV/15 Bendan Duwur Semarang
  • Ahimzha Ibnu Wiharnata Lab. Pengamatan Hama Penyakit Tanaman, Jl. Sidokerto Rendole Indah, Winong - Kab. Pati
  • Sumardi Sumardi STIP Farming Semarang, Jl. Pawiyatan Luhur IV/15 Bendan Duwur Semarang

DOI:

https://doi.org/10.32585/ags.v5i1.1027

Abstract

Abstrak

 

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pendapatan dan kelayakan usahatani padi Inpari 32 dan npari 42. Penelitian dilakukan di Desa Kutoharjo, Kecamatan Pati, Kabupaten Pati mulai Mei 2019 – Pebruari 2020. Metode penelitian yang digunakan adalah survei. Metode pengambilan sampel menggunakan Stratified Random Sampling dan diperoleh sampel 35 responden Inpari 32, dan 35 responden Inpari 42. Variabel yang dihitung meliputi biaya benih, pupuk, pestisida, dan tenaga kerja serta hasil produksi gabah.  Data dianalisis menggunakan rumus matematika untuk pendapatan dan kelayakan, dan uji-t untuk perbedaan rata-rata pendapatan.  Hasil penelitian : Pendapatan usahatani Inpari 32 sangat berbeda nyata (P<1%) lebih tinggi dibanding Inpari 42. Usahatani Inpari 32 : pendapatan = Rp. 11.253.124,-/ha; R/C = 1,76; BEP(Rp) = Rp.2.245,-/kg; BEP(Q) = 3.597,86  kg; ROI = 78,91%. Usahatani Inpari 42 : pendapatan = Rp. 10.198.685,-/ha; R/C = 1,68; BEP(Rp) = Rp.2.358,-/kg; BEP(Q) = 3.667,93  kg; ROI = 69,51%. Kesimpulan : Usahatani padi Inpari 32 dan 42 menguntungkan dan layak secara finansial untuk diusahakan; Pendapatan dan kelayakan usahatani padi Inpari 32 lebih tinggi dibanding Inpari 42.

 

Kata Kunci : pendapatan, kelayakan, Inpari 32 dan 42

Author Biography

Saparto Saparto, STIP Farming Semarang, Jl. Pawiyatan Luhur IV/15 Bendan Duwur Semarang

Prodi Agribisnis STIP Farming 

LK

Downloads

Published

2021-06-24

How to Cite

Saparto, S., Wiharnata, A. I., & Sumardi, S. (2021). PERBEDAAN PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI INPARI 32 DAN INPARI 42. Agrisaintifika: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian, 5(1), 75–82. https://doi.org/10.32585/ags.v5i1.1027