Personal Branding Lizzie Parra sebagai Influencer Pada Produk BLP Beauty di Instagram
Keywords:
Lizzie Parra, BLP Beauty, Instagram, Personal Branding, InfluencerAbstract
Salah satu fenomena yang selalu dibicarakan beberapa tahun belakangan ini adalah makeup dari produk lokal atau asli buatan Indonesia. Diketahui bahwa Lizzie Parra mempunyai brand kosmetik lokal milik sendiri dengan namaBLP Beauty, yaitu kepanjangan dari By Lizzie Parra Beauty. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Lizzie Parra membangun personal branding dirinya di media sosial, khususnya Instagram dalam mengembangkan bisnis BLP Beauty. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa Lizzie Parra membentuk personal brandingnya dengan memanfaatkan fitur-fitur yang ada di dalam Instagram, seperti mengunggah video dan foto, menambahkan keterangan pada profil dan konten, tak lupa juga menambah hastag. Ia juga sering mengunggah Instagram Story dan melakukan Instagram Live dalam membicarakan produk BLP Beauty. Bentuk personal branding Lizzie Parra melalui 3 konsep utama, 3 konsep tambahan, dan menghasilkan 3 konsep penting, yaitu Nilai: Lizzie Parra mampu menjadi diri sendiri dengan kepribadian yang baik, apa adanya, serta mau berbaur dengan para pengikutnya dengan cara mengajak berkomunikasi melalui Instagram. Keterampilan: Lizzie Parra bisa membuat promosi BLP Beauty dengan sangat menarik, mulai dari konsep promosi melalui foto, video, sampai tampilan feed Instagram resmi @blpbeauty. Berperilaku: Lizzie Parra dan BLP Beauty team konsisten melakukan promosi melalui Instagram. Penampilan: Lizzie Parra mempunyai penampilan yang bisa menjadi inspirasi bagi pengikutnya di Instagram. Keunikan: Lizzie Parra mempunyai keinginan untuk membuktikan bahwa semua orang itu bisa merias wajahnya sendiri, tentunya dengan menggunakan produk BLP Beauty. Keontentikan: Lizzie Parra berhasil membuat pengikutnya di Instagram dan konsumen BLP Beauty berpikir bahwa dirinya mempunyai maksud yang istimewa dalam membuat produk kecantikan ini. Prestasi: Lizzie Parra berhasil membuat konsep BLP Beauty dalam mewaikili wanita Indonesia yang mempunyai berbagai macam warna kulit. Kekuatan: Lizzie Parra ingin membuat wanita Indonesia percaya bahwa tidak ada standar kecantikan khusus. Tujuan: Lizzie Parra melalui BLP Beauty ingin mewakili kebutuhan wanita Indonesia, khususnya dalam produk kecantikan.Downloads
References
Azwar, Syaifuddin. (2013). Sikap Manusia: Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Offset.
Basrowi & Suwandi. (2008). Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rineka Cipta.
Bungin, Burhan. (2001). Metodologi Penelitian Sosial. Surabaya: Airlangga.
Bungin, Burhan. (2012). Analisa Data Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rajawali Pers.
Effendy, Onong Uchjana. (2011). Ilmu Komunikasi Teori Dan Praktek. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Farhana, K. (2020). Fimela Lady Boss: Kecintaan pada Dunia Kecantikan Buat Lizzie Parra Sukses
Ciptakan BLP. Diakses pada December 8, 2020, dari https://www.fimela.com/beauty-
health/read/4331827/fimela-lady-boss-kecintaan-pada-dunia-kecantikan-buat-lizzie-parra-sukses-
ciptakan-blp
Flew, T. (2005). New Media: An Introduction (edisi kedua). Oxford University Press.
Haroen, Dewi. (2014). Personal Branding: Kunci Kesuksesan Berkiprah di Dunia Politik. Jakarta:
Gramedia.
Kementerian Perdagangan (Kemendag). (2014). Daftar Sepuluh Komoditi Utama dan Potensial.
Kementerian Perdagangan, Jakarta.
Kriyantono, Rachmat. (2006). Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana.
McNally, D., & Speak, K. D. (2002). Be Your Own Brand. San Fransisco: Berret Koehler Publisher, Inc.
McQuail, Denis. (2012). Teori Komunikasi Massa McQuail, Edisi 6 Buku 1. Jakarta: Salemba Humanika.
Moleong, Lexy J. (2013). Metodologi Penelitian Kualitatif. Cetakan Ketigapuluhsatu. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Mulyana, Deddy. (2004). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Oktarini, D. (2018). Karir Lizzie Parra, Berawal dari Marketing hingga Beautypreneur. Diakses pada
Selasa, 8 Desember 2020, dari https://www.dewiku.com/fashion/2018/10/14/205219/karir-lizzie-
parra-berawal-dari-marketing-hingga-beautypreneur
Rakhmat, Jalaluddin. (2015).Psikologi Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Rampersad, Hubert K. (2008). Authentic Personal Branding. Penerjemah Lina Susanto Wijaya. 2008.
Sukses Membangun Authentic Personal Branding. Jakarta: PPM.
Rangkuti, Freddy. (2004). Teknik Mengelola Brand Equity dan Strategi Pengembangan Merek. Jakarta:
PT. Gramedia Pustaka Utama.
Riswandi. (2013). Psikologi Komunikasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Romli, Asem Syamsul M. (2014). Jurnalistik Online: Panduan Mengelola Media Online. Bandung:
Nuansa Cendikia.
Sugiyono. (2012). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Suryono, J., Rahayu, N. T., & Purwati, T. (2020). The Development of Communication Science Expertise
Through Empowerment of Mindset, Mental Attitudes, Mentorship, and Communities. Proceedings
of the International Conference on Community Development (ICCD 2020), 477(Iccd), 373–376.
https://doi.org/10.2991/assehr.k.201017.083
Suryono, J., Wijaya, M., Irianto, H., & Harisudin, M. (2019). The Empowerment of Young Entrepreneurs
through SBS 9 WhatsApp Discussion Group. 6th International Conference on Community
Development (ICCD 2019), 349(Iccd), 276–279. https://doi.org/10.2991/iccd-19.2019.74
Tamimy, M. F. (2017). Sharingmu Personal Brandingmu. Jakarta: Visimedia Pustaka.
Tumewu, Becky & Parengkuan, Erwin. (2014). Personal Brand-Inc. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Penulis yang menerbitkan dengan Media and Empowerment Communication Journal (MECOMM) menyetujui persyaratan berikut:
- Penulis memegang hak cipta dan memberikan jurnal hak untuk publikasi pertama dengan karya yang dilisensikan secara bersamaan di bawah Lisensi Atribusi Creative Commons (CC BY-SA 4.0) yang memungkinkan orang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan atas kepenulisan dan publikasi awal karya dalam jurnal ini .
- Penulis dapat membuat pengaturan kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif dari versi jurnal yang diterbitkan dari karya tersebut (misalnya, mempostingnya ke penyimpanan institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan atas publikasi awalnya di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting karya mereka secara online (misalnya, di repositori institusional atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengiriman, karena hal itu dapat mengarah pada pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih besar dari karya yang diterbitkan.