MANAJEMEN RANTAI PASOK GARAM DI KABUPATEN BIREUEN PROVINSI ACEH

Authors

  • Naya Desparita Departemen Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Almuslim
  • Elfiana Elfiana Dosen Prodi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Almuslim
  • Nursayuti Nursayuti Dosen Prodi Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Almuslim

DOI:

https://doi.org/10.32585/ags.v6i2.2963

Keywords:

Garam, manajemen, rantai pasok

Abstract

Garam merupakan suatu jenis produk yang digunakan sebagai penambah rasa pada makanan dan minuman, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan juga menunjang kebutuhan pemenuhan bahan baku garam menjadi salah satu penyebab berkurang atau bertambahnya stok garam yang diproduksi, hal ini dikarenakan harga bahan baku bibit garam fluktuatif, faktor iklim juga berpengaruh pada proses produksi garam. Tujuan dari penelitian yaitu untuk mengidentifikasi aliran produk, aliran keuangan dan aliran informasi pada rantai pasok garam di Kabupaten Bireuen. Dengan menggunakan analisis data deskriptif kualitatif yaitu membagi SCOR pada beberapa tahapan terdiri Plan (proses perencanaan), Source (pengadaan), Make (proses produksi), dan Deliver (proses pengiriman). Hasil penelitian menunjukkan bahwa petani garam di Kabupaten Bireuen melakukan proses produksi garam dengan menggunakan bibit garam dari madura dengan teknik perebusan dan penguapan hingga jadi garam mampu mengahasilkan  produksi mencapai 120 kg s/d 160/kg, dengan harga jual berkisar pada  harga Rp 4.000-4.500/ kg. Bahan baku utama dalam pembuatan garam dapur di Desa tanoeh Anoe yaitu bibit garam madura yang dibeli pada agen di Medan, petani garam membeli garam dengan harga mencapai 150 kg/ zak hingga 180kg/zak. Desa Tanoeh Anoe memiliki 40 gubuk  petani garam yang tersebar disepanjang jalan lintas Kecamatan Jangka, pada setiap gubuk mampu menghasilkan 180 kg / harinya dan 5.400 kg/ bulannya, aliran rantai pasok  sudah baik tidak mengalami kendala yang urgent, hanya aliran informasi yang relatif berubah yaitu informasi ketersediaan stok sehingga agen yang ingin membeli garam melebihi kapasitas pesanan tidak memperoleh stok dan mengalihkan pembelian keprodusen lainnya.

References

Athaillah T, Hamid AH, Indra. 2018. Analisis Efisiensi Kinerja Rantai Pasok Ikan Tuna Pada CV. Tuah Bahari dan PT. Nagata Prima Tuna di Banda Aceh.

Athaillah, T., Yoga, N., 2019. Analisis Rantai Pasok (Supply Chain) Garam Rakyat di Kabupaten Pidie, Aceh. Agrica (Jurnal Agribisnis Sumatera Utara) Vol.12 No.2

Deveriky D, Noer M, Mahdi. 2015. Analisis manajemen rantai pasok (supply chain mangement) buah manggis oleh kelompok tani Kenagarian Sungai Talang Kabupaten 50 Kota Provinsi Sumatera Barat. Jurnal Agribisnis Kerakyatan 5(1): 22-30.

Furqon, 2014. Analisis Manajemen Dan Kinerja Rantai Pasokan Agribisnis Buah Stroberi Di Kabupaten Bandung. Jurnal Riset Manajemen 3(2).

Lotfi, Z. 2013. Information Sharing in Supply Chain Management. Elsevier Procedia Technology 11: 298 – 304.

Nurdiani, N. (2014). Teknik Sampling Snowball dalam Penelitian Lapangan. Architecture Department, Faculty of Engineering. Jurnal ComTech Vol. 5 (2).1110-1118.

Purba, Y, O. 2015. Analisis Rantai Pasok Kubis di Kabupaten Simalungun Sumatera Utara. Tesis. Institut Pertanian

Pujawan, I Nyoman dan ER, Mahendrawati. 2010. Supply Chain Management. Penerbit Gunawidya. Surabaya.

Downloads

Published

2022-12-28

How to Cite

Desparita, N., Elfiana, E., & Nursayuti, N. (2022). MANAJEMEN RANTAI PASOK GARAM DI KABUPATEN BIREUEN PROVINSI ACEH. Agrisaintifika: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian, 6(2), 149–156. https://doi.org/10.32585/ags.v6i2.2963