Analisis Semiotika Iklan Politik Jokowi-Ma’ruf Amin dalam Pilpres 2019 versi “3 Kartu Sakti”
Kata Kunci:
makna, iklan, politik, semiotikaAbstrak
Iklan politik 3 Kartu Sakti merupakan perwujudanprogram unggulan Jokowi-Ma’ruf Amin sebagai kandidat paslon capres dan cawapres. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan makna semiotik dalam simbol verbal dan non verbal yang terkandung dalam iklan politik Jokowi-Ma’ruf Amin versi “3 Kartu Sakti”. Sumber data yang digunakan yaitu visual screen shoot video iklan dan audio dari narasi serta backsound iklan. Teknik pengumpulan data dengan cara menyimak tayangan video iklan politik dari televisi dan video download melalui youtube.com.Teknik keabsahan data menggunakan triangulasi. Analisis data yang digunakan adalah analisis semiotika pendekatan Roland Barthes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa iklan politik menggunakan dua macam simbol : pertama, simbol verbal pada voice over narator dan Jokowi, serta visual teks yang terdapat pada tayangan iklan. Kedua, simbol nonverbal berupa aktor utama, setting tempat, ekspresi pemain dan property pendukung lainnya. Kemudian dalam simbol tersebut memiliki maknadenotatif : pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin memiliki harapan untuk memajukan Indonesia dengan menerbitkan Kartu Pra-Kerja, Kartu Sembako Murah, KIP Kuliah. Makna konotatif : pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin akan menerbitkan 3 Kartu Sakti sebagai program unggulan. Makna mitos : pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin memiliki harapan dengan menggunakan 3 kartu yang memiliki kesaktian sehingga dapat mengubah Indonesia menjadi lebih maju lagi. Tiga kartu sakti merupakan strategi kampanye yang digunakan untuk menarik minat calon pemilih. Video tayangan iklan politik Jokowi-Ma’ruf Amin versi “3 Kartu Sakti” telah berhasil menarik perhatian masyarakat. Hal ini terbukti banyaknya masyarakat masih mengingat 3 kartu yang akan diterbitkan Jokowi-Ma’ruf Amin pada tayangan iklan politik tersebut.
Unduhan
Referensi
Agus M. Hardjana. (2003). Komunikasi intrapersonal & Komunikasi Interpersonal.
Budiman, M. (2001). Semiotika dalam Tafsir Sastra: Antara Riffaterre dan Barthes dalam Bahan
Pelatihan Semiotika.
Fiske. (2004). Cultural and Communications Studies (Issue November 2006, p. 58).
McQuail, D. (1989). Teori Komunikasi Massa: Suatu Pengantar. In Erlangga (p. 313).
Piliang, Y. A. (2003). Hipersemiotika: Tafsir Cultural Studies Atas Matinya Makna (p. 346).
Suryono, J., Astuti, P. I., Rahayu, N. T., & Widayati, M. (2019a). ( Caricature of Outdoor Media
Political Advertising Dont Buy Cats in Sacks ) kota Surakarta . Iklan Politik Media Luar Ruang
Honda Hendarto menarik untuk verbal peribahasa Jangan Membeli Kucing Politik Media Luar
Ruang lainnya biasanya Politik Media Luar . 12(1), 46–60.
Suryono, J., Astuti, P. I., Rahayu, N. T., & Widayati, M. (2019b). Superlative Sign Typology of Curahan
Hati – Harapan Warga Jakarta Political Advertising Video. 2nd Workshop on Language, Literature
and Society for Education; Solo. https://doi.org/10.4108/eai.21-12-2018.2282712
Suryono, J., Rahayu, N. T., Astuti, P. I., & Widarwati, N. T. (2020). Successful Social Media Advertising
Activities For Micro, Small And Medium Enterprises. Mediator: Jurnal Komunikasi, 13(1), 31–40.
https://doi.org/10.29313/mediator.v13i1.5782
Suryono, J., Rahayu, N. T., & Purwati, T. (2020). The Development of Communication Science Expertise
Through Empowerment of Mindset, Mental Attitudes, Mentorship, and Communities. Proceedings
of the International Conference on Community Development (ICCD 2020), 477(Iccd), 373–376.
https://doi.org/10.2991/assehr.k.201017.083
Tinarbuko, S. (2009). Menakar Iklan Politik Pemilu 2009. Nirmana, 11(2), 114–124.
Tjahjono, G. (2011). Semiotik dan dinamika sosial budaya. In Journal of the Humanities of Indonesia
(Vol. 13, Issue 2, p. 386). https://doi.org/10.17510/wjhi.v13i2.36
Vera, N. (2014). Semiotika dalam riset komunikasi. In Ghalia Indonesia.
Vivian, J. (2008). Teori Komunikasi Massa, Edisi kedepalan.
Wibowo, I. S. W. (2013). Semiotika komunikasi. In ウイルス (p. 243).
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Penulis yang menerbitkan dengan Media and Empowerment Communication Journal (MECOMM) menyetujui persyaratan berikut:
- Penulis memegang hak cipta dan memberikan jurnal hak untuk publikasi pertama dengan karya yang dilisensikan secara bersamaan di bawah Lisensi Atribusi Creative Commons (CC BY-SA 4.0) yang memungkinkan orang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan atas kepenulisan dan publikasi awal karya dalam jurnal ini .
- Penulis dapat membuat pengaturan kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif dari versi jurnal yang diterbitkan dari karya tersebut (misalnya, mempostingnya ke penyimpanan institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan atas publikasi awalnya di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting karya mereka secara online (misalnya, di repositori institusional atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengiriman, karena hal itu dapat mengarah pada pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih besar dari karya yang diterbitkan.