REPRESENTASI IMPERIALISME BUDAYA KOREA DALAM IKLAN MIE SEDAAP K-SPICY SERIES “I CHALLENGE YOU”
Kata Kunci:
Representasi, imperialisme, budaya, iklan, KoreaAbstrak
Iklan merupakan alat komunikasi yang memberikan informasi kepada khalayak mengenai suatu produk, barang dan jasa. Selain menampilkan citra positif dari produk, barang dan jasa, tak jarang iklan juga memuat informasi mengenai gaya hidup, sikap dan budaya. Salah satu tayangan iklan yang menampilkan budaya adalah iklan mie Sedaap K-spicy series. Tayangan iklan mie Sedaap k-spicy series sangat menarik untuk diteliti karena memuat pesan terkait budaya Korea. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan makna denotasi, konotasi dan mitos yang terdapat dalam iklan mie Sedaap K-spicy series. Kemudian yang kedua untuk mengetahui bentuk tayangan yang merepresentasikan imperialisme budaya dalam iklan mie Sedaap k-spicy series versi “I challenge you”. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan strategi analisis semiotika Roland Barthes. Uji keabsahan data menggunakan triangulasi sumber. Objek penelitian adalah iklan mie Sedaap k-spicy series versi “I challenge you” yang tayang di media youtube. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara menyimak, dokumentasi (screenshoot), dan koding/intrepeter dengan menggunakan 2 orang sebagai alat untuk instrumen pengumpulan data. Ditinjau dari makna semiotika Roland barthes yakni denotasi, Konotasi, mitos, pesan yang ingin disampaikan peneliti mendapatkan hasil bahwa mie Sedaap berusaha mengajak pecinta Korea melalui bintang iklannya yang merupakan seorang yang populer didunia k-pop (Korean pop) untuk merasakan/mencoba kenikmatan mie rasa Korea yang sudah diakui oleh orang Korea asli yakni Siwon Choi sebagai bintang iklan dalam tayangan iklan mie Sedaap k-spicy series tersebut.Sedangkan ditinjau dari makna imperialisme budaya Korea, iklan mie Sedaap k-spicy series mengandung beberapa bentuk tayangan yang merepresentasikan makna imperialisme budaya Korea, yakni tayangan memakan menggunakan sumpit terbuat dari logam, bintang iklan yang merupakan penyanyi k-pop sekaligus aktor Korea Selatan yang merupakan simbol dari musik k-pop dan Korean drama, serta pengucapan dan tulisan bahasa Korea dalam tayangan iklan mie Sedaap k-spicy series.Unduhan
Referensi
Amytara Brend, D. (2021). Laporan Studi Ekskursi. SMAK ST. Louis 1 Surabaya.
Belling, Totten. 1985. Modernisasi Masalah Model Pembangunan. Jakarta: PT. Rajawali
Chaer, Abdul. 2009. Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.
E.K.M Masinambow, Rahayu S. Hidayat. 2001. Mengkaji Tanda dalam Artifak. Jakarta: Balai Pustaka
Harahap, N. Z. (2008). PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA, DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MIE INSTAN MEREK SEDAAP PADA MAHASISWA ASRAMA PUTRI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA.
Hijriyah, U. (2016). MENYIMAK STATEGI DAN IMPLIKASINYA DALAM KEMAHIRAN BERBAHASA.
Husaini Usman, Purnomo Setiady Akbar. 2006. Metode Penelitian Sosial. Jakarta: Bumi Aksara.
Kahn, Joel S. 1995. Kultur, Multikultur, Postkultur. Yogyakarta: Institute of Nation Development Studies (INDES).
Mahpur, M. (2017). Memantapkan Analisis Data Kualitatif Melalui Tahapan Koding. 1–17.
Malik, D. D. (2014). GLOBALISASI DAN IMPERIALISME BUDAYA DI INDONESIA. Journal Communication Volume 5, Nomor 2 Oktober 2014, 5, 1–16. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.36080/comm.v5i2.26
Mudjiyanto, B., & Nur, E. (2013). Semiotika Dalam Metode Penelitian Komunikasi Semiotics In Research Method of Communication. 16(1), 73–82.
Muntadliroh M. (2018). KOMUNIKASI MULTIKULTURAL DI MEDIA TELEVISI INDONESIA : KONTROL PEMERINTAH ATAS IMPERIALISME BUDAYA. Jurnal Penelitian Komunikasi Dan Opini Publik, 22(1), 260980., 1–16.
Pateda, Mansoer. 2001. Semantik Leksikal. Jakarta: Rineka Cipta.
Putu Krisdiana Nara Kusuma, I. K. N. (2019). ANALISIS SEMIOTIKA ROLAND BARTHES PADA RITUAL OTONAN DI BALI. Jurnal Manajemen Komunikasi 2019, 1(2). https://doi.org/10.24198/jmk.v1i2.10519
Risa Herlina, Triana Ahdiati, L. M. (2020). KOLONIALISASI BUDAYA KOREA MELALUI K-DRAMA POPULER DI INDONESIA. Jurusan Ilmu Politik FISIP Universitas Jenderal Soedirman, 1–23.
Rohmaniah, A. F. (2021). Kajian semiotika roland barthes. Journal Komunikasi Dan Penyiaran Islam, 2, 124–134.
Rumyeni. (2016). PENGGUNAAN MEDIA ONLINE SEBAGAI SUMBER INFORMASI AKADEMIK MAHASISWA ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS RIAU. Journal Ilmu Komunikasi, 3(1).
Sabirin, M. (2014). REPRESENTASI DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA. JPM IAIN Antasari, 01(2), 33–44. https://doi.org/10.18592/jpm.v1i2.49
Sari, N. (2016). I MPERIALISME B UDAYA D ALAM M EDIA. Jurnal Penelitian Pers Dan Komunikasi Pembangunan, 1–16. https://doi.org/10.46426/jp2kp.v19i3.35
Santosa, P. (2013). ANALISIS SEMIOTIK IKLAN SAMPOERNA A MILD VERSI “BUKAN MAIN” DI TELEVISI. 24–30.
Sudarto, A. D., Senduk, J., & Rembang, M. (2015). ANALISIS SEMIOTIKA FILM “ALANGKAH LUCUNYA NEGERI INI.” Jurnal “Acta Diurna” Volume IV. No. 1. Tahun 2015, IV(1), 1–11. Retrieved from https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/actadiurnakomunikasi/article/view/6713/6233
Sudaryanto. 1990. Menguak Fungsi Hakiki Bahasa. Duta Wacana University Press.
Sulasman, Setia Gumilar. 2013. Teori-Teori Kebudayaan. Bandung: Pustaka Setia.
Untari, D., & Fajariana, D. E. (2018). Strategi Pemasaran Melalui Media Sosial Instagram ( Studi Deskriptif Pada Akun @ Subur _ Batik ). Journal BSI, 2(2), 271–278. Retrieved from http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/widyacipta
Vera, Nawiroh. 2016. Komunikasi Massa. Bogor: Ghalia Indonesia.
www.wingscorp.com
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Penulis yang menerbitkan dengan Media and Empowerment Communication Journal (MECOMM) menyetujui persyaratan berikut:
- Penulis memegang hak cipta dan memberikan jurnal hak untuk publikasi pertama dengan karya yang dilisensikan secara bersamaan di bawah Lisensi Atribusi Creative Commons (CC BY-SA 4.0) yang memungkinkan orang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan atas kepenulisan dan publikasi awal karya dalam jurnal ini .
- Penulis dapat membuat pengaturan kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif dari versi jurnal yang diterbitkan dari karya tersebut (misalnya, mempostingnya ke penyimpanan institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan atas publikasi awalnya di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting karya mereka secara online (misalnya, di repositori institusional atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengiriman, karena hal itu dapat mengarah pada pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih besar dari karya yang diterbitkan.