Effect of Addition of Lemongrass Extract (Cymbopogon citratus) On Edible Film From Garut Starch (Marantha arundinaceae L.) As an Antimicrobial
DOI:
https://doi.org/10.32585/jfap.v1i2.1904Abstract
ABSTRACT Edible film is an alternative packaging that does not cause environmental problems, because it is biodegradable. Lemongrass extract (Cymbopogon citratus) contains citronellal, geraniol and citronellol which can inhibit bacterial activity. This study aims to determine the visual appearance, antimicrobial activity, moisture content and thickness of arrowroot starch edible film with various treatments of lemongrass extract levels. This research method used Completely Randomized Design (CRD) with EO0% treatment; EA15%; EB20%; EC25%; ED30%. And it was repeated three times so that 15 treatment units were obtained. The data obtained were calculated using the Analysis of Variance (ANOVA) and if there was a difference, continued with the Duncan's Multiple Range Test (DMRT) test using SPSS 16. The results showed that visually the color of arrowroot starch edible film got darker as the addition of lemongrass extract increased. . The results of statistical calculations show that there is no difference in water content, there is a significant difference in thickness and inhibition of antimicrobial activity using E. coli bacteria. The higher the lemongrass extract, the wider the clear zone formed. The widest clear zone formed was with the addition of 30% lemongrass extract, which was 31 mm, while the control did not form a clear zone.
Keywords: Antimicrobial, Arrowroot starch, Edible film, Lemongrass
Downloads
References
Adiguna, P., & Santoso, O. (2015). Pengaruh Ekstrak Daun Serai (Cymbopogon citratus) Pada Berbagai Konsentrasi Terhadap Viabilitas Bakteri Streptococcus mutans. Jurnal Kedokteran Diponegoro, 6(4), 1543–1550.
Amalia, & Balittro. (2014, November 5). Warta puslitbang perkebunan, 20(2), Pusat Penelitian Dan Pengembangan Perkebunan.
Anggreni, C. K. (2018). Pemanfaatan daun serai sebagai bahan pembuatan hand sanitizer dalam bentuk gel dengan penambahan alkohol dan triclosan. Eprint.ums (Pdf; pp. 5–6). Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Ariyani, F., Setiawan, L. E., & Soetaredjo, F. E. (2008). Ekstraksi Minyak Atsiri Dari Tanaman Sereh Dengan Menggunakan Pelarut Metanol, Aseton, Dan N-heksana. Widya Teknik, 7(2), 124–133.
Asmoro, N. W., Afriyanti, A., & Ismawati, I. (2018). Ekstraksi Selulosa Batang Tanaman Jagung (Zea Mays) Metode Basa. Jurnal Ilmiah Teknosains, 4(1), 24.
Bota, W., Martosupono, M., & Rondonuwu, F. S. (2013). Potensi Senyawa Minyak Sereh Wangi (Citronella Oil) Dari Tumbuhan Cymbopogon Nardus L. Sebagai Agen Antibakteri. Jurnal.Ftumj, 1–8. Jakarta Pusat: Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta.
Bursatriannyo. (2014, November 5). Warta puslitbang perkebunan, 20(2), Pusat Penelitian Dan Pengembangan Perkebunan.
Fathoni, D. S., Fadhillah, I., & Kaavessina, M. (2019). Efektivitas Ekstrak Daun Sirih Sebagai Bahan Aktif Antibakteri Dalam Gel Hand Sanitizer Non-Alkohol. Equilibrium Journal of Chemical Engineering, 3(1), 9.
Firyanto, R., Kusumo, P., & Yuliasari, I. E. (2020). Pengambilan Minyak Atsiri Dari Tanaman Sereh Menggunakan Metode Ekstraksi Soxhletasi. Journal of Chemical Engineering, 1(1), 1–6.
Handayani, R., & Nurzanah, H. (2018). Karakteristik edible film pati talas dengan penambahan antimikroba dari minyak atsiri lengkuas. Jurnal Kompetensi Teknik, 10(1), 1–11.
Harianingsih, Wulandari, R., Harliyanto, C., & Andiani, C. N. (2014). Identifikasi GC-MS Ekstrak Minyak Atsiri dari Sereh Wangi (Cymbopogon winterianus) Menggunakan Pelarut Metanol. Techno, 18(1), 23–27.
JSA. (2019). General Rules of Plastic Films for Food Packaging (2003rd ed., Vol. 1707, pp. 1–16). Tokyo: Universitas Michigan. Retrieved from https://standards.globalspec.com/ (Original work published 2017)
Juliyarsi, I., Tanifal, M., Melia, S., Arief, Djamaan, A., & Purwati, E. (2020). Characterization of Edible Film Whey with Addition of Curcuma Extract (Curcuma domestica val.) on Moisture, Water Vapor Absorption, Solubility Time, and Antioxidant Activity. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 515(01), 20–50.
Kawengian, S. A. F., Wuisan, J., & Leman, M. A. (2017). Uji daya hambat ekstrak daun serai (Cymbopogon citratus L) terhadap pertumbuhan Streptococcus mutans. E-GIGI, 5(1).
Khasanah, L. U., Atmaka, W., Kurniasari, D., Kawiji, K., Praseptiangga, D., & Utami, R. (2017). Karakterisasi Kemasan Kertas Aktif dengan Penambahan Oleoresin Ampas Destilasi Sereh Dapur (Cymbopogon citratus). Agritech, 37(1), 60.
Mukhtar, I. (2015). Pengaruh Pemberian Ekstrak Batang Serai Dapur (Cymbopogon citratus) Sebagai Antibakteri Terhadap Klebsiella pneumoniae. Etheses.uin, (Pdf; pp. 18–22). Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Nisa, D., & Putri, W. D. R. (2014). Pemanfaatan Selulosa Dari Kulit Buah Kakao (Teobroma Cacao L.) Sebagai Bahan Baku Pembuatan CMC (Carboxymethyl Cellulose). Jurnal Pangan Dan Agroindustri, 2(3), 34–42.
Putra, A. P., Ali, A., & Efendi, R. (2017). Karakteristik Edible Film Pati Tapioka Dengan Penambahan Minyak Atsiri Daun Jeruk Purut Sebagai Antibakteri. Sagu, 16(1), 13–20.
Putri, M. K., Karyantina, M., & Suhartatik, N. (2021). Aktivitas Antimikrobia Edible Film Pati Kimpul (Xanthosma Sagittifolium) dengan Variasi Jenis dan Konsentrasi Ekstrak Jahe (Zingiber officinale). Agroindotek, 15(1), 15–24.
Putri, Rr. D. A., Sulistyowati, D., & Ardhiani, T. (2019). Analisis Penambahan Carboxymethyl Cellulose terhadap Edible Film Pati Umbi Garut sebagai Pengemas Buah Strawberry. JRST (Jurnal Riset Sains Dan Teknologi), 3(2), 77.
Rahman Hasriani, Dirayah Rauf Husain, dan Asadi Abdullah. (2013).Bioaktivitas Minyak Atsiri Sereh (Cymbopogon citratus dc.) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus. Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Hasanuddin, Makassar
Rizkita, A. D. (2013). Efektivitas Entibakteri Ekstrak Daun Sereh Wangi, Sirih Hijau, dan Jahe Merah Terhadap Pertumbuhan Streptococcus mutans. Prosiding SEMNASTEK Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah, 1–7. Jakarta Pusat: Jurnal umj.
Ronicely, P. R., Evandro, de C. M., Ricardo, H. S. dos S., Paulo, R. C., Rivanildo, D., & Adalberto, S. (2014). Influence of plant age on the content and composition of essential oil of Cymbopogon citratus (DC.) Stapf. Journal of Medicinal Plants Research, 8(37), 1121–1126.
Salsabila, A., & Ulfah, M. (2017). Karakteristik Ketebalan Edible Film Berbahan Dasar Bioselulosa Nata De Siwalan Dengan Penambahan Gliserol. Bioma: Jurnal Ilmiah Biologi, 6(1).
Shabrina, A. (2017). Sifat Fisik Edible Film Yang Terbuat Dari Tepung Pati Umbi Garut Dan Minyak Sawit. Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan, 6(3).
Sidik, V. C. perdana, Pratiwi, S. B., & Widodo, L. U. (2021). Piring Kue Berbahan CMC dengan Pelapis Edible Film dari Talas Satoimo. Jurnal Teknik Kimia, 15(2), 82–89.
Singh, B. R., Singh, V., & Ebibeni, N. (2011). Antimicrobial activity of lemongrass (Cymbopogon citratus) oil against microbes of environmental, clinical and food origin. International Research of Pharmacy and Pharmacology, 1(9), 228–236.
Suradi, K., Gumilar, J., Yohana, G. H. R., & Hidayatulloh, A. (2018). Kemampuan Serbuk Serai (Cymbopogon Citratus) Menekan Peningkatan Total Bakteri Dan Keasaman (Ph) Dendeng Domba Selama Penyimpanan. Jurnal Ilmu Ternak Universitas Padjadjaran, 17(2), 106.
Syarifuddin, A., & Yunianta. (2015). Karakteristik Edible Film dari Pektin Albedo Jeruk Bali dan Pati Garut. Jurnal Pangan Dan Agroindustri, 3(4), 1538–1547.
Utami, R., Kawiji, & Nurhartadi, E. (2013). Inkorporasi minyak atsiri jahe merah dan lengkuas merah pada edible film tapioka. 687–690. Surakarta: Prodi Pendidikan Biologi FKIP UNS.
Utami, R., Khasanah, L. U., Yuniter, K. K., & Manuhara, G. (2017). Pengaruh Oleoresin Daun Kayu Manis (Cinnamomum burmanii) Dua Tahap terhadap Karakteristik Edible Film Tapioka. Caraka Tani: Journal of Sustainable Agriculture. 32(1), 55-67.
Utami, R., Nurhartadi, E., & Putra, A. Y. T. (2013). Pengaruh Penambahan Minyak Atsiri Kunyit Putih (Kaempferia Rotunda) Pada Edible Film Pati Tapioka Terhadap Aktivitas Antimikroba Dan Sensoris. Jurnal Teknosains Pangan, 2(2), 51–56.
Wijayanti, A., & Harijono. (2015). Pemanfaatan Tepung Garut (Marantha Arundinaceae L) Sebagai Bahan Pembuatan Edible Paper Dengan Penambahan Sorbitol. Jurnal Pangan Dan Agroindustri, 3(4), 1367–1374.
Winarti, C., Miskiyah, & Widaningrum. (2010). Teknologi Produksi dan Aplikasi Pengemas Edible Antimikroba Berbasis Pati. J. Libang Pert, 31(3), 85–95.
Windyasmara, L., Asmoro, N. W., & Husein, M. (2019). Kualitas Fisik Antimicrobial Edible Film (AmEF) dari Gelatin Limbah Tulang Ayam dengan Ekstrak Daun Teh (Camellia sinensis). AGRISAINTIFIKA: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian, 3(1), 73.
Wiriyanata, M. F. (2016). Perbandingan Pati Garut Dengan Karagenan Serta Konsentrasi Lipid Cocoa Butter Terhadap Pembuatan Edible Film Komposit (Pdf; pp. 1–16). Fakultas Teknik Universitas Pasundan.
Yulianti, R., & Ginting, E. (2012). Perbedaan Karakteristik Fisik Edible Film dari Umbi-umbian yang Dibuat dengan Penambahan Plasticizer. 31(2), 131–136.